18
2.1.3.2 Ciri Nasionalisme Indonesia
Ciri-ciri nasionalisme dapat berupa rela mati dalam memperjungkan tanah air, mencintai produk-produk dalam negeri dan
rela melakukan apa saja yang terbaik untuk tanah air. Ciri nasionalisme Indonesia yaitu nasionalisme religius seperti yang
dicetuskan Bung Karno Soekarno adalah nasionalisme yang tumbuh dari budaya Indonesia, Nasionalisme religius merupakan perpaduan
antara semangat kebangsaan dan keberagamaan. Nasionalisme Indonesia bersumber kepada Pancasila, sedangkan semangat religius
bersumber kepada ajaran Islam yang menjadi agama mayoritas masyarakat. Antara nilai-nilai Pancasila dan Islam dapat saling
dikompromikan dan tidak berbenturan. Kedua unsur tersebut saling mengisi yang melahirkan semangat nasionalisme yang beragama dan
semangat beragama yang nasionalis. Namun, pengaruh berbagai ideologi global membuat nasionalisme religius mulai dimaknai secara
berbeda oleh sebagian kelompok. Makna religius mulai dipengaruhi oleh berbagai faham keagamaan global dan faham sekularisme.
Nasionalisme religius pun bergeser menjadi nasionalisme kosmopolitan.www.mail-archive.com
2.1.3.3 Nasionalisme Modern
Nasionalisme modern akan melahirkan kestabilan dan akan berfungsi sebagai kekuatan yang menyatukan suku-suku dan
19
kelompok etnis yang terpisah-pisah, karena nasionalisme merupakan unsur penting bagi pembangunan bangsa Indonesia.Madjid, 2004:32-
33. Batasan-batasan nasionalisme modern adalah: 1.
Adanya Suverinitet, yang berarti adanya ketidak bergantungan pada pihak asing dan adanya kebebasan untuk menentukan nasib sendiri.
2. Adanya negara dimana pemerintahannya disokong oleh segenap
lapisan masyarakat. Dan adanya hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara pemerintah dan rakyatnya.
3. Adanya integral politik yang tidak mementingkan kepeningan
dirinya dan kelompok sendiri. 4.
Adanya ikatan kebangsaan yang kokoh dan adanya saling hubungan timbal balik dengan bangsa-bangsa yang lainnya yang
ada diluarnya. Artinya nasionalisme suatu bangsa itu harus dipandang tidak
terpisah dan terisolasi dari nasionalisme bangsa-bangsa yang ada diluarnya, dengan demikian maka terjadilah suatu nasional yang kuat
dan tidak berpandangan sempit. Nasionalisme jaman dulu berfungsi sebagai landasan
pemersatu dan tonggak kelahiran Republik Indonesia dalam konteks melawan kolonialisme klasik maka nasionalisme saat ini dapat
menjadi alat untuk mempertahankan persatuan serta menjadi elemen spiritual dalam rangka mencari cara untuk memperbaiki atau
membangun Indonesia secara menyeluruhditengah-tengah era
20
globalisasi. Karena Indonesia adalah negeri yang multikultural, integrasi tiap budaya lokal ke dalam budaya nasional bukan
pemaksaan satu budaya dominan atau peleburan budaya-budaya ke dalam suatu bentuk, yapi membiarkannya terintegrasi, sehingga
nasionalisme tetap ada. http:osdir.commlculture.region.china.budayationghoamsg00411.h
tml Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk
mengisi kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan non fisik dilandasi
oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang
cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan non fisik memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada
umumnya dan mahasiswa sebagai contoh calon cendekiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.Sumarsono,
2001: 3
2.1.4 Representasi