Deskripsi Obyek Penelitian HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Kondisi Perbankan di Indonesia Periode 2004-2007

Perekonomian Indonesia terutama sejak tahun 1990 menunjukkan pertumbuhan pesat. Akan tetapi, Krisis ekonomi yang diawali dengan dilikuiidasinya 16 bank pada bulan November 1997 ini memberikan dampak nyata pada kehidupan masyarakat. Salah satunya juga terjadi pada dunia perbankan, yaitu adanya beberapa bank yang ditutup, terutama bank swasta. Bank Indonesiasebagai bank sentral kemudian berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu yang dimunculkan BI dalam rangka menguatkan sistem perbankan kita adalah Arsitektur Perbankan Indonesia API. Kerangka dasar sistem perbankan Indonesia ini diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2004. API tidak lain adalah kerangka menyeluruh tentang arah, bentuk dan tatanan industri perbankan Indonesia untuk rentang waktu 5-10 tahun ke Berdasarkan laporan Bank Indonesia sampai akhir tahun 2004 terlihat sejumlah indikator perbankan nasional mengalami kemajuan. Hal ini bisa dilihat dari sebagian besar bank nasioanal sudah mampu mencapai CAR minimum yang ditetapkan 8. Pada tahun 2005 berdasarkan survey indeks kepercayaan perbankan IKP, indeks kepercayaan perbankan sedikit menurun dibandingkan tahun 2004. Responden menilai kondisi perbankan di tahun 2005 tidak jauh berbeda dibandingkan tahun 2004. Adapun alasan utama untuk menilai kondisi perbankan saat itu sudah lebih baik adalah aspek pelayanan bank yang sudah lebih efisien dan kemudahan fasilitas untuk transaksi. Di sisi lain, tingkat suku bunga kredit yang terlalu tinggi dan praktek good coorporate governance yang masih rendah KKN merupakan alasan utama untuk menilai bahwa kondisi bank saat ini belum membaik. sumber: www.google.com Pada tahun 2006 berdasarkan survey indeks kepercayaan perbankan IKP, indeks kepercayaan perbankan sedikit menurun dibandingkan tahun 2005. Pada NPL meningkat menjadi Rp61,4triliun, bertambah Rp 10,3 triliun dibandingkan akhir tahun 2005. Peningkatan NPL ini terutama didorong oleh kenaikan kredit dalam kriteria macet dan kurang lancar. Pada bulan desember 2006 NPL menurun menjadi 47,5 triliun. sumber: www.google.com Pada tahun 2007 secara keseluruhan kondisi perbankan lebih baik dari pada tahun 2006. Ini dilihat dari rendahnya rasio NPL yang hanya 3,4 dan tingkat kecukupan modal CAR yang cukup tinggi sebesar 17, 56. Akan tetapi masih banyak juga bank yang mempunyai rasio LDR kurang dari 85 sebagaimana yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Sumber : Lampiran 4-6

