Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

26 dibangun untuk mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi komponen di bidang studi yang dipelajarinya.

2.1.3.5 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif menurut Subagya 2008 adalah sebagai berikut : 1. Murah meriah Dalam pembelajaran tidak memerlukan atau penawaran khusus, kecuali yang dilakukan oleh bidang studi yang bersangkutan. Misalnya untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, yang diperlukan adalah pengalaman yang dapat tercapai melalui belajar dengan kerja sama kelompok yang kemudian direfleksikan dan ditindaklanjuti dengan aksi, evaluasi dalam belajar dengan kerja sama kelompok. 2. Segala Kurikulum PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum. Paradigma Pedagogi Reflektif ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan, maupun peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara guru dalam mengajarkan mata pelajaran yang ada. 3. Cepat Kelihatan Hasilnya Kenyataanya sekolah yang sudah menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR sebagai model pembelajarannya membawa dampak yang baik terhadap siswa-siswinya. Contohnya seperti : siswa-siswa akan terlihat akrab satu sama lain, mau solider dan saling membantu dalam belajar, mau saling 27 menghargai satu sama lain. Dengan begitu pengelompokan kelas menjadi mudah, kenakalan berkurang. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu : 1 Dari segi integrasi a. Pembelajaran berpola PPR murah b. Tidak terhambat adanya kurikulum baru 2 Dari segi pengalaman a. Tidak memerlukan banyak aturan b. Penelitian yang otentik 3 Dari segi pendidikan kontekstual : a. Ciri khas sekolah dapat diwujudkan

2.1.4 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan PKn selalu ada sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Menurut Sumiati 2008, Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa dan Negara. Pendidikan memiliki beberapa misi penting, yaitu sebagai berikut : PKn sebagai pendidikan politik, PKn sebagai pendidikan nilai, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, PKn sebagai pendidikan hukum, PKn sebagai pendidikan multikultural, PKn sebagai pendidikan resolusi konflik. Kesadaran akan nilai adalah suatu kesadaran akan nilai itu sendiri yang terkandung dalam materi yang diajarkan, sehingga kesadaran akan norma akan mengarah pada nilai tersebut. Menurut Wahana 2004, kesadaran akan sikap 28 yang sesuai dengan nilai maka tindakan tersebut yang akan mewujudkan nilai. Pkn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn diharapkan dapat menyadarkan siswa akan nilai, norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara pada siswa, selain itu PKn juga diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Siswa seharusnya menyadari pentingnya nilai sehingga tertarik untuk mewujudkan nilai nilai yang terkandung dalam mata pelajaran PKn. Peserta didik harus mengetahui cara- cara dalam menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitar. PKn termasuk salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena PKn diajarkan di semua jenjang pendidkkan. Menurut Dikti Subagya,2008:4 subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup : 1 pengantar, 2 hak asasi manusia, 3 hak dan kewajiban waraga negara, 4 bela negara, 5 dekomkasi, 6 wawasan nusantara, 7 ketahanan nasional, 8 politik strategi nasional. Menurut Ariyani dan Susantim 2010:18 kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menjadikan siswa mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas, dan menggunakan kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri 29 siswa. Sumiati 2008, mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia akan tercapai yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap baik sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Serta pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa.

2.1.4.1 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan PKn