2.7.2.2. Installasi
Ubuntu pada umumnya dapat diinstal dari CD atau dapat diinstal melalui USD[7]. Sistem operasi Ubuntu dapat dijalankan dari Live CD seringkali dengan
kehilangan performa yang signifikan, sehingga pengguna dapat mengecek kecocokan hardware dan dukungan driver sistem operasi. CD juga mempunyai
Ubiquity Installer , sehingga penggguna dapat menginstall Ubuntu pada komputer
secara permanen. Semua CD Ubuntu dapat diunduh di website Ubuntu. Penginstallan dari CD membutuhkan RAM minimal 256 MB.
Pengguna dapat mengunduh disk image .iso dari CD, yang kemudian dapat ditulis burn ke media fisik CD atau DVD, atau dijalankan langsung dari
hard drive memakai UNetbootin atauGRUB[7]. Ubuntu juga dapat dijalankan di ARM, PowerPC, SPARC, dan IA-64, namun platform-platform tersebut tidak
didukung secara resmi. Canonical menawarkan CD installasi Ubuntu dan Kubuntu dengan
distribusi terbaru gratis namun dihentikan pada April 2011, termasuk membayar biaya pos untuk tujuan banyak negara di seluruh dunia lewat servis pengantaran
ShipIt[7]. Perangkat migrasi Microsoft Windows, yang bernama Migration Assistant
diperkenalkan pada April 2007, dapat digunakan untul mengambil bookmark, wallpaper, dan dari MS Windows ke installasi Ubuntu yang baru[7].
Ubuntu dan Kubuntu dapat diboot dan dijalankan dari USB Flash drive selama BIOS mendukung booting dari USB, dengan pilihan untuk menyimpan
setting ke flashdrive[7]. Hal ini membuat pengguna dapat menginstall Ubuntu dari flash disk, serta dapat menjalankan Ubuntu tanpa membuat perubahan pada hard
drive pengguna. Untuk Ubuntu versi yang baru, program USB creator sudah tersedia untuk menginstall Ubuntu ke USB drive dengan atau tanpa Live CD.
2.8. Parameter Kinerja Jaringan
Kinerja jaringan atau juga disebut quality of service QoS merupakan komponen yang penting dalam sebuah sistem komunikasi [8]. Kinerja jaringan
dapat menunjukkan konsistensi, tingkat keberhasilan pengiriman data, dan lain- lain. Dengan kata lain kinerja jaringan dapat menunjukkan kualitas pada jaringan
tersebut. Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja jaringan antara lain [8] :
1. Throughput Throughput
diartikan sebagai laju data aktual per satuan waktu[8]. Biasanya throughput
selalu dikaitkan dengan bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut sebagai bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih
bersifat tetap, sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Throughput mempunyai satuan Bps Bits per second. Rumus
untuk menghitung throughput adalah :
Throughput =
2. Delay Delay
adalah jeda waktu antara paket pertama dikirim dengan paket tersebut diterima[8].
a. End-to-end delay. Selisih waktu pengiriman sebuah paket saat dikirimkan dengan saat paket
tersebut diterima pada node tujuan. b. Average delay
jaringan. Rata
– rata delay jaringan dari keseluruhan waktu pengiriman.
Berikut ini tabel kategori jaringan berdasar nilai delay versi Tiphon [8]: Tabel 1 Kategori jaringan berdasar nilai delay
Kategori Delay
Sangat Baik 0-150 ms
Baik 150-300 ms
Buruk 300-450 ms
Sangat Buruk 450 ms
ukuran data yang diterima waktu pengiriman data
3. Packet delivery ratio Packet delivery ratio
adalah rasio antara banyaknya paket yang diterima oleh tujuan dengan banyaknya paket yang dikirim oleh sumber[8]. Rumus untuk
menghitung packet delivery ratio :
PDR = x100
4. Jitter Jitter
merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval
antar kedatangan paket di sisi penerima. Untuk mengatasi jitter, paket yang datang, atau melewati sebuah node, akan diantrikan terlebih dahulu dalam
jitter buffer selama waktu tertentu hingga nantinya paket dapat diterima pada node
tujuan dengan urutan yang benar[8]. Keberadaan jitter buffer akan menambah nilai end-to end delay.
Ada dua jenis jitter yaitu : a. One way jitter = end to end delay
n
– end to end delay
n-1
b. Inter arrival jitter = t
terima
– t
terima –1
Berikut ini tabel kategori jaringan berdasar nilai jitter versi Tiphon [8] : Tabel 2 Kategori jaringan berdasar nilai jitter
Kategori Jitter
Sangat Baik 0 ms
Baik 0 sd 75 ms
Buruk 76 sd 124 ms
Sangat Buruk 125 sd 225 ms
5. Packet loss Paket hilang Packet loss
adalah banyaknya jumlah paket yang hilang selama proses pengiriman paket dari node asal ke node tujuan[8].
paket yang diterima paket yang dikirim
Berikut ini tabel kategori jaringan berdasar nilai packet loss versi Tiphon [8] : Tabel 3 Kategori jaringan berdasar nilai packet loss
Kategori Packet loss
Sangat Baik 0 -2
Baik 3 - 14
Buruk 15 - 24
Sangat Buruk 25
6. Routing overhead Routing overhead
adalah rasio antara jumlah paket routing dengan paket data yang berhasil diterima[8].
2.9. Iperf