Jenis Substrat yang Digunakan Pengaturan Jarak Antar Elemen Perancangan T-junction

31

3.4 Jenis Substrat yang Digunakan

Substrat merupakan bahan utama pembuatan antena mikrostrip. Dalam penentuan jenis substrat perlu dilakukan pengkajian karena akan berpengaruh pada kualitas spesifikasi antena tersebut. Substrat memiliki nilai konstanta dielektrik r , dielectric loss tangent tan dan ketebalan h tertentu. Ketiga nilai tersebut mempengaruhi nilai efisiensi antena yang akan dibuat. Ukuran dimensi patch dan feeder berbanding terbalik dengan konstanta dielektrik. Semakin kecil konstanta dielektrik, maka dimensi patch dan feeder yang dibutuhkan akan semakin luas. Ketebalan substrat berpengaruh pada besarnya bandwidth. Semakin tebal substrat maka bandwidth bandwidth yang dihasilkan akan semakin lebar, namun akan timbul gelombang permukaan surface wave [1]. Pada Tugas Akhir ini digunakan dielektrik substrat FR4 evoksi dengan spesifikasi seperti Tabel 3.2. Tabel 3.2 Spesifikasi substrat Jenis substrat FR4 evoksi Konstanta dielektrik relatif r 4.4 Dielectric loss tangent tan 0.02 Ketebalan substrat h 1.6 mm

3.5 Perancangan Ukuran Antena

Antena yang akan dirancang pada Tugas Akhir ini ialah antena mikrostrip patch segiempat dengan motede pencatuan proximity coupled pada frekuensi kerja 2.3 Ghz dan 3.3 GHz. Pada perancangan ini digunakan substrat Epoxy-FR4 dengan Universitas Sumatera Utara 32 konstanta dielektrik 4.4 dan ketebalan substrat 1.6 serta impedansi masukan Z nya bernilai 50 Ω.

3.5.1 Menentukan Dimensi Patch 2.3 GHz

Perhitungan lebar patch diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.10, = √ � + = × . × √ . + = , Perhitungan panjang patch diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.11 sampai Persamaan2.14. � = . + + . − [ + . . ] − ⁄ � = . ∆� = . . . + . , . + . . − . , . + . ∆� = . � = × × . √ . � = . Sehingga diperoleh nilai panjang patch menggunakan Persamaan 2.14, � = � − ∆� � = . − × . � = , Universitas Sumatera Utara 33 Saluran pencatu yang digunakan pada perancangan ini diharapkan mempunyai atau paling tidak mendekati impedansi masukan sebesar 50 Ω. Untuk mendapatkan nilai impedansi tersebut dilakukan pengaturan lebar dari saluran pencatu dengan menggunakan bantuan perangkat lunak TXLine 2003. Untuk nilai Zo = 50 Ω, ɛr = 4.4, dan h = 1.6 mm, maka didapat lebar pencatu 3 mm.. Adapun perhitungan lebar saluran pencatu ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut Gambar 3.2 Perhitungan Lebar dan Panjang Pencatu Mikrostrip 2,3 GHz Dengan demikian saluran pencatu mikrostrip 50 Ω didapat 3 mm, tahapan berikutnya adalah mencari panjang saluran penc atu mikrostrip 50 Ω. Sebelumnya periksa terlebih dahulu perbandingan lebar saluran pencatu mikrostrip 50 Ω terhadap tebal substrat Wh. ℎ = + . = , Karena ℎ ⁄ 1, maka dengan menggunakan persamaan 2.11 didapatkan nilai konstanta dielektrik efektif � = 4,097 Dari persamaan diatas maka diperoleh : Universitas Sumatera Utara 34 � = � √� � = = � = √ , = , Maka panjang saluran mikrostrip 50 Ω adalah : = � = , = , Dari perhitungan tersebut diperoleh lebar dan panjang patch masing – masing adalah 30,6 mm dan 39,7 mm. untuk memudahkan dalam perancangan awal maka panjang dan lebar patch dibulatkan menjadi 30 mm dan 40 mm. Kemudian untuk lebar dan panjang pencatu menjadi 3 mm dan 32 mm.

3.5.2 Menentukan Dimensi Patch 3.3 GHz

Perhitungan lebar patch diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.10, = × . × √ . + = , Perhitungan panjang patch diperoleh dengan menggunakan Persamaan 2.11 sampai Persamaan2.14. � = . + + . − [ + . , ] − ⁄ � = . ∆� = . . . + . , . + . . − . , . + . Universitas Sumatera Utara 35 ∆� = . � = × × . √ . � = , Sehingga diperoleh nilai panjang patch menggunakan Persamaan 2.14, � = � − ∆� � = , − × . � = , Saluran pencatu antena mikrostrip frekuensi 3.3 GHz mempunyai impedansi masukan sebesar 50 Ω, dengan bantuan TXδine 2003 diperoleh lebar saluran pencatu sebesar 3,01. Adapun perhitungan lebar saluran pencatu ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut. Gambar 3.3 Perhitungan Lebar dan Panjang Pencatu Mikrostrip 3,3 GHz Dengan demikian saluran pencatu mikrostrip 50 Ω didapat 3 mm, tahapan berikutnya adalah mencari panjang saluran penc atu mikrostrip 50 Ω. Sebelumnya Universitas Sumatera Utara 36 periksa terlebih dahulu perbandingan lebar saluran pencatu mikrostrip 50 Ω terhadap tebal substrat Wh. ℎ = + . = , Karena ℎ ⁄ 1, maka dengan menggunakan persamaan 2.11 didapatkan nilai konstanta dielektrik efektif � = 4,003 Dari persamaan diatas maka diperoleh : � = � √� � = = � = √ , = , Maka panjang saluran mikrostrip 50 Ω adalah : = � = , = , Dari perhitungan tersebut diperoleh lebar dan panjang patch adalah 30,6 mm dan 39,7 mm. Untuk memudahkan dalam perancangan awal maka panjang dan lebar patch dibulatkan menjadi 21 mm dan 27 mm. Kemudian untuk lebar dan panjang pencatu menjadi 3 mm dan 23 mm.

3.6 Pengaturan Jarak Antar Elemen

Pada perancangan antena susun mikrostrip dual band jarak antar elemen antena perlu diperhatikan. Jarak antar elemen pada antena adalah = ɽ = = × × . × = , Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jarak antar elemen 32,6 mm Universitas Sumatera Utara 37

3.7 Perancangan T-junction

Untuk merancang antena susun mikrostrip dibutuhkan T-junction yang berfungsi sebagai power divider. Pada tugas akhir ini digunakan salah satu jenis T- junction seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.4 berikut. Gambar 3.4 T-Junction Penggunaan T-junction dapat meminimalisir ukuran antena. Untuk mendapatkan T-junction digunakan program TXLine 2003. Dari hasil perhitungan dengan program TXLine 2003 diperoleh lebar dan panjang pencatu sebesar 3 mm dan 18,3 mm yang ditunjukkan pada Gambar 3.5 Gambar 3.5 Perhitungan Lebar dan Panjang T-Junction Universitas Sumatera Utara 38

3.8 Rancangan Antena Mikrostrip Dual Band 2.3 GHz dan 3.3 GHz