Hardi Sudjana Page
B. Logam Besi Ferro
Logam besi atau nama latinnya Ferrum Fe merupakan salah satu jenis logam yang paling banyak dipergunakan dan hampir
semua karakteristik dari kualifikasi bahan produk dapat dipenuhi oleh logam besi ini walaupun besi ini tidak pernah diperoleh dalam
keadaan murni lihat 2.1 dimana bijih besi dibedakan dalam 3 kelompok berdasarkan komposisi serta kadar dari masing-masing
unsur yang dikandungnya.
Komposisi unsur sebagaimana disebutkan tidak menjadikan besi memenuhi syarat sebagai bahan teknik baik struktur maupun
sifat mekaniknya bahkan setelah diproses di dalam dapur tinggi blast furnance sekalipun.
Kebutuhan sifat-sifat bahan pada produk akhir menjadi acuan dalam pemilihan bahan bakunya termasuk bahan logam besi
terlebih lagi perbedaan lokasi eksplorasi juga berbeda komposisi unsurnya seperti besi oxide yang terdiri dari magnetic ores didapat
di Rusia, Swedia dan Amerika, sedangkan haematite ores terdapat di Kanada, Spanyol, Inggeris dan Rusia. Hydrate ores terdapat di
Polandia, Amerika, Jerman dan Perancis. Karbonates ores terdapat di Jerman dan Austria.
Apabila kita perhatikan istilah dan sebutan “besi” sebagai salah satu jenis bahan baku produk menjadi tidak tepat, karena
sejak didalam perut bumi besi telah bersenyawa dengan unsur karbon serta unsur-unsur lainnya dan persenyawaan antara unsur
besi dengan unsur karbon adalah besi karbon FeC atau yang kita sebut sebagai “baja”. Namun demikian bila kita lihat kembali
“ikhtisar bahan teknik” yang merupakan bahan teknik materials for engineering” dari jenis besi ialah besi tempa atau baja dengan
komposisi karbon rendah, medium dan tinggi. Artinya hanya persenyawaan besi karbon dengan kadar karbon yang dikendalikan
pada jumlah yang ditentukan, dan untuk mencapai hal tersebut diperlukan proses pemurnian dari masing-masing unsur-unsur agar
dapat diformulasikan secara tepat, dengan demikian akan dihasilkan sebuah bahan baku produk dengan sifat dan karakteristik
tertentu yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan kualitas produk.
C. Phosphorus
Hampir tidak pernah dapat dilakukan melepaskan unsur phosphor dalam proses pemurnian besi. Phosphor merupakan
salah satu unsur yang terkandung didalam besi dan berpengaruh merugikan terhadap sifat mekanik besi atau baja. OLeh karena itu
terdapat 2 jenis bijih besi yang berbeda menurut kadar Phoshpor- nya, yaitu :
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
• Low phosphorus Ores, yaitu bijih besi ores dengan kadar phosphor 0,04 pada keadaan ini biasanya bijih besi
mengandung unsur silikon yang relatif tinggi • High phosphorus basa Ores, yakni bijih besi basa biasanya
mengandung unsur phosphor di atas 2,5 . Jenis ini terdapat pada British ores yang memiliki kadar Fe rendah
demikian pula dalam menghilangkan unsur phosphor ini juga diperlukan biaya operasional yang cukup mahal, oleh karena itu
proses pemurniannya biasanya dicampur dengan bijih-bijih dari jenis yang berbeda.
D. Peleburan Bijih besi Iron Ores
Dalam proses peleburan bijih besi pada dasarnya pemanasan dilakukan untuk membuka ikatan struktur dari atom-atom logam itu
sendiri sehingga proses pencairan logam itu sendiri dilakukan oleh reaksi persenyawaan unsur-unsur secara kimiawi, pada bijih besi
dengan kadar besi yang cukup tinggi tentu saja akan memiliki tingkat kepadatan yang tinggi pula sehingga dengan demikian akan
sulit untuk membuka struktur bahan hingga bagian intinya. Pada bijih besi yang demikian ini walaupun agak sulit diperlukan
pemecahan hingga menjadi butiran-butiran kecil yang memadai dengan tidak lebih dari 2,5 kadar phosphor serta 0,2 Sulphur,
dapur harus selalu digunakan secara kontinyu serta perawatan yang memadai.
Bijih besi dicuci serta dinaikkan dengan menggunakan magnetic sparation dari bantalan mineral non besi, sulphur terlepas
oleh cuaca dan kelembaban dan karbon dioxide oleh pemanasan. Bijih besi dipecah hingga membentuk gumpalan dengan ukuran
rata-rata yang memadai, debu yang dihasilkan akan bercampur dengan debu batu bara coal dust membantu proses peleburan dan
membentuk gumpalan tar.
E. Kokas dan kapur