bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkan.
3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen
diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas
barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi penerimaan untuk suatu
periode konsumsi. Berikut ini adalah wujud dari konsumen. a. Personal Consumer adalah konsumen ini membeli atau
menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. b. Organizational Consumer adalah konsumen ini membeli atau
menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
4. Minat Konsumen
Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Kinnear dan Taylor 1995:306 menyebutkan
bahwa minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Minat beli juga dapat didefinisikan sebagai kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli produk. Segala sesuatu menjadi sama,
minat beli secara positif berhubungan terhadap persepsi keseluruhan pada akuisisi dan transaksi nilai.
Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli.
Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar disbanding
pengorbanan untuk
mendapatkannya, maka
dorongan untuk
membelinya semakin tinggi. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh
banyaknya rangsangan stimuli dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.
Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan
pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya
adalah motivasi konsumen untuk membeli.
Ferdinand 2002:129 mengidentifikasikan minat beli melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk. b.
Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk prefrensinya. d.
Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
5. Daya Tarik Iklan
Dun dan Barban 1982:7 menyebutkan bahwa pada dasarnya promosi atau iklan adalah semua bentuk penyajian komunikasi non
personal tentang ide, produk dan jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan maksud untuk mempengaruhi konsumen agar ada keinginan
membeli produk yang ditawarkan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hawkins et.al 1998:27 dalam Andre 2003:56 menyebutkan bahwa
konsumen cenderung lebih mereaksi iklan yang menyenangkan yang