Konteks Pengalaman Refleksi Aksi Arti Mencintai Lingkungan

24 susunan kegiatan yang diajarkan dan memotivasi siswa untuk menghubungkan apa yang mereka pelajari dalam pengalaman mereka. d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong siswa merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari. Pengalaman sisw akan membantu mereka lebih berpikir kritis dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan dimensi sosial belajar maupun mengajar. Pengalaman yang paling mendalam timbul dari hubungan manusiawi dengan sesama dan pengalaman bersama orang lain. Refleksi harus selalu mengantar siswa untuk semakin menghargai orang lain.

2.1.3.4 Tata Cara Pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

Menurut Subagya, 2010 Paradigma Pedagogi Reflektif PPR harus memperhatikan proses belajar maupun proses pedagoginya. Selain itu mereka juga harus menunjukkan cara-cara untuk mendukung keterbukaan pada pertumbuhan, juga setelah siswa menyelesaikan suatu siklus pembelajaran tertentu. Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembelajaran menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR :

a. Konteks

Pertama, siswa diajak untuk mengerti mengenai nilai-nilai yang akan dikembangkan, sehingga dengan demikian anggota komunitas, guru, dan juga siswa menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan hanya aturan melainkan juga nilai-nilai kemanusiaan. Kedua, dalam tahap ini siswa diajak untuk menghayati mengenai nilai-nilai yang dierjuangkan, terutama contoh yang diberikan oleh guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Ketiga, dalam tahap ini siswa diajak untuk menjalin sebuah hubungan yang akrab, saling percaya, agar siswa bisa membangun komunikasi yang terbuka antara guru dengan siswa.

b. Pengalaman

Dalam tahap ini siswa diajarkan untuk menumbuhkan persaudaraan. solidaritas dan saling memuji adalah pengalaman bekerjasama dalam kelompok kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab.

c. Refleksi

Dalam tahap ini siswa difasilitasi menggunakan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang divergen agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami dan meyakini temuannya. Siswa juga dapat diajak untuk diam dan hening sejenak untuk meresapi apa saja yang sudah dipelajari hari itu.

d. Aksi

Dalam tahap ini guu menfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa tersebut terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan niat yang sudah dibangun dan berperilaku dari kemauannya sendiri siswa membentuk pribadi yang menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya.

e. Evaluasi

Setelah pembelajaran guru memberikan evaluasi atas kompetensinya dari sisi akademik. Ini adalah wajar dan merupakan suatu keharusan karena sekolah 26 dibangun untuk mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi komponen di bidang studi yang dipelajarinya.

2.1.3.5 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR

Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif menurut Subagya 2008 adalah sebagai berikut : 1. Murah meriah Dalam pembelajaran tidak memerlukan atau penawaran khusus, kecuali yang dilakukan oleh bidang studi yang bersangkutan. Misalnya untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, yang diperlukan adalah pengalaman yang dapat tercapai melalui belajar dengan kerja sama kelompok yang kemudian direfleksikan dan ditindaklanjuti dengan aksi, evaluasi dalam belajar dengan kerja sama kelompok. 2. Segala Kurikulum PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum. Paradigma Pedagogi Reflektif ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan, maupun peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara guru dalam mengajarkan mata pelajaran yang ada. 3. Cepat Kelihatan Hasilnya Kenyataanya sekolah yang sudah menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR sebagai model pembelajarannya membawa dampak yang baik terhadap siswa-siswinya. Contohnya seperti : siswa-siswa akan terlihat akrab satu sama lain, mau solider dan saling membantu dalam belajar, mau saling 27 menghargai satu sama lain. Dengan begitu pengelompokan kelas menjadi mudah, kenakalan berkurang. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu : 1 Dari segi integrasi a. Pembelajaran berpola PPR murah b. Tidak terhambat adanya kurikulum baru 2 Dari segi pengalaman a. Tidak memerlukan banyak aturan b. Penelitian yang otentik 3 Dari segi pendidikan kontekstual : a. Ciri khas sekolah dapat diwujudkan

2.1.4 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan PKn selalu ada sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Menurut Sumiati 2008, Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa dan Negara. Pendidikan memiliki beberapa misi penting, yaitu sebagai berikut : PKn sebagai pendidikan politik, PKn sebagai pendidikan nilai, PKn sebagai pendidikan nasionalisme, PKn sebagai pendidikan hukum, PKn sebagai pendidikan multikultural, PKn sebagai pendidikan resolusi konflik. Kesadaran akan nilai adalah suatu kesadaran akan nilai itu sendiri yang terkandung dalam materi yang diajarkan, sehingga kesadaran akan norma akan mengarah pada nilai tersebut. Menurut Wahana 2004, kesadaran akan sikap 28 yang sesuai dengan nilai maka tindakan tersebut yang akan mewujudkan nilai. Pkn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn diharapkan dapat menyadarkan siswa akan nilai, norma yang dianggap baik oleh bangsa dan negara pada siswa, selain itu PKn juga diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa, sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Siswa seharusnya menyadari pentingnya nilai sehingga tertarik untuk mewujudkan nilai nilai yang terkandung dalam mata pelajaran PKn. Peserta didik harus mengetahui cara- cara dalam menghadapi masalah yang ada di lingkungan sekitar. PKn termasuk salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena PKn diajarkan di semua jenjang pendidkkan. Menurut Dikti Subagya,2008:4 subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup : 1 pengantar, 2 hak asasi manusia, 3 hak dan kewajiban waraga negara, 4 bela negara, 5 dekomkasi, 6 wawasan nusantara, 7 ketahanan nasional, 8 politik strategi nasional. Menurut Ariyani dan Susantim 2010:18 kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menjadikan siswa mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas, dan menggunakan kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri 29 siswa. Sumiati 2008, mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia akan tercapai yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap baik sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Serta pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa.

2.1.4.1 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan PKn

Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi beberapa aspek. Berdasarkan Depdiknas 2007 aspek-aspek tersebut meliputi sebagai berikut : a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta Lingkungan, Kebangsaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan Jaminan keadilan. b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan – peraturan daerah, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional. 30 c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, Penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan desa dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demokrasi dan system politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi. g. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pemgamalan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi glibalisasi. Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup PKn memiliki 8 aspek yang penting seperti persatuan dan kesatuan bangsa, norma hukum dan peraturan, kebutuhan warga, kekuasaan dan politik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 pancasila dan yang terakhir globalisasi. Dari kedelapan aspek tersebut terdapat satu aspek yang memenuhi materi dalam penelitian yaitu cinta lingkungan. 2.1.5.Materi PKn Cinta Lingkungan 2.1.5.1 Cinta Lingkungan

a. Arti Mencintai Lingkungan

Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam tumbuhan dan hewan. Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.

b. Memelihara Lingkungan Alam