20
Adapun keterbatasan analisa rasio itu adalah : 1.
Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan
juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti : a.
Banyak perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan jugment yang dapat dinilai bias
atau subyektif. b.
Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada
angka rasio. d.
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan
menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5.
Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena jika dilakukan
perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
2.2.4.4. Jenis Rasio
Jenis – jenis rasio yang sering digunakan dalam bisnis Harahap, 2001:301-311. Adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah :
21
1. Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dihitung
melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-posaktiva lancardan hutang lancar.
2. Rasio Solvabilitas.
Rasio sovabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitungdari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka
panjang. 3.
Rasio Rentabilitas Profitabilitas. Rasio rentabilitas atau juga disebut profitabilitas ini menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut
juga operating rasio. 4.
Rasio Leverage. Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan
terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan
perusahaan yang digambarkanoleh modal equity. Perusahaan yang
22
baik mestinya memiliki komposisi modal lebih besar dari hutang. Rasio ini bisa juga diangggap bagian dari rasio solvabilitas.
5. Rasio Aktivitas.
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasi baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan
kegitan lainnya. 6.
Rasio Pertumbuhan. Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan proses perusahaan
dari tahun ke tahun. 7.
Market Based Ratio Penelitian Pasar. Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunkan
dipasar modal yang menggamabrkan situasi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Tidak berarti rasio lainnya tidak dipakai.
8. Rasio Produktivitas.
Jika perusahaan ingin dinilai dari segi produktivitas unit-unitnya maka bisa dihitung rasio produktivitas. Rasio ini menunjukkan tingkat
produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.
2.2.5. Rasio Rentabilitas Profitabilitas