Hardi Sudjana Page
27. Tellurium Te
Tellurium Te memiliki titik cair 452 C sedikit ditambahkan
pada Timah Hitam akan meningkatkan kekerasannya, dan jika ditambahkan pada Tembaga akan memberikan sifat free-Cutting.
28. Thorium Th
Thorium Th sangat lunak seperti timah hitam Lead dan dapat mencair pada temperature 1827
C. Thorium Th digunakan sebagai unsur paduan pada Tungsten dalam pembuatan kawat filament serta
digunakan pula dalam paduan Magnesium untuk menghasilkan sifat Creep resistance.
29. Tungten, Wolfram W
Tungten, Wolfram W memiliki titik cair 3410 C berwarna
kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Bahan dasar dari Tungten,
Wolfram W ini ialah Oxide mineral dan diperoleh melalui proses reduksi. Tungten, Wolfram W digunakan sebagai bahan pembuatan
filament, untuk kwat radio dan lampu serta digunakan pula sebagai unsur paduan pada alat potong Tool Steel yakni sebagai bahan
High Speed Steel HSS atau baja kecepatan tinggi, baja Magnet serta dibentuk melalui proses sintering untuk bahan perkakas.
30. Vanadium V
Vanadium V akan mencair pada Temperatur diatas 1900 C,
logam yang berwarna putih ini sangat keras, jika ditambahkan pada baja sebagai unsur paduan akan menambah kekenyalan dari baja
tersebut.
31. Beryllium Be
Beryllium Be Logam yang berwarna kelabu ini memiliki sifat yang sangat keras dengan titik cair 1285
C tetapi lebih ringan dari pada Aluminium.
Beryllium memiliki sifat yang rendah dalam peredaman Neutronnya pada arah memotong sehingga tidak bereaksi terhadap
berbagai bentuk dan derajat Neutron yang dilaluinya. Beryllium Be merupakan logam yang memiliki sifat thermal konduktor serta
tegangan yang baik dan stabil pada Temperatur tinggi namun keuletannya rendah. Oleh karena itu proses metallurgy bubukan
Powder metallurgy bukan metoda yang baik dalam pembentukan dengan bahan Beryllium ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
Beryllium didapat dari Aluminium Beryllium Silikat “Beryl’ dengan hanya menghasilkan 3,5 Beryllium. Proses extraksi pada
bahan Berylium memerlukan biaya proses dan Teknik yang terpaksa melebihi penghasilan Karen proses yang sangat sulit terutama dalam
proses menetralisir unsur zat beracun.
Beryllium kadang-kadang digunakan sebagai unsur paduan pada Tembaga paduan, namun karena kebutuhan Beryllium
meningkat dalam bentuk Beryllium murni Tempa untuk industri pesawat terbang dan laras senapan Guided Missiles, maka
fungsiTembaga paduan dengan unsur Beryllium sedikit berkurang.
Beryllium dapat dibentuk dengan pengecoran kedalam bentuk ingot, bentuk-betuk batangan dirol panas Hot-rolling processes,
extrusion dan kemudian pemesinan. Beryllium dengan pembentukan melalui powder metallurgy
dipecah menjadi serbuk yang kemudian disinter menjadi bentuk- bentuk balok. Balok-balok Beryllium ini memiliki kekuatan tarik 310
Nmm
2
, perpanjangannya dapat ditingkatkan hingga 10 jika dikbentuk ulang melalui pengerolan. Beryllium yang dibentuk melalui
proses Sintering ini dapat dikerjakan mesin Machining dengan alat potong Carbide dengan hasil yang halus seperti Grey Cast Iron.
Beryllium disambung dengan menggunakan metoda las busur dan spot-welding antar Beryllium dan dengan logam lain.
32. Hafnium Hf