Analisis Hasil Penelitian ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE, RETURN ON INVESTMENT DAN BIAYA UTANG TERHADAP STRUKTUR KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

Jika dilihat dari struktur keuangan ke-empatbelas perusahaan makanan dan minuman periode 2007-2010 adalah PT. Pioneerindo Gourmet International, Tbk yang mempunyai rata-rata struktur keuangan terbesar yaitu sebesar 2.141,83 . Hal ini terjadi karena pada tahun tersebut perusahaan lebih banyak menggunakan modal asing, sedangkan struktur keuangan ke-empatbelas perusahaan makanan dan minuman periode 2007-2010 adalah PT. Delta Djakarta, Tbk yang mempunyai rata-rata struktur keuangan terkecil yaitu sebesar 27,36 . Hal ini terjadi dikarenakan pada tahun tersebut perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan dananya menggunakan modal sendiri. Apabila ditinjau dari rata-rata ke-empatbelas perusahaan makanan dan minuman periode 2007-2010, maka dapat dilihat bahwa struktur keuangan yang terbentuk adalah sebesar 260,81 .

4.3. Analisis Hasil Penelitian

4.3.1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai distribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Dasar analisis yang digunakan yaitu apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka data tersebut berdistribusi normal. Sumarsono, 2004: 43 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas No Variabel Sig Syarat Keterangan 1 X 1 0,601 0,05 Berdistribusi Normal 2 X 2 0,823 0,05 Berdistribusi Normal 3 X 3 0,500 0,05 Berdistribusi Normal 4 Y 0,3374 0,05 Berdistribusi Normal Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa data tersebut berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Ultimator, artinya dalam pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows, diperoleh hasil sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Multikolinieritas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi satu atau lebih variabel bebas yang berkorelasi sempurna atau mendeteksi sempurna dengan variabel bebas lainnya Alghifari, 2000 : 84 Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor VIF 10, dan mempunyai angka tolerance mendekati 1 maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas. Ghozali, 2009: 96 Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut: Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinieritas Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2 Variabel VIF Keterangan Operating Leverage X 1 1,504 Bebas Multikolinearitas ROI X 2 1,524 Bebas Multikolinearitas Biaya Utang X 3 1,023 Bebas Multikolinearitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan X 3 , mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinearitas.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas artinya adalah varians variabel dalam model tidak sama konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Algifari, 2000:85 . Alat uji yang digunakan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dalam suatu persamaan regresi dapat dilakukan dengan uji glejser Ghozali, 2009:129. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut: Tabel 4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2 . Variabel Probabilitas Keterangan Operating Leverage X 1 0,421 Bebas Heteroskedastisitas ROI X 2 0,677 Bebas Heteroskedastisitas Biaya Utang X 3 0,991 Bebas Heteroskedastisitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan X 3 , mempunyai nilai Sig 2-tailed 0,05 , dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.

3. Autokorelasi

Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan Uji Durbin-Watson DW test . Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin-Watson terletak antara d U dan 4-d U . Ghozali, 2009:100 Berdasarkan dari hasil Uji Autokorelasi dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows dapat diketahui bahwa besarnya Durbin-Watson atau DW test yaitu sebesar 1,873 Lampiran 5, berada di antara 1,61 dan 2,39 hal ini berarti bahwa dalam persamaan model regresi tersebut tidak ada autokorelasi. Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, seingga pegambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014

0 72 99

Analisis Pengaruh Collateralizable Assets, Dispersion of Ownership, Degree of Operating Leverage, Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

1 52 110

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Aktivitas dengan Return on Investment Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 32 107

PENGARUH DEVIDEND PAYOUT RATIO, RETURN ON INVESTMENT, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 5 20

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP ROE DAN EPS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2004-2008.

0 0 6

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 52

Analisis Pengaruh Collateralizable Assets, Dispersion of Ownership, Degree of Operating Leverage, Investment Opportunity Set terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

0 0 12

Analisis Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

0 1 10

ANALISIS PENGARUH OPERATING LEVERAGE, RETURN ON INVESTMENT DAN BIAYA UTANG TERHADAP STRUKTUR KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 23