xvii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet
Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar diseluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu
organisasipun. Koneksi jutaan komputer di Internet ditangani menggunakan protokol TCPIP Transmission Control Protocol Internet Protocol. Protokol ini
mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memiliki identitas unik yang dinamakan nomor atau alamat IP. Nomor ini terdiri atas empat
bilangan dengan masing-masing bernilai antara 0 sampai 225, dan antar bilangan dipisahkan oleh tanda titik. Contoh alamat IP : 128.252.115.5 Kadir, 2002.
Umumnya alamat IP dinyatakan dengan nama domain. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa mengingat suatu nama, misalnya ugm.ac.id lebih mudah diingat
daripada mengingat alamat IP seperti 128.252.115.5. Sistem yang memetakan domain ke alamat IP disebut Domain Name Server DNS. Server ini memelihara daftar nama
jaringan lokal dan nama komputer serta alamat IP Kadir, 2002.
2.2 Defenisi Perancangan
Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan
yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik Ladjamudin, 2005.
Universitas Sumatera Utara
xviii
2.3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun 2012 2.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai Peraturan Daerah No. 17 tahun 2008, tentang Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten disebutkan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah
unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di Bidang Kesehatan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam melaksanakan Tugasnya berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati Simalungun. Adapun tugas pokok Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Bupati Simalungun No.2 Tahun 2009 adalah membantu
Bupati dalam melaksanakan tugas dibidang pelayanan Kesehatan, promosi dan farmasi, penyehatan lingkungan dan masyarakat matra, standarisasi, akreditasi,
sertifikasi dan perizinan serta pengembangan sistem kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, dengan fungsi:
a Perencanaan, penyusunan, perumusan, analisis kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan tingkat kabupaten.
b Pelaksanaan, pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan tingkat kabupaten.
c Pengawasan dan pengendalian, pembangunan kesehatan tingkat kabupaten
2.3.2 Visi
Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit, termasuk gangguan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
xix
akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Seiring dengan gambaran ideal pembangunan kesehatan dimaksud, maka Visi
Dinas Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun adalah: “Mandiri Sehat Menuju Simalungun Sehat”.
2.3.3 Misi
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Simalungun, yang bertanggung jawab secara
teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Simalungun. Untuk mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh
seluruh jajaran kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu: 1. Menggerakkan Pembangunan Daerah yang berwawasan kesehatan
2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat 3. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Bermutu, Merata, dan
Terjangkau. 4. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan
2.3.4 Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara
berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan,
pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan sehingga kemandirian masyarakat dalam hidup sehat dapat terwujud.
Universitas Sumatera Utara
xx
2.3.5 Sasaran
Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil-guna dan berdaya-guna, maka sasaran yang akan dicapai sampai pada akhir tahun 2015 adalah:
1. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman, serta hukum kesehatan yang menunjang pembangunan kesehatan.
2. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan, yang didukung oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah.
3. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
4. Terselenggaranya promosi kesehatan berskala kabupaten dalam rangka pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan perilaku sehat.
5. Terselenggaranya advokasi, dan pengawasan oleh perorangan, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.
6. Terselenggaranya sistem survailan dan kewaspadaan dini serta penanggulangan kejadian luar biasa KLB wabah.
7. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.
8. Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan mencukupi, terdistribusi secara adil dan merata, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna.
9. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh masyarakat berupa Ketersediaan obat esensial-generik di sarana pelayanan
kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
xxi
2.3.6 Kebijakan
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, maka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan sebagai berikut: 1. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor.
2. Peningkatan Kemampuan Institusi bawahan. 3. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta.
4. Pengembangan Sumberdaya Kesehatan. 5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan.
6. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas.
2.3.7 Program
B
erdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan maka disusunlah program Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk kurun waktu
2011- 2015 yang mengacu pada kebijakan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera yang selanjutnya disinergiskan dengan Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor : 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program Pembangunan Kesehatan tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
xxii
1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Lingkungan Sehat
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Program Upaya Kesehatan Perorangan.
5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit. 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Program Sumber Daya Kesehatan 8. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
2.4 Situs Web
2.4.1 Defenisi Web
Web adalah sistem dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat, dan menampilkan informasi melalui arsitektur
klien server. Web bisa menerima semua jenis informasi digital, termasuk teks, hipermedia, grafis dan suara. Web didasari oleh bahasa hiperteks standar yang disebut
HyperText Markup Language HTML, yang memformat dokumen dan memadukan link hiperteks dinamis ke dokumen-dokumen lainnya yang disimpan di dalam
komputer yang sama atau yang berbeda Turbain dkk, 2006. Penawaran informasi melalui web memerlukan home page, yang merupakan
tampilan layar grafis dan teks yang biasanya menyambut pengguna dan menjelaskan organisasi yang membuat halaman tersebut. Semua halaman dari perusahaan atau
individu tertentu disebut program berbasis web. Orang yang bertanggung jawab atas program berbasis web organisasi disebut web master. Untuk mengakses program
Universitas Sumatera Utara
xxiii
berbasis web, pengguna harus menentukan Uniform Resource Localator URL, yang mengarah ke alamat dari sumber tertentu di web.
HTTP adalah singkatan dari HyperText Transport Protocol, yang merupakan standar komunikasi yang digunakan untuk mentransfer halaman web di internet
Turbain dkk, 2006.
2.4.2 Aplikasi Berbasis Web
Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP. Pada
perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu; antara lain
yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet java Kadir, 2002.
Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini
terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model
aplikasi web dinamis. Dengan memperluas HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak
tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya,
aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Web dinamis terkadang diartikan juga sebagai halaman yang dilengkapi dengan animasi gambar, selain dapat berinteraksi
dengan basis data Kadir, 2001.
Universitas Sumatera Utara
xxiv
2.4.3 Perancangan Situs Web
Dalam pembuatan sebuah situs web di perlukan dua bidang yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu web programming dan web designing. Web
programing adalah sebuah keahlian yang diperlukan untuk menuliskan kode pemrograman web, sedangkan web designing merupakan keahlian untuk merancang
dan mendesain tampilan suatu web. Untuk membangun suatu website yang bagus, dinamis dan interaktif, keduanya harus ada dan saling melengkapi. Menurut
Suparmanto dalam Egganimation, 2007 ada beberapa langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam membangun sebuah situs web adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan dan Tujuan
Dalam memulai pembuatan situs web sangat diperlukan perencanaan awal, sesuai dengan tujuan dari pembuatan situs web itu sendiri. Identifikasi awal perlu
diperlukan misalnya: situs web apa yang ingin dibuat ?, siapa saja pengunjung yang diharapkan ?, targetan apa yang ingin dicapai dengan pembuatan situs web ini?.
Dengan menjawab pertanyaan di atas, akan semakin jelas dan mempermudah dalam membangun sebuah situs web Egganimation, 2007.
b. Pemilihan dan Penggunaan program
Dalam pembuatan situs web kita memerlukan program yang digunakan untuk proses desain dan pemrograman web. Pemakaian program ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu program untuk desain web dan program untuk pemrograman web. Program yang digunakan untuk mendesain web adalah Adobe Photoshop. Dan
program untuk pemograman web antara lain, Adobe dreamwaver, PHP dan MySQL Egganimation, 2007
Universitas Sumatera Utara
xxv
c. Desain Web