BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data uji komposisi, uji tarik, data laju korosi, dan pengamatan visual secara makro. Setelah mendapatkan
data, data akan diolah dan dibahas untuk membandingkan antara spesimen uji dengan perlakuan panas quenching dan spesimen dengan perlakuan panas
normalizing.
4.1.Hasil Uji Komposisi
Hasil uji komposisi yang dilakukan di PT. ITOKOH CEPERINDO menunjukkan bahwa bahan spesimen mengandung:
Tabel 4. 1 Uji komposisi bahan. Fe
C Si
Cr Mn
Cu 96,11
0,65 1,18
0,48 1,01
0,32 Dalam bahan spesimen tersebut juga masih mengandung unsur lain
yang berdasarkan prosentasenya dapat diabaikan. Untuk lebih lengkapnya hasil uji komposisi disajikan dalam lampiran.
4.2. Pengujian Tarik
Pengujian tarik dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu Laboratorium Logam Universitas Sanata Dharma dan Laboratorium Metalurgi
Institut Sains dan Teknologi AKPRIND. Pengujian tarik dilakukan di dua tempat yang berbeda karena spesimen uji dengan perlakuan quenching
mengalami peningkatan kekuatan yang signifikan hingga diluar dari batas kemampuan mesin uji tarik Laboratorium Logam Universitas Sanata Dharma
yaitu 1000 kg. Mesin uji tarik di Laboratorium Metalurgi Institut Sains dan Teknologi AKPRIND berkapasitas 30.000 kg sehingga mampu untuk
melakukan uji tarik spesimen quenching, sedangkan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing diuji tarik di Laboratorium Logam Universitas
Sanata Dharma karena beban maksimalnya tidak sampai 1000 kg.
46
Hasil pengujian tarik pada spesimen uji awal dan yang sudah terkorosi di lingkungan pantai dalam waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan
disajikan dalam tabel dan dan grafik berikut. 1. Data uji tarik disajikan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3
Tabel 4. 2 Tabel data uji tarik spesimen quenching Nama spesimen
Fmax kg
A mm
2
Kekuatan Tarik Kgmm
2
�
Q1 Tanpa
dikorosikan 1234,00
7,07 174,54
2,62 Q2
1308,00 7,07
185,01 4,15
Q3 1314,00
7,07 185,86
8,84 Q4
1313,00 7,07
185,71 3,06
Rata-rata 1292,00
7.07 182,78
4,67 Q5
Di pantai 1 bulan
1442,00 7,79
185,11 4,00
Q6 1211,00
7,07 171,29
3,19 Q7
1236,00 6,83
180,97 1,50
Q8 1132,00
6,61 171,26
2,31
Rata-rata 1276,00
7.07 177,15
2,75 Q9
Di pantai 2 bulan
590,00 7,07
83,45 1,55
Q10 1304,00
7,07 184,44
3,74 Q11
1295,00 6,83
189,60 2,75
Q12 1368,00
7,07 193,49
2,49
Rata-rata 1237,00
7.05 162,75
2,63 Q13
Di pantai 3 bulan
762,00 4,34
175,58 1.98
Q14 561,00
4,71 119,11
1.49 Q15
399,00 4,15
96,14 2.08
Rata-rata 574.00
4.40 130,28
1,85 Q16
Di pantai 4 bulan
402,00 5,40
74,44 1,58
Q17 347,00
3,80 91,32
1,45 Q18
428,00 4,52
94,69 1,55
Rata-rata 387,50
4,16 86,82
1,52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 3 Tabel data uji tarik spesimen dengan perlakuan panas normalizing
Nama spesimen F max Kg
A mm
2
Kekuatan Tarik
Kgmm
2
�
P1 Tanpa
dikorosikan 603,60
7,07 85,37
18,95 P2
588,10 8,05
73,06 17,86
P3 516,20
7,07 73,01
20,92 P4
491,30 7,80
62,99 16,32
Rerata 549,80
7,50 73,61
18,51 P5
Di pantai 1 bulan
527,50 7,55
69,87 18,78
P6 559,10
7,55 74,05
8,32 P7
404,20 8,05
50,21 19,47
P8 580,40
5,94 97,71
15,76
Rerata 517,80
7,27 72.96
15,58 P9
Di pantai 2 bulan
384,40 6,16
62,40 5,87
P10 427,60
5,73 74,62
5,94 P11
432,20 6,16
70,16 7,56
P12 451,20
6,16 73,25
7,14
Rerata 423,85
6,05 70,11
6,63 P13
Di pantai 3 bulan
395,50 5,31
74,48 4,46
P14 334,70
5,11 65,50
4,12 P15
454,10 5,73
79,25 3,94
P16 359,70
4,91 73,26
4,51
Rerata 386,00
5,27 73,12
4,26 P17
Di pantai 4 bulan
276,30 3,80
72,71 3,73
P18 267,00
3,80 70,26
3,24 P19
217,80 3,14
69,36 2,89
Rerata 253,70
3,58 70,78
3,29
2. Kekuatan Tarik MaksimalUltimate Tensile Strength UTS Kekuatan tarik maksimal pada tabel 4.2 dan 4.3 diperoleh dari
beban maksimum dibagi dengan luas penampang awal spesimen uji. Gambar 4.1 grafik menunjukkan kekuatan tarik spesimen uji quenching.
