Uji Asumsi Klasik ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

79 Berdasarkan data yang terlihat dalam Tabel V.9 bahwa dari 41 responden, jabatan sebagian besar responden adalah sebagai staf umum yaitu sebanyak 30 orang 73,2, bagian produksi sebanyak 8 orang 19,5, kepala bagian sebanyak 2 orang 4,9, dan bagian SDM sebanyak 1 orang 2,4.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik P-Plots dapat dilihat pada gambar berikut ini: Sumber: data primer diolah Gambar V.1 Uji Normalitas Gambar di atas menunjukkan bahwa titik-titik yang terbentuk tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penganggu berdistribusi normal. Normal P-Plot of Regression Standardized Residua Dependent Variable: Kinerja Karyawan Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 E x pect ed Cum P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00 80 2. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat disajikan pada tabel berikut: Tabel V.10 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel bebas Collinearity Statistics Tolerance VIF Budaya organisasi 0,902 1,109 Kepuasan kerja 0,902 1,109 Sumber: data primer diolah Berdasarkan Tabel V.10 di atas dapat dilihat bahwa model regresi tidak mengalami gangguan multikolinieritas. Hal ini tampak pada nilai tolerance variabel independen yang lebih besar dari 10 persen 0,1 dan nilai VIF yang kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut. 3. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplots dapat dilihat pada gambar berikut ini: 81 Sumber: data primer diolah Gambar V.2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas, titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak baik di atas angka 0 nol maupun dibawah angka 0 nol serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini berarti tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi. 4. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui model yang digunakan linier atau tidak. Berdasarkan output SPSS dengan metode Compare Means, maka hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel V.11 Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Karyawan Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 -3 Regressi on S tudent iz ed Del e ted P ress Resi dual 2 1 -1 -2 -3 82 Tabel V.11 Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan Mean Sig Kriteria X1 terhadap Y 38,014 0,285 Linier X2 terhadap Y 43,069 0,141 Linier Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai sig yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa model yang benar dalam penelitian ini adalah model linier, karena jika hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tidak linier, maka tidak dapat dianalisis dengan uji regresi linier karena hubungan antar variabel sudah tidak linier.

D. Analisis Regresi Linier Berganda