Gambaran Umum Responden ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

64 Dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 55,32 atau 52 responden memiliki tingkat pendidikan terakhir adalah SMA atau sederajat. Sedangkan mayoritas kedua adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir adalah Sarjana S1 dengan 30,85 atau 29 responden. Mayoritas ketiga adalah diploma atau sederajat dengan 11,70 atau 11 responden. Responden dengan tingkat pendidikan SMP atau sederajat sebesar 2,12 atau 2 responden, sedangkan responden dengan pendidikan terakhir Magister S2 tidak ada. 4. Responden menurut jenis pekerjaan Tabel 6. Jenis Pekerjaan Responden No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Pelajar Mahasiswa 63 67,02 2 Pegawai Negri 4 4,25 3 Pegawai Swasta 17 18,08 4 Wiraswasta 9 9,57 5 Ibu Rumah Tangga 1 1,06 Jumlah 94 100 Sumber : Data Primer yang Diolah Dari tabel 6 di atas, pekerjaan dengan responden tertinggi adalah pelajar mahasiswa dengan total 63 responden atau 67,02 persen. Pegawai swasta berada pada peringkat dua dengan 17 responden atau 18,08 persen. Responden dengan jenis pekerjaan wiraswasta sebanyak 9 responden atau 9, 57 persen, pegawai negri sebanyak 4 responden atau 4,25 persen dan terakhir adalah responden sebagai ibu rumah tangga 1 responden atau 1,06 persen. 65

B. Model Pengukuran Outer Model

Data primer yang diperoleh dari kuesioner yang telah memenuhi screening, dimana kuesioner yang dijadikan data primer adalah responden yang mengetahui e-money Kartu Indomaret dan belum menggunakan e- money Kartu Indomaret. Setelah data ditabulasi selanjutnya dilakukan pengujian outer model untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran sebelum dilakukan proses selanjutnya. Model pengukuran menggunakan SmartPLS 2.0 M3 melalui proses algorithm dengan pengaturan skema pembobotan oleh PLS adalah path weighting scame membobot nilai path yang merupakan default SmartPLS. Jumlah iterasi yang digunakan adalah 300, jumlah iterasi menunjukkan berapa kali PLS akan melakukan iterasi dalam pembobotan sehingga didapat hasil yang stabil. Menurut Jogiyanto 2011:79 jumlah iterasi disarankan lebih besar dari 200 untuk mendapatkan hasil yang stabil. Berikut ini model pengukuran yang telah melalui proses algorithm: 66 Gambar 7. Model Pengukuran Setelah Proses Algorithm Sumber : SmartPLS 2.0 M3 Setelah dilakukan proses algorithm diperoleh gambar model pengukuran yang memiliki nilai koefisien parameter, untuk selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan adalah pada instrumen pengukuran yang digunakan. Jika dalam pengujian validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran terdapat instrumen yang dinyatakan tidak valid dan tidak reliabel, maka indikator ataupun konstruk yang tidak memenuhi rule of thumb uji validitas dan reliabilitas harus dihilangkan dari model yang diajukan. 1. Uji Validitas Validitas instrumen menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid, yang berarti dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrumen dilakukan menggunakan 67 SmartPLS 2.0 M3 dengan uji validitas konvergen dan validitas diskriminan. a. Uji Validitas Konvergen Uji validitas konvergen ini digunakan untuk melihat bahwa instrumen pengukur memiliki korelasi yang tinggi terhadap instrumen yang diukur. Rule of thumb yang digunakan untuk uji validitas konvergen adalah dengan nilai outer loading harus lebih besar dari 0,7, communality 0,5 dan average variance extracted AVE 0,5. Pengujian ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 7. Uji Validitas Dengan Outer Loading Instrumen Pengukuran Outer Loading Status 0,7 ITU 1 0,961298 VALID ITU 2 0,960783 VALID ITU3 0,975153 VALID PEOU 1 0,746789 VALID PEOU 2 0,890891 VALID PEOU 3 0,811980 VALID PEOU 4 0,781479 VALID PR 1 0,854676 VALID PR 2 0,920753 VALID PR 3 0,808144 VALID PU1 0,705091 VALID PU2 0,651916 VALID PU3 0,780237 VALID T 1 0,892741 VALID T 2 0,733247 VALID T 3 0,848982 VALID Sumber : Output SmartPLS 2.0M3 Diolah Peneliti