2.2. Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan
teori berisi pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian serta perumusan
hipotesis.
2.2.1. Profitabilitas
Profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang,
dan sebagainya Harahap, 2002:304. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan
keputusan yang dilakukan oleh perusahaan Brigham dan Houston, 2006:107. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang
terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dari definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa pihak, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa profitabilitas merupakan hasil akhir dari kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada dengan sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan.
Profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio Return on Investment. Return on Investment ROI merupakan rasio laba rugi setelah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pajak terhadap total aktiva Riyanto, 2010:336. Adapun rumus yang digunakan, yaitu:
Keuntungan Neto Sesudah Pajak ROI =
Total Aktiva
2.2.2. Struktur Aktiva
Aktiva merupakan kemungkinan manfaat ekonomis masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari
transaksi-transaksi atau kejadian masa lampau Wield Subramanyan Halsey, 2005:300. Baridwan 2000:20 menyatakan bahwa aktiva adalah
manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di
masa lalu. Sedangkan menurut Kieso Weygandt Warfield 2002:219, aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan
atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktiva adalah manfaat
ekonomi yang diperoleh di masa datang sebagai hasil transaksi masa lalu yang diharapkan akan diterima oleh suatu entitas atau badan usaha.
Struktur aktiva ialah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam arti relatif antara aktiva lancar dengan aktiva
tetap Riyanto, 2010:22. Struktur aktiva dapat dihitung dengan cara membandingkan antara aktiva tetap dengan total aktiva Kesuma, 2009.
Adapun rumus yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Aktiva Tetap SA =
Total Aktiva
2.2.3. Modal 2.2.3.1. Pengertian Modal
Scwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, dimana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang, maupun
dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya Riyanto, 2010:18.
Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan
laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya Munawir, 1997:19.
Dengan demikian, modal merupakan bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan berupa modal dalam bentuk pos modal, surplus dan
laba ditahan. Sedangkan modal dalam bentuk barang meliputi mesin, barang dagangan, dan lain sebagainya.
2.2.3.2. Pemenuhan Kebutuhan Modal
Pada prinsipnya, pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern perusahaan, yaitu sumber yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber intern dikatakan perusahaan itu
melakukan pendanaan intern.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Disamping sumber intern, dalam memenuhi kebutuhan dana suatu perusahaan dapat pula menyediakan dari sumber ekstern, yaitu sumber
dana yang berasal dari dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru, penjualan obligasi, dan kredit dari bank. Apabila
perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber luar disebut pendanaan ekstern. Apabila perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
dananya dipenuhi dari dana yang berasal dari pinjaman, dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan utang. Sedangkan kebutuhan dana
diperoleh dari emisi atau penerbitan saham baru dikatakan perusahaan itu melakukan pendanaan modal sendiri Riyanto, 2010:06.
Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan financing, manajer keuangan pun harus selalu mencari
alternatif-alternatif sumber dana untuk dianalisa, dan dari hasil analisa tersebut harus diambil keputusan alternatif sumber dana atau kombinasi
sumber dana mana yang akan dipilih.
2.2.3.3. Biaya Penggunaan Modal
Konsep “biaya penggunaan modal atau biaya modal” atau yang disebut cost of capital merupakan konsep yang sangat penting dalam
pembelanjaan perusahaan. Konsep ini dimasudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh
perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber Riyanto, 2010:245.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan demikian, konsep cost of capital tersebut dimasukkan untuk dapat menentukan besarnya biaya riil dari penggunaan modal dari
masing-masing sumber dana untuk kemudian menentukan biaya modal rata-rata dari keseluruhan dana yang digunakan di dalam perusahaan
Riyanto, 2010:246. Adapun biaya penggunaan dana dari berbagai sumber, yaitu:
1. Biaya penggunaan dana yang berasal dari utang jangka pendek
Pada dasarnya, utang jangka pendek terdiri dari utang perniagaan, utang wesel dan kredit jangka pendek dari bank.
2. Biaya penggunaan dana yang berasal dari utang jangka panjang
Obligasi merupakan pengakuan utang pihak yang mengeluarkan pada pihak yang membeli. Dengan demikian, obligasi adalah suatu
janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal
tertentu Baridwan, 2000:253. Pada dasarnya biaya penggunaan utang jangka panjang atau biaya penggunaan dana berasal dari
penjualan obligasi. 3.
Biaya penggunaan modal yang berasal dari saham preferen Saham preferen mempunyai sifat campuran antara utang dan saham
biasa. Biaya penggunaan dana berasal dari penjualan saham preferen.
4. Biaya penggunaan modal yang berasal dari laba yang ditahan
Sumber dana yang berasal dari laba ditahan seperti sumber-sumber dana lainnya pun harus diperhitungkan biayanya. Seandainya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sumber ini memang tanpa biaya, lebih baik keuntungan tersebut dikembalikan kepada pemilik modal sendiri sehingga mereka
mempunyai kesempatan untuk menggunakannya. 5.
