Pengujian Tarik 182,78 177,15 162,75 130,28 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data uji komposisi, uji tarik, data laju korosi, dan pengamatan visual secara makro. Setelah mendapatkan data, data akan diolah dan dibahas untuk membandingkan antara spesimen uji dengan perlakuan panas quenching dan spesimen dengan perlakuan panas normalizing. 4.1.Hasil Uji Komposisi Hasil uji komposisi yang dilakukan di PT. ITOKOH CEPERINDO menunjukkan bahwa bahan spesimen mengandung: Tabel 4. 1 Uji komposisi bahan. Fe C Si Cr Mn Cu 96,11 0,65 1,18 0,48 1,01 0,32 Dalam bahan spesimen tersebut juga masih mengandung unsur lain yang berdasarkan prosentasenya dapat diabaikan. Untuk lebih lengkapnya hasil uji komposisi disajikan dalam lampiran.

4.2. Pengujian Tarik

Pengujian tarik dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu Laboratorium Logam Universitas Sanata Dharma dan Laboratorium Metalurgi Institut Sains dan Teknologi AKPRIND. Pengujian tarik dilakukan di dua tempat yang berbeda karena spesimen uji dengan perlakuan quenching mengalami peningkatan kekuatan yang signifikan hingga diluar dari batas kemampuan mesin uji tarik Laboratorium Logam Universitas Sanata Dharma yaitu 1000 kg. Mesin uji tarik di Laboratorium Metalurgi Institut Sains dan Teknologi AKPRIND berkapasitas 30.000 kg sehingga mampu untuk melakukan uji tarik spesimen quenching, sedangkan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing diuji tarik di Laboratorium Logam Universitas Sanata Dharma karena beban maksimalnya tidak sampai 1000 kg. 46 Hasil pengujian tarik pada spesimen uji awal dan yang sudah terkorosi di lingkungan pantai dalam waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan disajikan dalam tabel dan dan grafik berikut. 1. Data uji tarik disajikan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 Tabel 4. 2 Tabel data uji tarik spesimen quenching Nama spesimen Fmax kg A mm 2 Kekuatan Tarik Kgmm 2 � Q1 Tanpa dikorosikan 1234,00 7,07 174,54 2,62 Q2 1308,00 7,07 185,01 4,15 Q3 1314,00 7,07 185,86 8,84 Q4 1313,00 7,07 185,71 3,06 Rata-rata 1292,00

7.07 182,78

4,67 Q5 Di pantai 1 bulan 1442,00 7,79 185,11 4,00 Q6 1211,00 7,07 171,29 3,19 Q7 1236,00 6,83 180,97 1,50 Q8 1132,00 6,61 171,26 2,31 Rata-rata 1276,00

7.07 177,15

2,75 Q9 Di pantai 2 bulan 590,00 7,07 83,45 1,55 Q10 1304,00 7,07 184,44 3,74 Q11 1295,00 6,83 189,60 2,75 Q12 1368,00 7,07 193,49 2,49 Rata-rata 1237,00

7.05 162,75

2,63 Q13 Di pantai 3 bulan 762,00 4,34 175,58 1.98 Q14 561,00 4,71 119,11 1.49 Q15 399,00 4,15 96,14 2.08 Rata-rata 574.00

