Hardi Sudjana Page
D. Dapur udara atau dapur api Air or reverberatory Furnace
Di dalam dapur bahan bakar dibakar pada panggangan dibagian ujung dapur sehingga pembakaran tidak berhubungan dengan
pengisian, dan panas yang dihasilkan dari pembakaran dialirkan melalui atap dapur dibagian atas pengisian. ini adalah dapur
peleburan dengan proses yang lambat kendati kurang ekonomis dibanding dengan dapur cupola. dapur api merupakan dapur tertutup
yang memungkinkan semua komposisi tidak keluar dari dalam dapur gambar 3.3
E. Dapur putar Rotary Furnace
Dapur putar rotary furnance digunakan sebagai dapur peleburan dalam memproduksi besi tuang dengan kualitas khusus,
pemanasannya diperoleh dari semburan bahan bakar cair, oli atau gas ke dalam tabung peleburan yang selalu berputar atau bergerak
dengan penggerak rantai atau penggerak gesek, gerakan memutar ini memungkinkan proses peleburan menjadi lebih merata. gambar 3.4
F. Dapur listrik electric Furnace
Pada dasarnya dapur peleburan ini merupakan tungku penghasil panas dengan temperatur kerja diatas titik cair dari bahan yang akan
diproses, demikian halnya dengan dapur listrik ini. Yang berbeda dari dapur listrik dengan dapur-dapur lainnya adalah system pembentukan
panasnya dimana panas pada dapur listrik diperoleh dari energi listrik yang dialirkan melalui electrode atau busur sebagai penghantar.
Dengan logam sebagai bahan baku produk dimana juga merupakan penghantar arus listrik , maka hantaran listrik dapat
dilakukan dengan 2 cara yakni secara langsung atau yang disebut dengan “direct arc” dan tidak langsung atau yang disebut “indirect
arc”. Perletakan dari macam-macam Dapur peleburan dapat dilihat pada gambar berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
Gambar 3.2 Dapur Cupola type pembakar kokas
Gambar 3.3 Dapur udara atau dapur api
Reverberatory Furnace
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
Gambar 3.4 Dapur putar Rotary Furnace
ELECTRODES ARC
ELECTRODES ELECTRODES
Gambar 3.5 Electric Furnace indirect system
Gambar 3.6 Electric Furnace Direct system
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
G. Kadar karbon di dalam besi tuang
Unsur Karbon biasanya akan muncul didalam besi tuang dalam proses pendinginan secara perlahan-lahan tergantung pada bentuk
struktur dari besi tuang itu sendiri, antara lain : 1 Apabila besi berada dalam larutan padat dimana strukturnya
adalah ferrite. besi tuang dengan strutur ini biasanya sedikit menyerap karbon.
2 Dalam kondisi struktur gabungan dimana besi membentuk akan cementtite Fe
3
C, pada kondisi ini dimana terjadi peralihan sehingga menghasilkan struktur gabungan antara ferrite dengan
pearlite, sehingga pengaruh sementite itu sendiri dalam keadaan bebas.
3 Pembentukan graphite yakni karbon bebas free karbon. Besi tuang cast iron dimana masuknya sejumlah unsur karbon
dengan berbagai sifatnya akan sangat berpengaruh terhadap sifat dari besi tuang tersebut, Dan ketika semua unsur karbon bersenyawa
dengan besi tuang, Struktur besi tuang tersebut akan menyerupai baja, dan besi tuang yang demikian ini yang disebut sebagai besi
putih white Iron, besi ini sangat keras dan rapuh britle, namun apabila unsur karbon ini hanya merupakan karbon bebas artinya tidak
terjadi senyawa kimia antara ferrite dengan karbon dan hanya membentuk grafit dengan volume yang banyak sehingga
mengakibatkan perubahan warna struktur menjadi lebih gelap atau kelabu, maka besi ini disebut sebagai besi kelabu grey iron, besi
yang demikian ini bersifat lemah karena grafit menempati batas kristal dari atom-atom logam besi. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan
melalui proses perlakuan panas, dimana akan mengubah struktur dari besi ini serta memperbaiki sifat mekanik dari besi tersebut, dimana
pada derajat menengah besi kelabu sering disebut sebagai besi “burik” atau “mottled-iron”
Besi kelabu bersifat licin self lubrication serta memiliki sifat menyerap getaran.
H. Pengendalian struktur selama pendinginan