Biaya penggunaan modal yang berasal dari emisi saham biasa baru Biaya penggunaan dana yang berasal dari emisi saham baru atau
disingkat “biaya saham biasa baru” adalah lebih tinggi daripada biaya penggunaan dana yang berasal dari laba ditahan karena
dalam emisi saham baru dibebani biaya emisi.
2.2.3.4. Sumber – Sumber Penawaran Modal
1. Sumber Intern Internal Sources
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber
intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah “keuntungan yang ditahan” dan
penyusutan Riyanto, 2010:209. a.
Laba Ditahan Laba ditahan adalah laba yang ditahan untuk digunakan dalam
aktivitas bisnis Kieso Weygandt Warfield, 2002:354. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai
penggunaan keuntungan tersebut, maka keuntungan itu merupakan keuntungan yang ditahan. Keuntungan yang
diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Depresiasi
Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode
akuntansi Baridwan, 2000:307. Sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap, dapat digunakan untuk
membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu itu, depresiasi
merupakan sumber penawaran modal di dalam perusahaan itu sendiri.
2. Sumber Ekstern Exsternal Sources
Sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal
dari kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari para kreditur adalah
merupakan utang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari para kreditur tersebut ialah modal asing.
Sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan merupakan dana yang akan tetap
ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan adalah modal sendiri. Dengan demikian, pada dasarnya dana yang berasal dari
sumber ekstern terdiri dari modal asing dan modal sendiri Riyanto, 2010:214.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Supplier, Bank dan Pasar Modal sebagai Sumber Ekstern Utama
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan di dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik jangka pendek
kurang dari 1 tahun, maupun untuk jangka menengah lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun
b. Bank-Bank
Bank adalah lembaga kredit yang mempunyai tugas utama memberikan kredit disamping pemberian jasa-jasa lain di bidang
keuangan. Oleh karena tugas utamanya adalah memberikan kredit, maka bank telah menentukan kebijakan dan peraturan-
peraturan mengenai pemberian kredit. Kredit yang diberikan bank dapat dalam bentuknya kredit jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang. c.
Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal.
Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka
panjang Samsul, 2006:43. Fungsi pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang
mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang defisit tabungan Riyanto, 2010:219.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4. Struktur Modal 2.2.4.1. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal menggambarkan proporsi antara utang jangka panjang dan modal sendiri Moeljadi, 2006:236. Struktur modal adalah
pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pula perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, maka seorang manajer
keuangan dalam menentukan sumber modal yang akan digunakan perusahaan harus mempertimbangkan biaya yang timbul dari sumber
modal yang digunakan Riyanto, 2010:22.
2.2.4.2. Struktur Modal yang Optimal
Kalau lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan modal dari sumber eksternal maka ketergantungan akan modal itu sendiri semakin
besar, ditambah lagi resiko finansialnya yang tinggi. Sebaliknya jika hanya mengandalkan modal internal saja maka perusahaan tidak akan
berkembang. Oleh karena itu, perlu diusahakan adanya keseimbangan yang optimal antara kedua sumber modal tersebut Riyanto, 2010:293.
Struktur modal yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga
saham perusahaan Brigham dan Houston, 2006:07. Setiap
perusahaan menghendaki
agar dalam
keadaan bagaimanapun juga jangan mempunyai hutang yang lebih besar daripada
jumlah modal sendiri, a tau dengan kata lain “debt ratio” jangan lebih besar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari 50 sehingga modal yang dijamin utang tidak lebih besar dari modal yang menjadi jaminannya modal sendiri Riyanto, 2010:294.
Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh
struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang terbaik
Husnan, 2000:299.
2.2.4.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Riyanto 2010:297, struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor dimana faktor-faktor yang utama ialah:
1. Tingkat Bunga
Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, apakah akan mengeluarkan saham atau obligasi.
2. Stabilitas dari
“earning” Suatu perusahaan yang mempunyai
“earning” yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sebagai akibat dari
penggunaan modal asing. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai “earning” tidak stabil dan “unpredictable” akan menanggung
resiko tidak dapat membayar beban bunga atau tidak dapat membayar angsuran-angsuran utangnya pada tahun-tahun atau
keadaan buruk. Teori ini didukung oleh Moeljadi 2006:274 bahwa variabilitas earnings dapat menjadi ukuran resiko bisnis
suatu perusahaan maka calon kreditor cenderung memberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pinjaman kepada perusahaan yang memiliki earnings yang relatif stabil.
3. Susunan dari Aktiva
Kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar dari modalnya tertanam dalam aktiva tetap fixed assets, akan
mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya sebagai pelengkap.
4. Kadar Resiko dari Aktiva
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva di dalam perusahaan adalah tidak sama. Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu
aktiva di dalam perusahaan, makin besar resikonya. 5.
Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan juga mempunyai
pengaruh terhadap jenis modal yang ditarik. Apabila jumlah modal yang dibutuhkan sekiranya dapat dipenuhi hanya dari satu sumber
saja, maka tidaklah perlu mencari sumber lain. Sebaliknya, apabila jumlah modal yang dibutuhkan adalah sangat besar sehingga tidak
dapat dipenuhi dari satu sumber saja, maka perlulah dicari sumber dana lain.
6. Keadaan Pasar Modal
Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena adanya gelombang konjungtur. Pada umumnya apabila
gelombang meninggi, para investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya dalam saham.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Sifat Manajemen
Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh yang langsung dalam pengambilan keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan
dana. 8.
Besarnya Suatu Perusahaan Suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas
akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya
untuk membiayai
pertumbuhan penjualan
dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Suatu perusahaan yang berukuran besar lebih mudah memperoleh pinjaman jika
dibandingkan dengan perusahaan kecil Moeljadi, 2006:274. Menurut Brigham dan Houston 2006:42, perusahaan umumnya
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika membuat keputusan struktur modal, yaitu:
1. Stabilitas penjualan.
2. Struktur aktiva.
3. Leverage operasi.
4. Tingkat pertumbuhan.
5. Profitabilitas.
6. Pajak.
7. Pengendalian.
8. Sikap manajemen.
9. Sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat.
10. Kondisi pasar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. Kondisi internal perusahaan.
12. Fleksibilitas keuangan.
Sedangkan menurut teori Husnan 2000, 334, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal adalah:
1. Lokasi distribusi keuntungan.
2. Stabilitas penjualan dan keuntungan.
3. Kebijakan deviden.
4. Pengendalian.
5. Resiko kebangkrutan.
2.2.5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan Brigham dan Houston,
2006:107. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.
Perusahaan yang memiliki keuntungan atau profitabilitas yang tinggi cenderung menggunakan profit tersebut untuk pembiayaan internal.
Menurut Brigham dan Houston 2006:43, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi
menggunakan utang yang relatif sedikit. Meskipun tidak terdapat pembenaran teoritis atas fakta ini, salah satu penjelasan praktis adalah
bahwa perusahaan-perusahaan yang sangat menguntungkan seperti Intel, Microsoft dan Coca-Cola memang sebenarnya tidak banyak membutuhkan
pendanaan melalui utang. Tingkat pengembalian mereka yang tinggi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memungkinkan mereka melakukan sebagaian besar pendanaan secara internal.
Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Husnan 2000:336, bahwa semakin stabil keuntungan maka semakin besar kemungkinan
perusahaan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Dengan demikian, perusahaan akan semakin berani menggunakan hutang.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
2.2.6. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston 2006:42, perusahaan yang aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak
menggunakan hutang. Aktiva untuk tujuan umum yang dapat digunakan oleh banyak bisnis dapat menjadi jaminan yang baik.
Hasil pengujian Kartika 2009 menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI diterima, artinya setiap adanya peningkatan pada struktur aktiva, maka akan diikuti dengan peningkatan struktur modalnya.
Apabila komposisi aktiva suatu perusahaan bersifat capital- intensive, maka yang diutamakan adalah equity-financing. Artinya, modal
pinjaman hanya merupakan pelengkap, terutama untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pemodal kerja Moeljadi, 2006:275.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7. Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Profitabilitas dan struktur aktiva merupakan dua variabel yang diambil dalam penelitian ini sebagai variabel independen yang
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.
Dari hasil pengujian Firnanti 2011 menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap strukutur modal.
Artinya, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi memiliki dana internal yang lebih tinggi sehingga mendorong penggunaan utang
yang lebih sedikit. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Brigham dan Houston 2006:43, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat
pengembalian atas investasi yang sangat tinggi menggunakan utang yang relatif sedikit. Meskipun tidak terdapat pembenaran teoritis atas fakta ini,
salah satu penjelasan praktis adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang sangat menguntungkan seperti Intel, Microsoft dan Coca-Cola memang
sebenarnya tidak banyak membutuhkan pendanaan melalui utang. Tingkat pengembalian mereka yang tinggi memungkinkan mereka melakukan
sebagaian besar pendanaan secara internal. Menurut Brigham dan Houston 2006:42, perusahaan yang
aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan hutang. Aktiva untuk tujuan umum yang dapat digunakan
oleh banyak bisnis dapat menjadi jaminan yang baik. Hasil penelitian Kartika 2009 menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif
terhadap struktur modal, artinya setiap adanya peningkatan pada struktur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
aktiva, maka akan diikuti dengan peningkatan struktur modalnya. Dalam teori Riyanto 2010:217 bahwa pada umumnya, pemberian kredit oleh
bank adalah berdasarkan hasil penilaian dari bank tersebut terhadap permohonan kredit mengenai berbagai aspek, salah satunya collateral.
Collateral menunjukkan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas dan struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap struktur modal.
2.3. Kerangka Pikir