Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 kemudahan dan manfaat dan kepercayaan terhadap vendor penerbit ditawarkan oleh e-money masih sangat kurang, selain itu persepsi masyarakat akan resiko dari e-money yang melekat. Masyarakat Indonesia masih lebih memilih menggunakan uang tunai sebagai alat bayar, dimana memegang uang masih merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia. Persepsi dari pengguna smart card yang dipergunakan untuk e- money sebagai bagian dari perkembangan teknologi dapat dilihat dengan teori TAM Technology Accepted Model. Teori TAM Technology Acceptance Model digunakan untuk melihat persepsi dari pengguna e- money karena TAM merupakan model perilaku pemanfaatan teknologi dan literatur sistem informasi manajemen. TAM ini dikemukakan oleh Davis 1986 yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang niat pemanfaatan teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkanya berdasarkan perceived usefulness dan perceived ease of use. Menurut model TAM ini perceived usefulness dan perceived ease of use dalam sebuah teknologi oleh seseorang merupakan persepsi seseorang yang dapat mempengaruhi kemauan seseorang untuk menerima atau tidak sebuah teknologi dalam kehidupanya. Selain dari perceived ease of use dan perceived usefulness, persepsi seseorang terhadap resiko perceived risk juga merupakan faktor orang untuk menggunakan teknologi smart card yang diaplikasikan sebagai e- money, karena jika sebuah teknologi yang berkaitan dengan kekayaan atau 4 kapital seseorang maka resiko atau keamanan dari teknologi tersebut akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap teknologi tersebut. Hal yang paling mendasar dalam persepsi seseorang untuk menggunakan suatu teknologi adalah unsur trust seseorang terhadap suatu teknologi dan juga merupakan dasar seseorang untuk menerima sebuah teknologi baru dalam kehidupanya. Penelitian ini menganalisis tentang Kartu Indomaret yang merupakan kartu prabayar contactless smart yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan bekerjasama dengan PT Indomarco Prismatama Indomaret. Fungsi utama dari Kartu Indomaret ini adalah sebagai pengganti uang cash untuk transaksi belanja dan pembayaran tagihan bulanan. Keunikan dari Kartu Indomaret ini adalah bahwa kartu dapat dipindahtangankan, saldo terdapat di kartu dan dapat diisi ulang. Kartu Indomaret memiliki saldo maksimal Rp. 1.000.000,00 dan saldo minimum Rp. 10.000,00. Kartu Indomaret tidak hanya dapat digunakan untuk transaksi di dalam outlet Indomaret namun juga dapat digunakan di luar outlet Indomaret sebagai SPBU, beberapa merchant F B, dan lain sebagainya. Terdapat beberapa pembayaran tagihan rutin yang dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan Kartu Indomaret antara lain adalah PLN, Telkom, Indovision, Astro, Frist Media, Oto Mutiartha. Fenomena yang terjadi baru-baru ini bahwa banyak cabang Indomaret yang dibuka dimana menunjukkan bahwa pelanggan Indomaret 5 semakin banyak terutama di Yogyakarta, sehingga masyarakat tidak asing dengan produk teknologi Kartu Indomaret yang merupakan e-money yang dikeluarkan oleh Indomaret dan Bank Mandiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah perceived ease of use PEOU berpengaruh terhadap behavioral intention to use ITU e-money ? 2. Apakah perceived ease of use PEOU berpengaruh terhadap perceived usefulness PU e-money ? 3. Apakah perceived usefulness PU berpengaruh terhadap behavioral intention to use ITU e-money ? 4. Apakah perceived risk PR berpengaruh terhadap behavioral intention to use ITU e-money ? 5. Apakah perceived risk PR berpengaruh terhadap perceived usefulness PU e-money? 6. Apakah trust T berpengaruh terhadap behavioral intention to use ITU e-money ?

C. Batasan Masalah

Agar sasaran pembahasan dalam penelitian ini dapat tercapai, maka dalam penelitian ini dibentuk batasan masalah. Batasan masalah yang 6 terbentuk dalam penelitian ini adalah perceived ease of use yang merupakan tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari pemakainya. Perceived ease of use dibatasi dengan indikator teknologi yang mudah untuk digunakan, mudah untuk dipahami, penggunaanya praktis, layanan dari merchant yang memuaskan, dan jaringan merchant yang luas. Perceived usefulness merupakan suatu tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerja. Perceived usefulness dibatasi pada persepsi dengan menggunakan kartu indomaret diharapkan dapat menjadikan proses transaksi menjadi cepat, pembayaran yang lebih teliti, rasa aman dalam bertransaksi, dan promosi menarik yang mungkin didapatkan. Perceived risk merupakan keyakinan trustor tentang kemungkinan keuntungan dan kerugian yang diperoleh. Variabel perceived risk dibatasi pada persepsi bahwa dengan menggunakan kartu indomaret memungkinkan terjadinya kegagalan dalam transaksi, kerugian saat kehilangan kartu, dan sistem keamanan dari kartu tersebut. Perceived trust dalam penelitian ini merupakan kepercayaan calon pengguna terhadap penerbit dari kartu. Variabel ini dibatasi pada persepsi responden bahwa vendor memberikan kenyamanan dalam bertransaksi, vendor memberikan kepuasan, dan tanggungjawab dari vendor tersebut. Behavioral intention to use merupakan kecenderungan perilaku untuk 7 menggunakan. Variabel behavioral intention to use merupakan variabel endogen dependen dan dibatasi dengan indikator minat untuk menggunakan, kemauan untuk menggunakan, dan berencana untuk menggunakan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use PEOU terhadap behavioral intention to use ITU e-money. 2. Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use PEOU terhadap perceived usefulness PU e-money. 3. Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness PU terhadap behavioral intention to use ITU e-money. 4. Untuk mengetahui pengaruh perceived risk PR terhadap behavioral intention to use ITU e-money. 5. Untuk mengetahui pengaruh perceived risk PR terhadap perceived usefulness PU e-money. 6. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan T terhadap behavioral intention to use ITU e-money.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh lingkungan eksternal calon pengguna e-money, perceived ease of use, dan perceived usefulness sebagai unsur dari