Teknik Analisis Data METODE PENELITAN

42 Apabila suatu variabel mempunyai nilai alpha di atas 0,60 dikategorikan reliabel, dan pada nilai alpha kurang dari 0,60 dikategorikan tidak baik atau diragukan Sumarni dan Wahyuni, 2006.

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi, variabel pengganggu atau residualnya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita bisa menggunakan grafik distribusi dan analisis statistik. Data yang terdistribusi normal akan mengikuti pola distribusi normal dimana bentuk grafiknya mengikuti bentuk lonceng. Selain menggunakan grafik distribusi, kita juga dapat melihat uji normalitas dengan menggunakan grafik P-Plots. Suatu data terdistribusi normal jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Pada grafik PP Plots, kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan. Data dikatakan normal apabila nilai PP Plots tidak menyimpang jauh dari garis diagonal Santoso, 2001. b. Uji Linieritas 43 Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang linear. Dikatakan linear jika kenaikan skor variabel independen diikuti kenaikan skor variabel dependen. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji linieritas via ANOVA. Pada tabel ANOVA, kita akan memperhatikan kolom F- Linierity dan F-deviation from linierity. F‐linierity menunjukkan sejauh mana variabel dependen diprediksi berbaring persis di garis lurus. Jika hasilnya signifikan p0.05 maka model linier cocok diterapkan pada hubungan model tersebut begitu juga sebaliknya. F‐deviation of linierity menunjukkan hal ini semakin signifikan nilai F nya maka semakin besar kasus devian. Jika kita menemukan p0.05 pada kolom deviation from linearity maka data tersebut dapat dikatakan berhubungan secara linier. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis regresi berganda. Menurut Ghozali 2001 asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antar variabel independen. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan metode VIF Variance Inflation Factor. Kriteria yang 44 menunjukkan suatu variabel bebas dari adanya multi kolinearitas adalah jika tolerance lebih besar atau sama dengan 0,10 atau nilai VIF kurang dari atau sama dengan 10. d. Uji Heteroskedastisitas. Data yang diperoleh dari responden adalah dengan menyebarkan kuesioner dan kemudian ditarik kembali. Agar data yang diperoleh bersifat homogen, maka perlu dilakukan penghomogenan responden. Penghomogenan responden dengan menggunakan grafik scaterplot. Apabila grafik tidak menunjukan pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Hipotesis Menurut Sugiyono 2002 analisis regresi ganda digunakan apabila peneliti bermaksud meramalkan keadaan naik turunya variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaikturunkan nilainya. Persamaan regresi ganda yang digunakan sebagai berikut: 2 2 1 1 X b X b a Y + + = Keterangan : Y : Kinerja karyawan a : Harga Y bila X = 0 harga konstan b : Harga koefisien regresi X 1 : Budaya organisasi X 2 : Kepuasan kerja 45 45

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah PDAM Kabupaten Sleman

Mulai tahun 1974 dengan dana APBN Departemen Pekerjaan Umum membangun prasarana dan sarana infrastruktur bagi penyediaan air bersih sistem perpipaan di wilayah Kabupaten Sleman. Berdasarkan SK Menteri PU Nomor 124KPTSCKII1982 tanggal 14 Desember 1981, dibentuk Badan Pengelolaan Air Minum BPAM, bertugas pengelolaan system air minum terbangun. Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5 tahun 1990 maka sejak tanggal 2 november 1992 BPAM beralih statusnya menjadi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Landasan hukum pengelolaan PDAM adalah: 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri 2. Peraturan Menteri Keuangan 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 4. Peraturan Menteri Kesehatan 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kota 6. Surat Keputusan Bupati Walikota 7. Surat Keputusan Direksi Perangkat lunak operasional teknik, administrasi dan keuangan adalah: 1. Corporate plan PDAM