44
4.2 Hasil pengukuran
Pengukuran antena dilakukan di Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara menggunakan alat ukur Network Analyzer Anritsu MS2034B. Hasil
fabrikasi antena mikrostrip array patch segiempat dual-band 2,3 GHz dan 3.3 GHz dengan pencatuan proximity coupled dapat dilihat pada Gambar 4.7
a Tampak Atas Substrat 1 patch
b Tampak Atas Substrat 2 feedline
Gambar 4.7
Antena mikrostrip patch segiempat yang telah difabrikasi
Universitas Sumatera Utara
45
Setelah dilakukan pengukuran, diperoleh hasil seperti grafik pada Gambar 4.8 dimana nilai VSWR pengukuran adalah 1.39 pada frekuensi 2.3 GHz dan 2.20
pada frekuensi 3.3 GHz dan nilai return loss yang diperoleh dari pengukuran adalah -15,63 dB pada frekuensi 2,3 GHz dan -9,67 pada frekuensi 3,3 GHz.
a
b
Gambar 4.8 Grafik hasil pengukuran a VSWR b return loss
Universitas Sumatera Utara
46
4.3 Analisis Hasil Simulasi dan Pengukuran
Hasil pengukuran return loss antena yang diperoleh dari rancangan antena fabrikasi dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4
Tabel 4.3 Perbedaan nilai return loss dari 2.2 GHz sampai 2.4 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran
Hasil simulasi 2,200
-13,50 -8,73
2,225 -11,90
-8,52 2,250
-11,50 -8,65
2,275 -12,33
-9,64 2,300
-15,63 -11,50
2,325 -16,67
-11,26 2,350
-19,24 -11,12
2,375 -12,62
-10,78 2,400
-9,56 -10,36
Tabel 4.4 Perbedaan nilai return loss dari 3.2 GHz sampai 3.4 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran
Hasil simulasi 3.200
-10,31 -8,68
3.225 -9,50
-9,42
3.250
-9,05 -10,05
3.275 -8,65
-10,53
3.300
-9,67 -11,23
3.325 -9,47
-10,97
3.350
-8,57 -10,63
3.375 -9,99
-10,52
3.400 -12,41
-10,27
Universitas Sumatera Utara
47
Perbandingan grafik return loss simulasi dan pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Perbandingan grafik return loss hasil simulasi Ansoft dan pengukuran
Hasil pengukuran VSWR antena yang diperoleh dari rancangan antena fabrikasi dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Perbedaan nilai VSWR dari 2.2 GHz sampai 2.4 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran
Hasil simulasi 2,200
1,55 2,16
2,225 1,68
2,21 2,250
1,72 2,19
2,275 1,65
1,92 2,300
1,39 1,72
2,325 1,10
1,75 2,350
1,24 1,78
2,375 1,61
1,79 2,400
2,00 1,86
-25 -20
-15 -10
-5
2,2 2,4
2,6 2,8
3 3,2
3,4 RE
T U
RN LOSS
d B
FREKUENSI GHz
RETURN LOSS PENGUKURAN RETURN LOSS SIMULASI
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.6 Perbedaan nilai VSWR dari 3.2 GHz sampai 3.4 GHz.
Frekuensi Hasil Pengukuran
Hasil simulasi 3.200
1,87 2,15
3.225 1,99
2,02
3.250 2,09
1,93
3.275 2,17
1,87
3.300 2,20
1,76
3.325
2,21 1,79
3.350 2,18
1,84
3.375 1,92
1,83
3.400
1,85 1,88
Perbandingan VSWR simulasi dan pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Perbandingan VSWR hasil simulasi Ansoft dan pengukuran
Dari data yang diperoleh bahwa frekuensi kerja antena saat simulasi dan pengukuran tidak sama, namun memiliki karakteriktik yang mirip. Hal ini dapat
dikarenakan pada saat simulasi, antena yang diukur memiliki kondisi yang ideal
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
2,2 2,4
2,6 2,8
3 3,2
3,4 VSWR
FREKUENSI GHz
VSWR PENGUKURAN VSWR SIMULASI
Universitas Sumatera Utara
49
tanpa ada pengaruh ruang sekitar. Sedangkan pada saat pengukuran, terdapat banyak losses yang disebabkan oleh ruang sekitar saat pengukuran, ataupun nilai
substrat yang sedikit berbeda. Dan pola radiasi antena mikrostrip array patch segiempat yang diperoleh berupa pola omnidirectional yaitu memancarakan dan
menerima gelombang secara merata pada semua sudut seperti diperlihatkan pada Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.
Gambar 4.11 Pola radiasi antena mikrostrip 2.3 GHz
Gambar 4.12 Pola radiasi antena mikrostrip 3.3 GHz
-80 -75
-70 -65
-60 -55
10 20 30
40 50
60 70
80 90
100 110
120 130
140 150
160 170
180 190
200 210
220 230
240 250
260 270
280 290
300 310
320 330
340 350360
POLA RADIASI 2.3 GHz Hasil Simulasi
Hasil Pengukuran
-100 -95
-90 -85
-80 -75
-70 10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
130 140
150 160
170 180
190 200
210 220
230 240
250 260
270 280
290 300
310 320
330 340
350360
POLA RADIASI 3.3 GHz
Hasil Simulasi
Universitas Sumatera Utara
50
4.4 Analisis Capaian Spesifikasi Antena