Gambar 4.2 menunjukkan grafik kekuatan tarik spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing. Gambar 4.3 menunjukkan kekuatan tarik
spesimen uji quenching dan dengan perlakuan panas normalizing dalam satu grafik.
Gambar 4. 1 Grafik kekuatan tarik spesimen uji quenching
Gambar 4. 2 Grafik kekuatan tarik spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing.
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
1 2
3 4
UT S
k g
m m
2
Lama Korosi bulan
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
U TS
kg m
m
2
Lama Korosi bulan
Gambar 4. 3 Grafik UTS spesimen uji quenching dan dengan perlakuan panas normalizing.
Dari Tabel 4.2 tampak bahwa kekuatan tarik maksimal spesimen uji dengan perlakuan panas quenching mengalami penurunan pada setiap
bulan yang cukup signifikan. Kekuatan tarik maksimal rata-rata awal spesimen uji quenching sebesar 182,78 kgmm
2
. Kekuatan tarik maksimal rata-rata spesimen uji quenching bulan pertama di pantai sebesar 177,15
kgmm
2
. Pada bulan kedua terkorosi di pantai spesimen uji quenching
terdapat range data yang cukup lebar yaitu antara Q9 dengan Q10, Q11, dan Q12. Pada spesimen Q9 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar
83,45 kgmm
2
, spesimen Q10 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar 184,44 kgmm
2
, spesimen Q11 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar 189,60 kgmm
2
, dan spesimen Q12 yang memiliki kekuatan maksimal sebesar 193,49 kgmm
2
. Dari data tersebut terlihat bahwa kekuatan tarik maksimal dari spesimen Q9 berbeda sangat jauh dibanding ketiga data
lainnya dibulan yang sama. Kekuatan tarik maksimal Q9 sangat rendah karena korosi sudah mulai masuk ke dalam bukan hanya pada permukaan
spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.9.
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
1 2
3 4
5
K e
ku atan
Tar ik
k g
m m
2
Lama Korosi bulan
Kekuatan Tarik Quenching
Kekuatan Tarik Normalizing
Pada bulan ketiga terkorosi di pantai spesimen uji quenching juga terjadi penurunan kekuatan tarik maksimal yang cukup signifikan
dibanding bulan kedua. Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada spesimen Q14 dan Q15. Pada spesimen Q14 dan Q15 masing-masing
memiliki kekuatan tarik maksimal 119,11 kgmm
2
dan 96,14 kgmm
2
. Kekuatan tarik maksimal Q14 dan Q15 turun drastis disebabkan oleh
korosi yang sudah masuk ke dalam bukan hanya pada permukaan spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Pada bulan keempat terkorosi di pantai spesimen uji quenching juga terjadi penurunan kekuatan tarik maksimal yang cukup signifikan
dibanding bulan ketiga. Namun pada bulan keempat tidak mempunyai range data yang sangat jauh. Pada spesimen uji Q16, Q17, dan Q18
masing-masing memiliki kekuatan tarik maksimal 74,44 kgmm
2
, 91,32 kgmm
2
, dan 94,69 kgmm
2
. Kekuatan tarik maksimal Q16, Q17, dan Q18 turun drastis disebabkan oleh korosi yang sudah masuk ke dalam lebih
jauh daripada bulan ketiga bukan hanya pada permukaan spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Sementara itu spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing menunjukkan kekuatan tarik maksimal yang fluktuatif dengan rata-rata
perbulannya antara 70,12-73,25 kgmm
2
. Data yang fluktuatif tersebut disebabkan oleh korosi yang sama dari bulan pertama sampai bulan
keempat, yaitu korosi merata. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada pengamatan makro dan dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Walaupun spesimen uji quenching mengalami penurunan kekuatan maksimal yang sangat signifikan namun spesimen uji quenching pada
Gambar 4.3 terlihat tetap lebih tinggi disemua titik dibanding spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing.
3. ReganganElongation �
Nilai regangan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 didapat dari Persamaan 2.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4. 4 Grafik regangan spesimen uji quenching
Gambar 4. 5 Grafik regangan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing
1 2
3 4
5
1 2
3 4
R e
g an
g an
Lama Korosi Bulan
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
1 2
3 4
R e
g an
g an
Lama Korosi Bulan
Gambar 4. 6 Grafik regangan spesimen uji quenching dan normalizing Dari gambar 4.4, 4.5 dan 4.6 nampak bahwa regangan dari
spesimen uji quenching dan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing mengalami penurunan. Namun pada spesimen uji
normalizing pada bulan ketiga dan keempat mengalami kenaikan yaitu dari bulan kedua 3,66 menjadi 4,29, kemudian melonjak lagi menjadi
11,03. Lonjakkan regangan pada bulan keempat terjadi karena ada salah satu nilai regangan yang sangat tinggi yaitu sebesar 21.43.
Pada spesimen uji quenching dari bulan nol sampai bulan keempat selalu mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada spesimen
uji awal sampai bulan pertama di pantai yaitu dari 4,67 menjadi 2,75. Penurunan terendah terjadi pada bulan pertama di pantai dan bulan kedua
di pantai yaitu dari 2,75 menjadi 2,63. Penurunan regangan yang terjadi baik pada spesimen uji quenching
maupun normalizing disebabkan oleh pengecilan diameter ukur dan mulai berkurangnya kualitas spesimen uji yang disebabkan oleh korosi.
4.3. Pengamatan Makro Patahan