4.1.2. Deskripsi Singkat Perusahaan Sampel Penelitian

Perusahaan perbankan yang menjadi objek penelitian ini adalah bank umum yang telah go public dan mempunyai laporan keuangan tahunan untuk periode tahun 2004-2007. Jumlah sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 bank umum yang go public. 1. PT Bank Nasional Indonesia Tbk Bank Nasional Indonesia Merupakan salah satu bank milik pemerntah yang berbentuk usaha Persero, yang didirikan pda tahun 1946. Selanjutnya pada tanggal 13 Juli 1992 menjadi PT BNI persero dan go public pada tanggal 25 November 1996. Sebagai bank milik pemerintah saham kepemilikan terdiri dari 64,7 milik Negara dan 35,21 milik masyarakat 2. PT Bank NISP PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk, merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan di Bandung pada tanggal 4 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada tahun 1990 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1994. Pada akhir tahun 2008, OCBC Bank-Singapura adalah pemegang saham pengendali dengan memiliki 74,73 saham Bank NISP melalui beberapa akuisisi sejak tahun 2004. 3. PT Bank Pan Panin Tbk Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 sebagai bank Go Public yang pertama. Dengan struktur permodalan yang kuat dan Rasio Kecukupan Modal yang tinggi, Panin Bank bersyukur tidak harus direkapitalisasi oleh Pemerintah pasca krisis ekonomi 1998. 4. PT Bank Lippo Tbk Bank dengan nama NV Bank Perniagaan Indonesia didirikan pada tanggal 11 maret 1948 di Jakarta. Pada tahunn 1989 bank itu merger dengan 2 bank yaitu PT Bank Umum Asia dan Ot Central Commercial bank sehingga status bank menjadi bank devisa serta berubah menjadi PT Bank Lippo Tbk. 5. PT Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk BII didirikan pada tanggal 15 Mei 1959 dan memperoleh status bank umum devisa pada tahun 1988 serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989 melalui penawaran umum saham perdana initial public offering. Pada tahun 1989 melalui penawaran umum saham perdana initial public offering. 6. PT Bank Mayapada Tbk Bank ini berdiri di Jakarta pada tahun 1989. Pada 13 Maret 1990 bank ini disahkan Mentri Keuangan no 342KMK.0131990. Tiga tahun kemudian tepatnya 3 juni 1993 ditetapkan sebagai bank devisa oleh surat keputusan direksi BI no 1626KEP Dir. 7. PT Bank Danamon Tbk Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989 . 8. PT Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta. Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh Para Group PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk. 9. PT Bank Permata Tbk Bank Permata merupakan salah satu bank nasional terbesar di Indonesia dan dikenal sebagai bank dengan pelayanan terbaik. PermataBank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN, yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia dan PT Bank Patriot, yang prosesnya berhasil diselesaikan pada tahun 2002. Pada tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Permata Bank dan memulai proses transformasi secara besar-besaran di dalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Permata Bank, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,0 pada tahun 2006. 10. PT Bank Central Asia Tbk BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik . Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55 yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30 dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius , memenangkan tender tersebut. 11. PT Bank UOB Buana Tbk United Overseas Bank Limited, Singapore UOBS merupakan Bank terkemuka di Singapura dan di wilayah Asia. UOBS melalui anak perusahaannya, UOB International Investment Private Limited UOBII telah melakukan Penawaran Tender terhadap saham PT Bank Buana Tbk UOB Buana yang dimiliki oleh publik dengan harga penawaran Rp 1.638 per saham. Periode Penawaran Tender yang dimulai pada tanggal 22 September 2008 hingga 21 Oktober 2008 berhasil membeli 2.519.515.739 saham. Dengan telah dibelinya saham tersebut, maka kepemilikan UOBII, anak perusahaan UOBS, meningkat sebesar 37,80 menjadi 98,99 dari 61,13 atau senilai Rp 4,13 triliun. 12. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sejak pertama kali didirikan pada 26 September 1955 CIMB Niaga dh Bank Niaga terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia pada krisis perbankan tahun 1969, sejarah mencatat bahwa CIMB Niaga termasuk salah satu bank swasta yang paling sehat saat itu. Sejak tahun 1982 CIMB Niaga menjadi bank pertama yang secara resmi mengoperasikan sistem on-line pada seluruh kantor cabangnya dan tahun 1987 merintis penggunaaa ATM. Dan pada 29 November 1989 bank ini mencatatkan sahamnya di BEJ dan menjadi bank go public. 13. PT Bank Artha Graha International Tbk Sejarah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Berawal dari sebuah Lembaga Keuangan Bukan Bank bernama PT Inter- Pacific Financial Corporation, didirikan pada tanggal 7 September 1973. Pada tanggal 24 Februari 1993, berubah status dan fungsinya menjad Bank campuran yang melakukan aktivitas Bank Umum dengan nama PT Inter-Pacific Bank. Lima tahun kemudian, pada tanggal 1 Juli 1998, terjadi perubahan nama menjadi PT Bank Inter-Pasific Tbk. Pada tanggal 15 Juni 2005, Bank Indonesia memberi ijin penggabungan usaha merger PT. Bank Artha Graha ke dalam PT. Bank Inter-Pasific Tbk. Tanggal 11 Juli 2005 Bank Artha Graha telah efektif bergabung dengan PT. Bank Inter-Pasific Tbk, dan pada tanggal 14 Juli 2005. 14. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja pada tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannya masih 100 ditangan Pemerintah. 15. PT Bank Mandiri Tbk Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini. 16. Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk berdiri pada bulan Januari 1972 dengan nama PT Bank Pasar Karya Parahyangan. Untuk mengembangkan usahanya pada Maret 1989 bank ini berubah statusnya menjadi bank komersial dan Pada tahun 2001 bank ini Go Public dan berubah namanya menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 17. PT Bank Kesawan Tbk Pada awalnya Bank Kesawan bernama NV Chunghwa Shangyeh yang bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan selain juga bergerak di bidang perdagangan umum. Pada tahun 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan. Tahun 1995, Bank Kesawan memperoleh persetujuan menjadi Pedagang Valuta Asing dan selanjutnya pada tahun 1996 mendapatkan izin menjadi Bank Umum Devisa maupun Bank Persepsi, yaitu Bank yang dapat menerima pajak. 18. PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk Bank didirikan berdasarkan akta Notaris Sugiri Kadarisman, SH nomor 34 tanggal 11 September 1992 dan perubahannya nomor 65 tanggal 16 Januari 1996 yang menjelaskan perubahan nama PT.Executive International Bank menjadi perseroan PT. Bank Eksekutif Internasional. 19. PT Bank Bumiputera Tbk Bank Bumiputera mulai beroperasi sejak 12 Januari 1990 sebagai perusahaan yang dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912, perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia. Bank Bumiputera Go public dan struktur kepemilikan pemeganga saham pada saat itu adalah AJB Bumiputera 37,50, PT Cipta Usaha Citra Dana 37,50 dan Masyarakat 25,00. 20. PT Bank Swadesi Tbk Keberadaan Bank Swadesi berawal dari sebuah bank pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuh-kembangkan bank ini sehingga pada tanggal 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi. Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha merger dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi Pada tanggal 11 November 1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang go public.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Pengaruh cash ratio, loan deposit ratio dan capital asset ratio terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia

0 13 112

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK

0 0 10