4.40 130,28

1,85 Q16 Di pantai 4 bulan 402,00 5,40 74,44 1,58 Q17 347,00 3,80 91,32 1,45 Q18 428,00 4,52 94,69 1,55 Rata-rata 387,50 4,16 86,82 1,52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4. 3 Tabel data uji tarik spesimen dengan perlakuan panas normalizing Nama spesimen F max Kg A mm 2 Kekuatan Tarik Kgmm 2 � P1 Tanpa dikorosikan 603,60 7,07 85,37 18,95 P2 588,10 8,05 73,06 17,86 P3 516,20 7,07 73,01 20,92 P4 491,30 7,80 62,99 16,32 Rerata 549,80 7,50 73,61 18,51 P5 Di pantai 1 bulan 527,50 7,55 69,87 18,78 P6 559,10 7,55 74,05 8,32 P7 404,20 8,05 50,21 19,47 P8 580,40 5,94 97,71 15,76 Rerata 517,80 7,27 72.96 15,58 P9 Di pantai 2 bulan 384,40 6,16 62,40 5,87 P10 427,60 5,73 74,62 5,94 P11 432,20 6,16 70,16 7,56 P12 451,20 6,16 73,25 7,14 Rerata 423,85 6,05 70,11 6,63 P13 Di pantai 3 bulan 395,50 5,31 74,48 4,46 P14 334,70 5,11 65,50 4,12 P15 454,10 5,73 79,25 3,94 P16 359,70 4,91 73,26 4,51 Rerata 386,00 5,27 73,12 4,26 P17 Di pantai 4 bulan 276,30 3,80 72,71 3,73 P18 267,00 3,80 70,26 3,24 P19 217,80 3,14 69,36 2,89 Rerata 253,70 3,58 70,78 3,29 2. Kekuatan Tarik MaksimalUltimate Tensile Strength UTS Kekuatan tarik maksimal pada tabel 4.2 dan 4.3 diperoleh dari beban maksimum dibagi dengan luas penampang awal spesimen uji. Gambar 4.1 grafik menunjukkan kekuatan tarik spesimen uji quenching. Gambar 4.2 menunjukkan grafik kekuatan tarik spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing. Gambar 4.3 menunjukkan kekuatan tarik spesimen uji quenching dan dengan perlakuan panas normalizing dalam satu grafik. Gambar 4. 1 Grafik kekuatan tarik spesimen uji quenching Gambar 4. 2 Grafik kekuatan tarik spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 UT S k g m m 2 Lama Korosi bulan 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 U TS kg m m 2 Lama Korosi bulan Gambar 4. 3 Grafik UTS spesimen uji quenching dan dengan perlakuan panas normalizing. Dari Tabel 4.2 tampak bahwa kekuatan tarik maksimal spesimen uji dengan perlakuan panas quenching mengalami penurunan pada setiap bulan yang cukup signifikan. Kekuatan tarik maksimal rata-rata awal spesimen uji quenching sebesar 182,78 kgmm 2 . Kekuatan tarik maksimal rata-rata spesimen uji quenching bulan pertama di pantai sebesar 177,15 kgmm 2 . Pada bulan kedua terkorosi di pantai spesimen uji quenching terdapat range data yang cukup lebar yaitu antara Q9 dengan Q10, Q11, dan Q12. Pada spesimen Q9 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar 83,45 kgmm 2 , spesimen Q10 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar 184,44 kgmm 2 , spesimen Q11 memiliki kekuatan tarik maksimal sebesar 189,60 kgmm 2 , dan spesimen Q12 yang memiliki kekuatan maksimal sebesar 193,49 kgmm 2 . Dari data tersebut terlihat bahwa kekuatan tarik maksimal dari spesimen Q9 berbeda sangat jauh dibanding ketiga data lainnya dibulan yang sama. Kekuatan tarik maksimal Q9 sangat rendah karena korosi sudah mulai masuk ke dalam bukan hanya pada permukaan spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.9. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 2 3 4 5 K e ku atan Tar ik k g m m 2 Lama Korosi bulan Kekuatan Tarik Quenching Kekuatan Tarik Normalizing Pada bulan ketiga terkorosi di pantai spesimen uji quenching juga terjadi penurunan kekuatan tarik maksimal yang cukup signifikan dibanding bulan kedua. Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada spesimen Q14 dan Q15. Pada spesimen Q14 dan Q15 masing-masing memiliki kekuatan tarik maksimal 119,11 kgmm 2 dan 96,14 kgmm 2 . Kekuatan tarik maksimal Q14 dan Q15 turun drastis disebabkan oleh korosi yang sudah masuk ke dalam bukan hanya pada permukaan spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.10. Pada bulan keempat terkorosi di pantai spesimen uji quenching juga terjadi penurunan kekuatan tarik maksimal yang cukup signifikan dibanding bulan ketiga. Namun pada bulan keempat tidak mempunyai range data yang sangat jauh. Pada spesimen uji Q16, Q17, dan Q18 masing-masing memiliki kekuatan tarik maksimal 74,44 kgmm 2 , 91,32 kgmm 2 , dan 94,69 kgmm 2 . Kekuatan tarik maksimal Q16, Q17, dan Q18 turun drastis disebabkan oleh korosi yang sudah masuk ke dalam lebih jauh daripada bulan ketiga bukan hanya pada permukaan spesimen saja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.11. Sementara itu spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing menunjukkan kekuatan tarik maksimal yang fluktuatif dengan rata-rata perbulannya antara 70,12-73,25 kgmm 2 . Data yang fluktuatif tersebut disebabkan oleh korosi yang sama dari bulan pertama sampai bulan keempat, yaitu korosi merata. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada pengamatan makro dan dapat dilihat pada Gambar 4.13. Walaupun spesimen uji quenching mengalami penurunan kekuatan maksimal yang sangat signifikan namun spesimen uji quenching pada Gambar 4.3 terlihat tetap lebih tinggi disemua titik dibanding spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing. 3. ReganganElongation � Nilai regangan pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 didapat dari Persamaan 2.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4. 4 Grafik regangan spesimen uji quenching Gambar 4. 5 Grafik regangan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing 1 2 3 4 5 1 2 3 4 R e g an g an Lama Korosi Bulan 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 3 4 R e g an g an Lama Korosi Bulan Gambar 4. 6 Grafik regangan spesimen uji quenching dan normalizing Dari gambar 4.4, 4.5 dan 4.6 nampak bahwa regangan dari spesimen uji quenching dan spesimen uji dengan perlakuan panas normalizing mengalami penurunan. Namun pada spesimen uji normalizing pada bulan ketiga dan keempat mengalami kenaikan yaitu dari bulan kedua 3,66 menjadi 4,29, kemudian melonjak lagi menjadi 11,03. Lonjakkan regangan pada bulan keempat terjadi karena ada salah satu nilai regangan yang sangat tinggi yaitu sebesar 21.43. Pada spesimen uji quenching dari bulan nol sampai bulan keempat selalu mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada spesimen uji awal sampai bulan pertama di pantai yaitu dari 4,67 menjadi 2,75. Penurunan terendah terjadi pada bulan pertama di pantai dan bulan kedua di pantai yaitu dari 2,75 menjadi 2,63. Penurunan regangan yang terjadi baik pada spesimen uji quenching maupun normalizing disebabkan oleh pengecilan diameter ukur dan mulai berkurangnya kualitas spesimen uji yang disebabkan oleh korosi.

4.3. Pengamatan Makro Patahan