Prinsip TEAF Treasury Enterprise Architecture Framework

Seperti yang diungkapkan di AS Federal CIO Council Arsitektur Alignment dan Panduan Penilaian 2000, Edaran A-130 dapat dianggap sebagai dokumen one- stop shopping untuk OMB kebijakan dan pedoman manajemen teknologi informasi.

2.4.6 Prinsip TEAF

Kaidah arsitektur adalah pernyataan arah disukai atau praktek. Prinsip merupakan aturan, kendala, dan perilaku dengan sebuah biro yang sesuai dalam kegiatan sehari-hari selama jangka waktu yang panjang. Prinsip dapat berubah sebagai misi biro atau perubahan bisnis, atau sebagai perubahan operasional lingkungan. Prinsip harus dikembangkan untuk mencerminkan tujuan organisasi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penyesuaian terhadap prinsip-prinsip arsitektur harus kecil, jarang, dan dilakukan serius. Prinsip Arsitektur membentuk dasar untuk memperoleh konsensus organisasi dan membimbing pengembangan solusi yang tepat. Ekspresi prinsip dapat membantu berkomunikasi kesadaran keprihatinan sebuah arsitektur di seluruh Biro lembaga. Arsitektur prinsip membangun dasar yang stabil untuk membuat keputusan manajemen investasi dan keputusan teknis tingkat tinggi. Setiap organisasi akan merumuskan prinsip-prinsip arsitektur sesuai dengan misi dan juga situasi dalam organisasi. Prinsip harus menyatakan kepercayaan dasar biro. Setiap prinsip harus disertai dengan pernyataan prinsip dasar bagi prinsip dan pernyataan implikasi prinsip itu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.1 Prinsip Treasury Arsitektur 1. Informasi kegiatan pengolahan harus memenuhi hukum yang berlaku, perintah, dan peraturan. 2. tujuan bisnis harus didefinisikan dengan baik sebelum memulai solusi teknologi informasi. 3. Nilai bisnis total adalah tujuan utama ketika membuat keputusan teknologi informasi. 4. Arsitektur Enterprise adalah bagian integral dari Proses Manajemen Investasi. 5. Keputusan Arsitektur akan memaksimalkan interoperabilitas dan reusabilitas. 6. Arsitektur Enterprise harus mengambil keuntungan dari standardisasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan umum dan untuk menyediakan fungsi umum. 7. Organisasi teknologi informasi Treasury harus bekerja sama untuk berbagi informasi, data, dan infrastruktur yang dibutuhkan oleh unit usaha. 8. Bisnis dan kebutuhan teknologi informasi harus mengadopsi teknologi komersial off-the-shelf pada tempat yang tepat daripada disesuaikan atau menggunakan solusi in-house 9. Informasi dan infrastruktur adalah aset vital yang harus dikelola, dapat dikendalikan, dan aman. 10. Arsitektur Enterprise harus konsisten dengan pedoman departemen organisasi dan tujuan strategis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Selain prinsip-prinsip inti, biro masing-masing mungkin, dan harus, menyiapkan prinsip-prinsip yang membantu keputusan fokus untuk kebutuhan khusus biro. Prinsip dapat dihasilkan baik di tingkat tinggi kekhususan atau pada tingkat yang lebih rinci.[1]

2.5 Power Designer

Power Designer merupakan tool pemodelan yang dikeluarkan oleh Sybase untuk membangun sebuah sistem informasi yang cepat, terstruktur dan efektif. Power Designer mendukung beberapa pemodelan sebagai berikut : • Requirement Management • Business Process • Data Modelling • XML Modelling • Application Modelling dengan UML • Information Liquidity Modelling • Integrated Modelling Power Designer pada umumnya digunakan untuk melakukan pemodelan data data modeling untuk kemudian dapat digunakan untuk melakukan perancangan basis data. Secara sederhana, untuk melakukan pemodelan data pada Power Designer, kita harus memulainya pada level Conceptual Data Model, dimana pemodelan data dilakukan dengan menggunakan metode Entity Relationship Diagram. Pada CDM, tipe data yang dipergunakan bersifat general, dan tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.