Visi Misi Tujuan Sasaran

xviii 2.3 Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun 2012 2.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai Peraturan Daerah No. 17 tahun 2008, tentang Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten disebutkan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di Bidang Kesehatan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam melaksanakan Tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Simalungun. Adapun tugas pokok Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Bupati Simalungun No.2 Tahun 2009 adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas dibidang pelayanan Kesehatan, promosi dan farmasi, penyehatan lingkungan dan masyarakat matra, standarisasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan serta pengembangan sistem kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, dengan fungsi: a Perencanaan, penyusunan, perumusan, analisis kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan tingkat kabupaten. b Pelaksanaan, pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan tingkat kabupaten. c Pengawasan dan pengendalian, pembangunan kesehatan tingkat kabupaten

2.3.2 Visi

Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit, termasuk gangguan kesehatan Universitas Sumatera Utara xix akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Seiring dengan gambaran ideal pembangunan kesehatan dimaksud, maka Visi Dinas Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simalungun adalah: “Mandiri Sehat Menuju Simalungun Sehat”.

2.3.3 Misi

Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Simalungun, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Simalungun. Untuk mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh jajaran kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu: 1. Menggerakkan Pembangunan Daerah yang berwawasan kesehatan 2. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat 3. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang Bermutu, Merata, dan Terjangkau. 4. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan

2.3.4 Tujuan

Sebagai penjabaran dari Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan sehingga kemandirian masyarakat dalam hidup sehat dapat terwujud. Universitas Sumatera Utara xx

2.3.5 Sasaran

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil-guna dan berdaya-guna, maka sasaran yang akan dicapai sampai pada akhir tahun 2015 adalah: 1. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman, serta hukum kesehatan yang menunjang pembangunan kesehatan. 2. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan, yang didukung oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah. 3. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan. 4. Terselenggaranya promosi kesehatan berskala kabupaten dalam rangka pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan perilaku sehat. 5. Terselenggaranya advokasi, dan pengawasan oleh perorangan, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. 6. Terselenggaranya sistem survailan dan kewaspadaan dini serta penanggulangan kejadian luar biasa KLB wabah. 7. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. 8. Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan mencukupi, terdistribusi secara adil dan merata, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. 9. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh masyarakat berupa Ketersediaan obat esensial-generik di sarana pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara xxi

2.3.6 Kebijakan