Jumlah IP address = 254
d. Kelas D
Format = 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm 4 Bit pertama = 1110
Bit multicast = 28 bit
Bit inisial = 224 - 247 Deskripsi = Kelas D adalah ruang alamat
multicast e.
Kelas E Format = 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama = 1111 Bit cadangan = 28 bit
Byte inisial = 248 - 255 Deskripsi = Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan
eksperimental.
2.10 Subnet Mask
Subnet Mask merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan
network ID dengan
host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar [9].
Gambar 2.20 Pembagian Kelas pada Subnet Mask
Universitas Sumatera Utara
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga
sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk
membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit
subnet mask yang didefinisikan adalah sebagai berikut : • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh
network identifier diset ke nilai 1. • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh
host identifier diset ke nilai 0. Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCPIP membutuhkan
sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja.
Baik itu subnet mask default yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis
kelas ataupun subnet mask yang dikustomisasi yang digunakan ketika membuat sebuah
subnet atau supernet harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCPIP.
2.11 Default Gateway
Gateway adalah komputer yang memiliki minimal dua buah network interface untuk menghubungkan dua buah jaringan atau lebih. Di internet, suatu alamat bisa
ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalanrute ke arah mana yang harus
dilalui supaya paket data sampai ke tujuan [9]. Kebanyakan
gateway menjalankan routing daemon program yang mengupdate secara dinamis tabel
routing. Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gatewayrouter bisa berbentuk Router Box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dan
lain-lain atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System
plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan menjalankan
program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon tidak perlu
Universitas Sumatera Utara
dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja. Karena gatewayrouter mengatur lalu lintas
paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa dipasang mekanisme pembatasan atau pengamanan
filtering paket-paket data. Mekanisme ini disebut firewall. Sebenarnya
firewall adalah suatu program yang dijalankan di gatewayrouter yang bertugas memeriksa setiap paket data yang lewat, kemudian membandingkannya dengan
rule yang diterapkan dan akhirnya memutuskan apakah paket data tersebut boleh diteruskan atau ditolak. Tujuan dasarnya adalah sebagai
security yang melindungi jaringan internal dari ancaman luar. Namun dalam tulisan ini
Firewall digunakan sebagai basis untuk menjalankan
Network Address Translation NAT. Dalam FreeBSD, program yang dijalankan sebagai
Firewall adalah ipfw. Sebelum dapat menjalankan ipfw, kernel
generic harus dimodifikasi supaya mendukung fungsi firewall. Ipfw mengatur lalu lintas paket data berdasarkan IP asal, IP tujuan, nomor port,
dan jenis protokol. Untuk menjalankan NAT, option IPDIVERT harus diaktifkan dalam
kernel. Alamat ini digunakan untuk mengirimmenerima informasi yang harus diketahui
oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki
header alamat tujuan berupa IP address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya
host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu
host ingin mengirim paket kepada seluruh
host yang ada pada jaringannya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah
host tujuan. Pemakaian bandwidthjalur akan meningkat dan beban kerja
host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep
broadcast address. Host cukup mengirim
Universitas Sumatera Utara
ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket
tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki
broadcast address yang sama dan alamat tersebut tidak boleh digunakan sebagai nomor IP untuk
host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki dua alamat untuk menerima paket, pertama
adalah nomor IP yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada jaringan
tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat seluruh bit
host pada nomor IP menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2,
broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 2 segmen terakhir dari IP address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca
255.255. Jenis informasi yang di broadcast biasanya adalah informasi routing.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGGUNAAN
SOFTWARE DAN PERANCANGAN JARINGAN
3.1 Pengenalan
Software Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah salah satu aplikasi yang dibuat oleh Cisco sebagai simulator dalam pembelajaran
Cisco Networking maupun simulasi dalam mendesain jaringan komputer mengunakan
Device Cisco yang dapat di download di http:www.packettracer.infocategorydownload [11]. Komponen yang disediakan
pada Cisco Packet Tracer sudah lengkap serta simulasi fungsional benar-benar mirip
device Cisco sebenarnya sehingga simulator ini sangat akurat sebagai pendekatan real implementasi.
Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen-komponen atau alat-alat yang sering dipakai atau digunakan dalam merancang suatu sistem
network, sehingga dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer didalam PC. Simulasi
ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada tiap-tiap alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari komputer yang satu ke komputer lain juga dapat disimulasikan.
Software Cisco Packet Tracer yang digunakan pada saat membuat perancangan ini adalah seperti yang terlihat pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara