Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

a. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono 2004: 40 Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogrov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut Sumarsono, 2004: 43: a. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal. b. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah normal.

b. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linier Unbiassed Estimator artinya pengambilan keputusan uji F tidak boleh bias. Adapun tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu: 1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinieritas. 3. Tidak boleh ada heteroskedastitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. a. Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi hubungan antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu time series atau ruang cross section Suliyanto,2005: 40. Akibat yang timbul dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians populasinya dalam model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya dalam model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada variabel independen tertentu. Suliyanto 2005: 64 mengemukakan bahwa untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji durbin –watson uji DW, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Angka DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif 2. Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi 3. Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. b. Multikolinieritas Menurut Suliyanto 2005: 63 multikolinieritas terjadi jika antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Jika dalam suatu model regresi terdapat multikolinieritas maka model regresi yang diperoleh tidak sah valid untuk menaksir nilai variabel independen. Untuk mendiagnosis adanya multikolinieritas, sebagai berikut: 1. Koefisien korelasi tinggi. 2. Jika R 2 tinggi, nilai F hitung tinggi, sedangkan sebagian besar atau bahkan seluruh koefisien regresi tidak signifikan nilai t hitung sangat rendah Algafiri, 2000: 84 Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinier antar variabel, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dimana nilai VIF= 1TOL, jika VIF 10 maka suatu model dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas Suliyanto, 2005: 75. Selain itu dapat pula dilihat dari besarnya nilai koefisien korelasi, jika nilai koefisien korelasi antar variabel-variabel bebasnya tidak lebih dari 0,5 maka model tersebut tidak mengandung unsur multikolinieritas. c. Heteroskedastisitas Suatu model regresi dikatakan terdapat Heteroskedastisitas jika varians variabel dalam model tidak sama konstan Algafiri, 2000:85. Untuk mendiagnosis adanya Heteroskedastisitas, salah satunya dengan melakukan pengujian rank spearman. Dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila nilai signifikasi 0,05 Suliyanto, 2005: 74

3.4.2 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mendeteksi pengaruh variabel-variabel independenbebas yaitu Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. a. Uji t Dalam suatu pengujian hipotesis, untuk mengetahui apakah suatu variabel secara individu berpengaruh atau tidak digunakan uji t atau t student Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian parsial adalah: 1. Menentukan hipotesis statistik. H :b 1 : b 2 : b 3 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y H :b 1 : b 2 : b 3 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y 2. Menentukan tingkat signifikasi. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi 0,05 atau 5. Dengan derajat bebas [n-k], dimana n: jumlah pengamatan dan k: jumlah variabel. 3. H diterima jika,H a ditolak jika signifikasi 0,05 tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. 4. H ditolak jika, H a diterima jika nilai signifikasi 0,05 ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Uji F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Pengaruh cash ratio, loan deposit ratio dan capital asset ratio terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia

0 13 112

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK

0 0 10