40
Pada tahun 1930 industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM handel Maatschapij Sampoerna. Pada tahun 1990,
Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 Rupiah penuh persaham melalui
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga penawaran sebesar Rp. 12.600 Rupiah penuh per saham.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Tentang
Return On Equity ROE X
1
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian yang berkaitan dengan return on equity ROE sejak tahun 2000 hingga tahun 2007
laporan keuangan perusahaan rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia BEI.
Tabel 4.1. Return On Equity ROE X
1
2000-2007 dalam
Tahun PT. BAT Indonesia
Tbk PT. Gudang
Garam Tbk PT. HM
Sampoerna Tbk
2000 15,06 36,71
26,53 2001 28,13
25,46 22,96
2002 29,21 21,49
32,13 2003 11,80
16,76 24,39
2004 -5,19 14,69
40,99 2005 4,62
14,41 52,08
2006 -17,70 7,66
62,00 2007 -10,18
10,22 44,94
Sumber: Laporan keuangan perusahaan rokok tahun 2000 – 2007 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Lampiran 1.1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Return On Equity ROE
untuk ketiga perusahaan rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun pengamatan yakni tahun 2000 hingga tahun 2007
41
mengalami fluktuasi. Hal tersbeut tampak pada perusahaan PT. BAT Indonesia Tbk tahun 2003 hingga tahun 2004, kemudian PT. Gudang Garam Tbk tahun
2005 hingga tahun 2007 dan PT. HM Sampoerna Tbk tahun 2000 hingga tahun 2002. hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam
mengelola modal sendiri pada tingkat produktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan laba yang dimilikinya masih belum
stabil yang akhirnya harus berulang-ulang dan aktif untuk meyakinkan investor agar menanamkan modalnya pada perusahaan. Apabila kondisi demikian maka
keberhasil untuk dapat meyakikan investor dari satu periode ke periode juga akan berbeda jumlahnya.
4.2.2. Deskripsi Tentang
Earning Per Share EPS X
2
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian yang berkaitan dengan Earning Per Share EPS sejak tahun 2000 hingga tahun 2007
laporan keuangan perusahaan rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia BEI.
Tabel 4.2. Earning Per Share EPS X
2
2000-2007 dalam satuan rupiah
Tahun PT. BAT Indonesia
Tbk PT. Gudang
Garam Tbk PT. HM
Sampoerna Tbk
2000 871.000.000 1.166.000.000
219.000.000 2001
1.718.000.000 1.085.000.000 212.000.000
2002 1.791.000.000 1.085.000.000
371.000.000 2003
748.000.000 956.000.000 313.000.000
2004 -309.000.000 930.000.000
454.000.000 2005
289.000.000 982.000.000 544.000.000
2006 -941.000.000 524.000.000
805.000.000 2007
-518.000.000 750.000.000 827.000.000
Sumber: Laporan keuangan perusahaan rokok tahun 2000 – 2007 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Lampiran 1.2
42
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai Earning Per Share EPS untuk ketiga perusahaan
rokok yang go publik di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun pengamatan yakni tahun 2000 hingga tahun 2007 mengalami fluktuasi
yakni untuk perusahaan PT. BAT Indonesia Tbk terjadi pada tahun 2003 hingga tahun 2005, PT. Gudang Garam Tbk terjadi pada tahun 2005
hingga tahun 2007 dan PT. HM Sampoerna Tbk terjadi pada tahun 2002 hingga tahun 2004. Perubahan yang berfluktuatif terhadap Earning Per
Share EPS tersebut terjadi karena dengan berhasilnya perusahaan, laba
bersih jelas akan meningkat. Tetapi investor berkepentingan untuk mengetahui apakah laba bersih bertumbuh sepadan dengan ukuran struktur
modal perusahaan. Investor menggunakan angka laba per saham untuk mengevaluasi hasil operasi perusahaan guna mengambil keputusan
investasi sehingga belum tentu pula invetor akan menanamkan modalnya diperusahaan meskipun telah melakukan pembicaraan dengan perusahaan
tersebut.
4.2.3. Deskripsi Tentang Harga Saham Y