Hasil Pengujian Normalitas Pengujian Asumsi Klasik

44 adalah nilai intrinsik dan nilai pasar saham selalu berubah pada setiap periodenya sehingga nilai harga saham menjadi fluktuatif pula.

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk. Hasil pengujian normalitas yang dilakukan terhadap variabel- variabel yang diteliti dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Tests of Normality ,085 24 ,200 ,989 24 ,992 ,133 24 ,200 ,954 24 ,338 ,115 24 ,200 ,953 24 ,320 Return On Equity Earning Per Share Harga Saham Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk This is a lower bound of the true significance. . Lilliefors Significance Correction a. Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih besar dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti berdistribusi normal. 45

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik

4.3.2.1.Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, 1999:201. Jadi dalam model regresi linear diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi. Artinya nilai residual Y observasi – Y prediksi pada waktu ke-t e t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya e t-1 . Identifikasi ada atau tidaknya gejala auto korelasi data dites dengan menghitung nilai Dulbin Watson d tes dengan persamaan : d =           N t 1 t 2 t N t 2 t 2 1 t t e e e Keterangan : d = nilai Durbin Watson e t = residual pada waktu ke-t e t-1 = residual pada waktu ke-t-1 satu periode sebelumnya N = banyaknya data Dalam penelitian ini, besarnya Durbin Watson setelah dianalisis adalah 1,649 lampiran 3. Untuk mengetahui adanya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas K = 2 sedangkan jumlah pengamatan 24 maka diperoleh dl = 1,188 dan du = 46 1,545. lampiran 5 Selanjutnya nilai tersebut diplotkan ke kurva Durbin Watson dibawah ini : Gambar 4.1. Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi Daera h kera g u -ra gua n Daera h Kera g u -ra gua n A d a Au toko re la si A d a Au toko re la si negat if Po sitif Tidak Ada Autokorelasi D.W = 1,649 4-dl = 2,812 4-du = 2,455 dl = 1,188 du = 1,545 Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa distribusi daerah penentuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Dan dapat disimpulkan karena nilai dari analisis sebesar 1,649 berada pada daerah keragu-raguan sehingga dapat diputuskan bahwa telah terbebas dari penyimpangan autokorelasi. 4.3.2.2.Uji Multikolinieritas Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dari hasil pengujian terhadap gejala mulitikolinieritas diperoleh hasil sebagai berikut : 47 Tabel 4.5. Hasil uji Multikolinieritas Variabel bebas Tolerance VIF Return On Equity ROE X 1 0,712 1,405 Earning Per Share EPS X 2 0,712 1,405 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinier Ghozali, 2001:57. 4.3.2.3.Uji Heteroskedastisitas Pada regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel independen atau yang menjelaskan dimana nilai signifikansi yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi 1. Return On Equity ROE X 1 -0,053 0,806 2 Earning Per Share EPS X 2 0,093 0,664 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual 48 adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PER, EPS, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES Pengaruh Per, Eps, Dan Roe Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH EPS, DPR, ROI, DAN ROE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Pengaruh EPS, DPR, Roi, Dan ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 10 15

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 6

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY), ROA (RETURN ON ASSETS) DAN EPS (EARNING PER SHARE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 85

Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 5 81

PERAN EPS DALAM MEMEDIASI PENGARUH ROE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI.

0 0 29

PENGARUH RASIO LEVERAGE,ROE,EPS, PER DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 20

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI

0 0 18

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY), ROA (RETURN ON ASSETS) DAN EPS (EARNING PER SHARE) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 19