21. Pyridam Farma Tbk.
22. Tempo Scan Pasific Tbk.
23. Mustika Ratu Tbk.
24. Mandom Indonesia Tbk.
25. Unilever Indonesia Tbk.
26. Kedawung Setia Industrial Tbk.
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
sekunder yang mana data ini diperoleh dan dikelola sedemikian rupa untuk keperluan penelitian. Data dan sumber data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan Bungin, 2006:122.
Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari objek penelitian melainkan dari pihak lain. Data sekunder
yang digunakan meliputi ICMD dan laporan keuangan perusahaan industri barang konsumsi periode 2009-2011. Sumber data sekunder diharapkan
dapat berperan membantu mengungkap data yang diharapkan Bungin, 2006:123.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang peneliti gunakan diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Di BEI Bursa Efek Indonesia, terdapat data-data mengenai
laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu perusahaan industri barang konsumsi.
3.3.3. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah teknik atau metode dokumenter. Metode dokumenter adalah salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menelusuri data historis Bungin, 2006:144. Metode ini mengumpulkan dan menggunakan data yang
tercantum pada laporan keuangan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011.
3.4. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.4.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis
regresi linier berganda multiple linear regression adalah hubungan sebuah variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen.
Analisis regeresi linier berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan beberapa variabel independen. Adapun bentuk matematis analisis regresi linier berganda adalah Sulaiman, 2004:80:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e
Dimana: Y
= variabel struktur modal α
= konstanta β
1
dan β
2
= koefisien regresi X
1
= variabel profitabilitas X
2
= variabel struktur aktiva e
= standar error Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa
dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk menguji kesalahan model
regresi yang dilakukan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu :
1. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau
independen Ghozali, 2009:95. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor VIF.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dasar pengambilan keputusan: a.
VIF ≥ 10 menunjukkan terjadinya multikolinearitas atau korelasi antar variabel independen profitabilitas dan struktur aktiva
b. VIF 10 menunjukkan tidak terjadinya multikolinearitas atau
korelasi antar variabel independen profitabilitas dan struktur aktiva.
2. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2009:125. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Rank Spearman
Santoso, 2003:242. Proses pengambilan keputusan:
a. Ho: kedua variabel tidak ada hubungan satu dengan yang lain.
b. Hi: kedua variabel ada hubungan yang signifikan satu dengan
yang lain. Dasar pengambilan keputusan:
a. Probabilitas 0,05 maka Ho diterima.
b. Probabilitas 0,05 maka Ho ditolak.
3. Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu korelasi antara nilai variabel dengan nilai variabel yang sama pada lag satu atau lebih sebelumnya Suharjo,
2008:93. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dilakukan pengujian Durbin – Watson DW dengan ketentuan
sebagai berikut Sulaiman, 2004:89: a.
1,65 DW 2,35 menunjukkan tidak adanya autokorelasi. b.
1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79 menunjukkan tidak dapat disimpulkan.
c. DW 1,21 atau DW 2,79 menunjukkan terjadinya
autokorelasi.
3.4.2. Teknik Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi
normal atau tidak Ghozali, 2009:147. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai
metode diantaranya Kolmogorov Smirnov test Sumarsono, 2004:40. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka
distribusi adalah tidak normal. b.
Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.
3.4.3. Uji Hipotesis
Pengujian terhadap model regresi linier berganda pada penelitian ini dilakukan dengan uji F, uji koefisien determinasi R
2
dan uji t.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Pengujian menyeluruh atau simultan Uji F
Uji F disebut juga uji serempak atau uji simultan Gujarati, 1995:120. Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap semua
variabel bebas yang meliputi profitabilitas dan struktur aktiva secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan atau
mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Dengan demikian, akan dapat diketahui model hubungan
fungsional antara variabel terikat dengan variabel bebas yang terbentuk pada penelitian ini.
Formulasi hipotesis: a.
Ho : βi = 0, artinya bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel bebas terhadap variabel
terikat. b.
Ho : βi ≠ 0, artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan nilai probabilitas signifikansi, dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika probabilitas
≥ 0,05 maka Ho diterima. b.
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. 2.
Uji koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variasi-variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berarti kemampuan
variabel-veriabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen Ghozali, 2009:87. 3.
Pengujian individual atau parsial Uji t Uji t dimaksudkan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas
X terhadap variabel tidak bebas Y. Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap
variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan Sulaiman, 2004:87.
Formulasi hipotesis: a.
Ho : βi = 0 menunjukkan bahwa variabel independen tidak ada pengaruh terhadap struktur modal.
b. Ho : βi ≠ 0 menunjukkan bahwa variabel independen ada
pengaruh terhadap struktur modal. Berdasarkan nilai probabilitas signifikansi, dasar pengambilan
keputusannya adalah: c.
Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima.
d. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 1.