Hardi Sudjana Page
Magnesium murni memiliki kekuatan tarik sebesar 110 Nmm
2
dalam bentuk hasil pengecoran Casting, angka kekuatan tarik ini dapat
ditingkatkan melalui proses pengerjaan. Magnesium bersifat lembut dengan modulus elsatis yang sangat rendah.
Magnesium memiliki perbedaan dengan logam-logam lain termasuk dengan Aluminium, besi Tembaga dan Nickel dalam sifat pengerjaannya
dimana Magnesium memiliki Strutur yang berada didalam kisi hexagonal sehingga tidak mudah terjadi slip, oleh karena itu Magnesium tidak
mudah dibentuk dengan pengerjaan dingin disamping itu prosentase perpanjangnnya hanya mencapai 5 dan hanya mungkin dicapai melalui
pengerjaan panas.
1. Proses pembuatan
Magnesium
Magnesium diperoleh dari bijih Magnesium MgCO
3
dan Dolomit CaMgCO
3
serta didalam air laut dalam bentuk Magnesium Cloride. Magnesium dapat diextraksi melalui proses electrolysis
sebagaimana pada Aluminium atau dengan Fire reduction melalui pembakaran kokas.
Dengan proses-proses tersebut unsur Magnesium akan menguap dalam bentuk Oxide Carbon yang harus segera didinginkan
agar Magnesium ini tidak bersenyawa dengan Oxygen.
2. Magnesium Paduan Magnesium-Alloys
Perubahan struktur pada Magnesium tidak cukup dapat merubah atau memperbaiki sifatnya, oleh kerana itu perbaikan sifat
Magnesium hanya dapat dilakukan dengan menambah unsur lain sebagai unsur paduan kedalam larutan padat dari Magnesium
tersebut, dengan demikian akan diperoleh peningkatan pada tegangannya serta dengan tegangan yang memadai juga respon
terhadap proses perlakuan panas.
Dalam larutan padat ini hanya sedikit saja unsur Magnesium yang dapat masuk termasuk juga unsur Seng jika dibanding dengan
Aluminium dan Silver. Berdasarkan hasil analisis terhadap diagram Gambar 1.19
kesimbangan paduan antara Magnesium-Aluminium dan Magnesium- Zincum, mengindikasikan bahwa larutan padat dari
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
Magnesium-Aluminium maupun Magnesium Zincum dapat meningkat sesuai dengan peningkatan Temperaturnya dimana masing-masing
berada pada kadar yang sesuai sehingga dapat “strengthening-heat treatment” melalui metoda pengendapan. Hanya sedikit kadar “rare
metal” logam langka dapat memberikan pengaruh yang sama kecuali pada Silver yang sedikit membantu termasuk pada berbagai jenis logam
paduan lain melalui “ageing”.
Gambar 1.19 Bagian dari diagram keseimbangan
paduan Magnesium-Aluminium
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hardi Sudjana Page
a Magnesium paduan tempa Wrought Alloys
Magnesium paduan tempa dikelompokkan menurut kadar serta jenis unsur paduannya yaitu :
1 Magnesium dengan 1,5 Manganese 2 Paduan dengan Aluminium , Seng sert Manganese
3 Paduan dengan Zirconium paduan jenis ini mengandung kadar Seng yang tinggi sehingga dapat dilakukan proses
perlakuan panas. 4 Paduan dengan Seng, Zirconium dan Thorium Creep
resisting-Alloys
b Magnesium paduan Cor Cast Alloys
Paduan ini dapat dikelompokan kedalam : 1. Paduan dengan Aluminium, Zincum dan Manganese,
paduan cor ini merupakan paduan yang yang bersifat “heat tretable - Alloys”.
2. Paduan dengan Zirconium, Zincum dan Thorium, paduan dengan unsur Zirconium dan Thorium merupakan paduan
cor yang bersifat heat treatable dan creep resisiting.
3. Paduan dengan Zirconium dengan Rare earth metal serta Silver merupakan paduan Cor yang dapat di-heat treatment
4. Paduan dengan Zirconium, beberapa dari paduan Cor ini dapat di-heat treatment.
3. Proses perlakuan panas pada Magnesium Paduan