Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Sumber Belajar Biologi

Selain mempermudah untuk memperoleh tanaman obat, budidaya juga dilakukan untuk mengkonservasi jenis tanaman obat tertentu yang sudah sulit ditemukan. Salah satu contoh tanaman yang dibudidaya dengan tujuan konservasi adalah Tetukng galeekng, tanaman ini memiliki khasiat untuk mengobati penyakit kanker akan tetapi tanaman ini sudah sangat jarang sekali ditemukan sehingga beberapa orang dari Suku Dayak Tunjung Linggang berinisiatif untuk membudidayakan tanaman ini agar tidak punah. Sumber perolehan yang terakhir untuk mendapatkan tanaman obat adalah dengan cara dibeli di pasar walaupun dari data yang didapatkan, tidak ada satupun tanaman yang didapatkan dengan cara dibeli. Akan tetapi dari informasi yang diberikan oleh beberapa informan, penulis mengetahui bahwa ada beberapa jenis tanaman obat baik campurannya yang hanya didapatkan dengan cara membeli hal ini tentu saja tidak berlaku bagi warga yang telah membudidayakan tanaman tersebut dirumahnya, namun bagi yang tidak memiliki tanaman tersebut memilih untuk membeli daripada harus mencari ke dalam hutan.

H. Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Sumber Belajar Biologi

Pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat ternyata masih sangat kurang, hal ini ditunjukkan dengan fakta di lapangan bahwa tidak semua orang di masyarakat suku Dayak Tunjung Linggang mengerti mengenai pemanfaatan tanaman oba. Dalam hal ini, pengetahuan akan pemanfaatan tanaman obat ini perlu ditingkatkan. Cara meningkatkan pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman obat ini dapat dilakukan dengan membuat suatu materi khusus dalam pembelajaran disekolah baik SMP maupun SMA mengenai jenis-jenis tanaman lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai obat sehingga siswa dapat mendapatkan materi pembelajaran yang bersifat kontekstual karena semua tanaman yang ada di dalam materi pembelajaran dapat ditemukan di daerah sekitarnya. Hasil dari penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman obat yaitu dengan cara menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan kajian dalam pembelajaran biologi terutama dalam materi keanekaragaman hayati pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi ” di satuan pendidikan SMA kelas X semester II Silabus RPP dapat dilihat pada lampiran 4 5. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan memanfaatkan sumber belajar yang bersifat kontekstual ketika memberikan materi mengenai keanekaragaman hayati kepada siswa khususnya di daerah kabupaten Kutai Barat. Dengan begitu siswa akan lebih mudah memahami, menemukan dan mengenali jenis – jenis tanaman obat. Untuk daerah seperti Kutai Barat, penerapan model pendekatan Inquiry pada materi pemanfaatan tanaman obat akan lebih memudahkan guru sehingga dalam menjelaskan kepada siswa, guru cukup memberikan pemahaman mengenai bagaimana pemanfaatan tanaman obat tersebut dilakukan, ciri-ciri tanaman obat, cara mendeterminasi dan tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk konservasi tanaman khas daerah yang sudah hampir punah. Selain memberikan materi, guru juga dapat memberikan tutorial dalam pembuatan herbarium sehingga hal ini dapat memicu minat dan kreatifitas siswa. Diakhir pertemuan, guru akan memberikan tugas mandiri tidak terstruktur yaitu tugas yang diselesaikan dan dikumpulkan pada batas maksimum yang ditentukan oleh guru dan siswa dapat mengumpulkannya kapan saja direntang antara batas maksimum yang ditentukan. Isi dari tugas itu adalah siswa diminta untuk menemukan tanaman obat Bryophyta, Pterydophyta dan Spermatophyta, mengidentifikasi nama daerah, umum, ilmiah, mendeskripsikan ciri dan metode pemanfaatannya, serta membuat herbarium dari tanaman tersebut. Dari proses belajar seperti ini diharapkan siswa akan lebih memahami mengenai materi keanekaragaman hayati terutama peranan tumbuhan terhadap kelangsungan hidup manusia khususnya tanaman obat, siswa juga belajar untuk bagaimana memanfaatkan keanekaragaman hayati dengan benar, mencintai lingkungan dan ikut membantu dalam melakukan konservasi tumbuhan yang hampir punah Biosentris. 125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN