BAB II LANDASAN TEORI
A. KREDIT MODAL KERJA
1. Pengertian Kredit Modal Kerja
Secara etimologi, istilah kredit berasal dari bahasa latin “credere” yang berarti kepercayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kredit adalah pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain.
Menurut Suyatno 2007 kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan kepada pengusahaperusahaan kecil pribumi dengan
persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan modal yang hanya dipergunakan secara terus menerus untuk kelancaran usaha.
2. Tujuan Kredit Modal Kerja
Tujuan kredit modal kerja menurut Praptowo 1980 adalah a.
Dari segi pemerintah Untuk membantu pengusaha kecil pribumi yang umumnya
masih lemah supaya dapat menumbuhkan dan meningkatkan usahanya dalam rangka membantu pertumbuhan nasional.
b. Dari segi bank
Untuk memperbesar dan memperluas pemberian kredit kepada pengusaha-pengusaha kecil, guna menumbuhkan dan
meningkatkan usaha dan peranannya di dalam pertumbuhan nasional.
3. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur Kredit menurut Suyatno 2003 adalah
a. Kepercayaan
Adannya keyakinan dari pihak bank terhadap prestasi yang diberikan kepada nasabah debitur yang akan dilunasinya sesuai
dengan jangka waktu dijanjikan. b.
Jangka waktu Adanya jangka waktu antar pemberian kredit dan
pelunasannya, dimana jangka waktu tersebut sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu, berdasarkan kesepakatan
bersama. c.
Prestasi Adanya objek berupa prestasi dan kontraprestasi pada saat
tercapainya kesepakatan dalam perjanjian pemberian kredit antara bank dengan nasabah debitur, berupa bunga atau
imbalan. d.
Risiko Adanya jangka waktu antara pemberian kredit dan
pelunasannya memungkinkan adanya risiko dalam perjanjian kredit tersebut. untuk mencegah risiko tersebut diadakan
peningkatan agunanjaminan yang dibebankan kepada debitur.
4. Prinsip-Prinsip Kredit
Prinsip-prinsip pemberian kredit didasarkan pada Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan kredit adalah
penyediaan uang atau taihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelang jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga. Kredit yang diberikan oleh bank umum memiliki risiko, sehingga dalam memberikan kredit perlu
memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat dengan memberikan jaminan kepada debitur. Sebelum kredit diberikan,
bank harus melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap watak, modal, jaminan, dan prospek usaha dari debitur.
Menurut Peraturan BI nomor 824PBI2006, secara umum bank wajib memberikan kredit dengan menggunakan
prinsip pemberian kredit “The 5C Analisys of Credit”, yaitu : a.
Character Merupakan data tentang calon debitur. Character ini untuk
mengetahui apakah nantinya calon debitur jujur dan berusaha untuk memenuhi kewajibannya.
b. Capacity
Merupakan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikan, pengalaman
mengelola usahanya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola. Capacity ini merupakan ukuran dari kemampuan untuk
membayar. c.
Capital Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan laba rugi, struktur permodalan dan ratio-ratio keuntungan. Dari data ini
bisa dinilai apakah calon debitur memang layak untuk diberikan pinjaman atau tidak.
d. Collateral
Jaminan yang mungkin dapat disita apabila ternyata calon debitur benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya.
Collateral ini diperhitungkan di akhir jika ada kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan lain.
e. Condition
Merupakan kondisi ekonomi yang dimiliki oleh usaha calon debitur. Karena suatu usaha sangat tergantung pada kondisi
perekonomian.
B. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT