mainframe yang harganya jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan kecepatannya dapat dihindarkan.
d. Skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah
processor. Bagi masyarakat umum, jaringan komputer dapat menjadi daya tarik seperti :
a. Akses informasi yang berada ditempat yang jauh.
b. Komunikasi orang ke orang.
c. Hiburan interaktif.
2.3 Tipe Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan komputer dibagi menjadi tiga kategori utama : Local Area
Network LAN, Metropolitan Area Network MAN, dan Wide Area Network WAN. Alasan pembagian menjadi tiga kategori utama ini adalah ukuran, kepemilikan, cakupan
wilayah, dan arsitektur fisik [1]. a.
Local Area Network LAN LAN merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah kantor, gedung atau
kampus yang berjarak sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya
resource, misalnya printer dan saling bertukar informasi. Suatu jaringan LAN ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Local Area Network LAN
b.
Metropolitan Area Network MAN
Pada dasarnya MAN merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN dapat berupa
sebuah jaringan tunggal seperti sebuah jaringan televisi kabel atau dapat berupa sejumlah LAN yang terhubung menjadi satu. Contohnya, sebuah perusahaan dapat
menggunakan sebuah MAN untuk menghubungkan antar LAN diseluruh kantor- kantornya dalam sebuah kota seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network MAN
c.
Wide Area Network WAN
Sebuah WAN menyediakan transmisi data, suara, gambar, dan video dalam jarak jauh atas area-area geografis yang luas yang dapat berupa sebuah negara, benua,
atau bahkan seluruh dunia seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Wide Area Network WAN
Universitas Sumatera Utara
2.4 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Adapun jenis topologi jaringan komputer antara
lain topologi bus, bintang star, cincin ring dan jala mesh.
2.4.1 Topologi Bus
Pada topologi bus semua stasiun terhubung ke jalur komunikasi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.4. Informasi yang dikirim akan melewati stasiun pada jalur
tersebut. Jika alamat data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat stasiun yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat
tersebut tidak sesuai, maka informasi tersebut akan diabaikan oleh stasiun yang dilewati. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil. Jumlah stasiun dapat
dikurangi dan ditambah secara fleksibel [1].
Gambar 2.4 Topologi Bus
2.4.2 Topologi Bintang Star
Pada topologi bintang, stasiun-stasiun terhubung pada sebuah stasiun pusat berupa
hub, bridge, atau switch, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.5. Stasiun
Universitas Sumatera Utara
pusat merupakan titik kritis yang berfungsi sebagai pengatur semua komunikasi data yang terjadi dan menyediakan jalur komunikasi khusus antara dua stasiun yang akan
berkomunikasi. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dan pemeliharaan terhadap hub,
bridge, atau switch tersebut. Banyaknya stasiun yang dapat terhubung tergantung pada jumlah
port yang tersedia pada stasiun pusat yang digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik penambahan maupun pengurangan stasiun [1].
Gambar 2.5 Topologi Bintang Star
2.4.3 Topologi Cincin Ring
Jaringan komputer lokal dengan topologi cincin mirip dengan topologi bus, karena sama-sama menggunakan sebuah
link fisik tunggal. Pada topologi cincin, kedua stasiun yang berada diujung saling dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran seperti terlihat
pada Gambar 2.6. Setiap informasi yang diperoleh dari jaringan diperiksa alamatnya oleh stasiun yang dilewatinya. Jika bukan untuk stasiun tersebut, maka informasi dilewatkan
sampai menemukan alamat yang benar. Setiap stasiun dalam jaringan lokal yang terhubung dengan topologi cincin saling tergantung sehingga jika terjadi kerusakan pada
suatu stasiun maka seluruh jaringan akan terganggu [1].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Topologi Cincin Ring
2.4.4 Topologi Jala Mesh
Topologi mesh adalah topologi jaringan dimana semua perangkatnya terhubung satu sama lain, ada dua tipe yang dikenal dalam topologi jenis ini yaitu
full connected dan partial connected. Pada tipe full connected semua perangkat dalam sebuah jaringan saling
terhubung satu sama lain. Sedangkan pada partial connected hanya beberapa perangkat
saja yang saling berhubungan. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 [2].
Gambar 2.7 Tipe Full Connected pada Topologi Jala Mesh
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Tipe Partial Connected pada Topologi Jala Mesh
Pada topologi jala mesh masing-masing perangkat tidak hanya berfungsi sebagai
penerima data bagi dirinya sendiri tapi juga sebagai penyedia data bagi perangkat yang lain.
Topologi jaringan jenis ini dapat di rancang menggunakan teknik flooding atau
bisa juga dengan teknik routing. Ketika menggunakan teknik routing sinyal data
menyebar diseluruh jalur jaringan, melalui dari satu perangkat ke perangkat yang lain hingga menemukan perangkat yang dituju.
2.4.5 Keuntungan dan Kerugian Masing-masing Topologi
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih topologi jaringan, yaitu : biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran dan konektivitas. Selain faktor-faktor di atas,
perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis topologi yang ada, seperti yang dijelaskan pada Tabel 2.1 [1].
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian masing-masing topologi
Topologi Keuntungan
Kerugian
BUS 1. Hemat kabel.
2. Layout kabel sederhana.
3. Tidak membutuhkan kendali pusat. 4. Penambahan atau pengurangan stasiun
dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. 2. Kepadatan lalu lintas transmisi data tinggi
akan mengurangi kinerja jaringan. 3. Keamanan data kurang terjamin jika
terjadi tabrakan. 4. Kecepatan data akan menurun jika
pemakai bertambah banyak. STAR
1. Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah.
2. Penambahan atau pengurangan stasiun tidak mengganggu bagian lain.
3. Kontrol terpusat akan memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan.
4. Hub juga berfungsi sebagai multiplexer.
1. Membutuhkan banyak kabel. 2. Perlu penanganan khusus.
3. Hub merupakan elemen kritis.
RING 1. Hemat kabel.
2. Penataan kabel sederhana. 3. Dapat melayani lalu lintas yang padat.
1. Peka terhadap kesalahan. 2. Pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Kerusakan pada media pengirim dapat melumpuhkan kerja seluruh sistem.
MESH 1. Konfigurasi jaringan menggunakan
sistem point to point.
2. Privasi dan keamanan data sangat terjaga.
3. Jika terdapat gangguan diantara dua jalur maka hanya jalur yang
bersangkutan yang akan terkena dampaknya, sedangkan jaringan secara
keseluruhan tidak terpengaruh. 1. Biaya mahal karena banyak kabel yang
dibutuhkan. 2. Instalasi lebih rumit dan ruang yang
dibutuhkan lebih besar.
2.5 Local Area Network LAN
LAN merupakan jaringan komputer lokal yang menghubungkan beberapa komputer dan terminal dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Biasanya LAN
diimplementasikan dalam satu gedung baik satu lantai maupun bertingkat. Media
Universitas Sumatera Utara
transmisi yang dipakai secara umum adalah kabel, baik kabel dua kawat maupun koaksial. Tetapi pada perkembangan terakhir sudah mulai dikembangkan
wireless LAN dengan biaya implementasi yang tidak terlalu mahal seperti halnya dengan kabel [1].
Ada dua jenis arsitektur jaringan komputer lokal dilihat dari hak akses yang diberikan, yaitu jaringan
client server dan jaringan peer to peer.
2.5.1 Jaringan Client Server
Pada model jaringan client server ini dapat diberlakukan hak akses yang
bertingkat pada setiap stasiunnya. Sistem ini menggunakan satu atau lebih komputer yang khusus digunakan sebagai
server yang bertugas melayani kebutuhan komputer-komputer lain yang berperan sebagai
clientworkstation. Jaringan client server ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Jaringan Client Server Komputer
server menyediakan fasilitas data dan sumber daya seperti harddisk, printer, CD drive dan sebagainya yang dapat diakses oleh komputer-komputer lain
sebagai workstation. Keunggulan model client server adalah kemampuan dalam
menjalankan database multiuser dan adanya hak akses bertingkat yang akan lebih
Universitas Sumatera Utara
menjamin keamanan data dari setiap stasiunnya. Model client server ini banyak
digunakan untuk menangani data yang memiliki kapasitas besar dan relatif lebih aman.
2.5.2 Jaringan Peer to Peer
Jaringan peer to peer merupakan salah satu model jaringan komputer lokal
dimana setiap stasiun atau terminal yang terdapat didalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Setiap PC dapat mengakses semua
peripheral yang tersambung dengan LAN, seperti halnya
printer, disk drive, CD drive dan semua PC yang lain dapat menggunakan setiap
peripheral yang tersambung dengan PC tersebut. Setiap PC pada jaringan
peer to peer dilengkapi dengan software yang memungkinkan PC itu bertindak sebagai
non-dedicated server. Dalam hal ini setiap komputer berlaku sebagai PC untuk pemakainya dan sebagai
server yang bisa diakses oleh komputer lain. Keuntungan dari jaringan
peer to peer ini adalah tidak dibutuhkannya administrator khusus yang mengelola jaringan dan tidak dibutuhkannya komputer yang
khusus diberlakukan sebagai server.
Jadi jika salah satu komputer mati atau down, maka tidak akan mengganggu
kinerja komputer yang lain. Keuntungan lain dari model tersebut adalah biaya implementasi model jaringan ini bisa dikatakan cukup murah dibandingkan dengan model
yang lain. Kelemahan sistem ini adalah pemakaian bersama yang dapat mempengaruhi kestabilan kinerja komputer yang sedang diakses secara bersama-sama tersebut. Sebagai
contoh, jika pemakai lokal sedang menggunakan komputer tertentu dan kemudian pada saat yang sama komputer tersebut diakses oleh beberapa pemakai lain untuk kegiatan-
kegiatan yang memerlukan memori besar, maka pemakai lokal tersebut akan dapat merasakan bahwa kemampuan kinerja komputernya menurun. Kelemahan lain yang dapat
Universitas Sumatera Utara
dirasakan adalah adanya keamanan data yang kurang terjamin karena pada model ini tidak dapat dibuat hak akses yang bertingkat terhadap satu jenis stasiun. Jaringan
peer to peer ini lebih banyak digunakan untuk pemakaian ringan dan dibatasi pada LAN skala
kecil yang jumlah simpulnya terbatas. Jaringan peer to peer ditunjukkan pada Gambar
2.10.
Gambar 2.10 Jaringan Peer to Peer
2.6 Perangkat LAN
Untuk membangun jaringan lokal, ada dua jenis perangkat yang dibutuhkan, yaitu perangkat lunak sistem operasi jaringan dan perangkat keras. Perangkat keras standar
untuk membangun LAN sederhana adalah server, stasiun station, Network Interface
Card NIC, hub, kabel dan konektor. Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas, biasanya dibutuhkan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmen-segmen
jaringannya yaitu bridge, switch, dan router [1].
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Server
Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai
user. Komputer ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari pada komputer
workstation yang terhubung adanya. Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memilih komputer
server : a.
Tempat penyimpanan yang besar. Tempat yang besar bukan hanya dibutuhkan untuk menampung data berbagai aplikasi yang hendak disimpan tetapi juga untuk
menampung data aplikasi antarmuka jaringan. b.
Random Access Memory RAM yang besar. RAM dalam jumlah besar dibutuhkan untuk menyimpan instruksi pemrosesan data dalam jumlah besar.
c. Kecepatan yang tinggi. Banyaknya tugas yang harus dilaksanakan oleh server,
maka dibutuhkan kecepatan pemrosesan yang tinggi agar tetap diperoleh waktu tanggap yang memadai.
2.6.2 Stasiun Station
Dalam suatu jaringan terdapat beberapa komputer yang berfungsi sebagai stasiun atau terminal akses
workstation. Komputer-komputer ini digunakan oleh pemakai user untuk mengirim dan menerima data dari jaringan.
2.6.3 Kartu Jaringan Network Interface Card
Agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan, komputer tersebut harus dilengkapi dengan sebuah perangkat berupa kartu jaringan atau
Network Interface Card NIC. Kartu ini berupa sebuah kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot
ekspansi pada mainboard komputer. Jenis kartu yang dipasang harus sesuai dengan
jaringan yang akan dihubungkan.
Universitas Sumatera Utara
2.6.4 Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor merupakan komponen penting dalam jaringan. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang menghubungkan komputer dengan komputer atau
periferal lainnya. Ada tiga jenis kabel yaitu twisted pair, koaksial dan serat optik. Pada
implementasi saat ini, kabel serat optik sering digunakan pada biasanya jaringan backbone. Konektor berfungsi untuk menghubungkan kabel dengan periferal lain seperti
switch dan kartu jaringan. Konektor harus disesuaikan dengan jenis kabel. Beberapa jenis konektor untuk kabel serat optik adalah
media interface connector MIC, straight tip ST, dan
stick and click SC. Sementara jenis konektor untuk kabel twisted pair adalah konektor RJ-45.
2.6.5 Perangkat Tambahan LAN
Perangkat tambahan LAN bekerja pada lapisan OSI yang berbeda-beda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.11.
Router Bridge Swittch
Hub
Gambar 2.11 Perangkat tambahan LAN pada lapisan OSI
Universitas Sumatera Utara
Perangkat tambahan LAN merupakan perangkat penghubung yang digunakan dalam instalasi jaringan LAN, seperti
hub, bridge, switch dan router. a.
Hub Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer.
Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga jika hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan
terganggu. Hub bekerja pada lapisan 1 OSI Physical Layer. Sehingga dia hanya
bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan hanya
menguatkan sinyal di kabel UTP. Hub tidak mengenal MAC Addressing
Physical Addressing sehingga tidak bisa memilih data yang harus ditransmisikan sehingga tabrakan tidak bisa dihindari.
Hub dilambangkan dengan Gambar 2.12 [3].
Gambar 2.12 Simbol Hub
Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni [4] :
• Hub pasif merupakan hub yang berfungsi sebagai pemisah atau pembagi
jaringan, akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini
tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan. •
Hub aktif berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan, akan tetapi
hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa bekerja.
Universitas Sumatera Utara
b. Bridge
Bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan.
Bridge berfungsi menghubungkan dan menggabungkan segmen jaringan-jaringan di lapisan kedua OSI
data link. Bridge berbeda fungsinya dengan
hub dimana bridge tidak menyalin trafik dan mencampurnya ke semua port,
bridge akan mengetahui MAC Address yang dapat dijangkau melalui port-port tertentu. Setelah
bridge mengetahui port dan alamat yang dituju, bridge akan mengirimkan trafik ke alamat tersebut hanya ke port yang dituju.
Bridge tidak mengirimkan data ke semua port, kecuali port yang berhak menerima data
tersebut [5]. Bridge
dapat menghubungkan jenis jaringan yang sama, misalnya menghubungkan dua jaringan
Ethernet seperti terlihat pada Gambar 2.13, dan jenis jaringan yang berbeda, misalnya menghubungkan jaringan
Ethernet dengan token ring seperti yang terlihat pada Gambar 2.14.
Gambar 2.13 Bridge menghubungkan tipe jaringan yang sama
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Bridge menghubungkan tipe jaringan yang berbeda Beberapa alasan penggunaan
bridge sebagai penghubung LAN yaitu : • Keterbatasan LAN baik jumlah stasiun, panjang segmen maksimum, maupun
rentang jaringan. • Memiliki kehandalan dan keamanan lalu lintas data karena bridge dapat
menyaring lalu lintas data antar dua segmen jaringan.
• Mempertahankan unjuk kerja jaringan yang sudah baik. • Menyatukan keterpisahan geografis.
c. Switch
Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada lapisan 2 OSI Data Link. Switch bekerja sebagai penyambung dalam jaringan. Switch mengenal
MAC Addresing sehingga bisa memilih paket data yang akan diteruskan. Switch
juga digunakan sebagai repeater penguat serta berfungsi menghubungkan kabel-
kabel UTP komputer yang satu dengan komputer yang lainnya [6]. Switch merupakan pengembangan dari konsep bridge. Ada dua jenis switch
berdasarkan arsitektur dasarnya, yaitu cut-through switch dan store-and-forwatd
switch. Cut-through switch memiliki kelebihan disisi kecepatan karena ketika
Universitas Sumatera Utara
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum
meneruskan paket ke segmen tujuan. Sedangkan store-and-forward switch adalah
switch yang menerima paket dan menganalisa isi paket terlebih dahulu sebelum meneruskannya ke alamat tujuan. Untuk memeriksa paket butuh waktu, tapi hal
ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan
mencegahnya agar tidak mengganggu kerja jaringan. Switch dilambangkan
dengan Gambar 2.15 [7] .
Gambar 2.15 Simbol Switch
d. Router
Router adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya.
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Proses routing terjadi pada lapisan 3 OSI Network. Router berfungsi sebagai
penghubung antara dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCPIP dan
router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke
sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Biasanya router
digunakan pada jaringan berskala luas seperti Metropolitan Area Network MAN,
Wide Area Network WAN, ataupun jaringan publik internet. Simbol router ditunjukkan pada Gambar 2.16 [8].
Gambar 2.16 Simbol Router
2.7 Media Transmisi
Media transmisi dalam hal ini kabel merupakan komponen pokok dalam sebuah jaringan karena tanpa adanya media ini sebuah jaringan tidak bisa beroperasi dan tidak
bisa disebut sebagai sebuah jaringan. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan sehingga instalasinya harus dilakukan secara cermat dan teliti. Bila jaringan
mengalami suatu masalah maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena kemungkinan besar masalah yang timbul adalah pada komponen ini. Dengan
memahami kabel secara garis besar, diharapkan permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi dan diatasi. Secara mendasar, kabel dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Kabel Baseband Base, yang hanya dapat mengirim satu sinyal.
b. Kabel Broadband yang dapat mengirim beberapa sinyal sekaligus dengan
frekuensi yang berbeda. Kabel juga dijelaskan dengan menggunakan angka kecepatan maksimum yang
dapat ditanganinya. Kecepatan transmisi dinyatakan dengan banyaknya bit yang dikirim
Universitas Sumatera Utara
per detik melalui kabel tersebut. Misalnya kabel yang digunakan adalah kabel dengan spesifikasi 100
Base-T, berarti kabel ini adalah kabel golongan baseband berjenis twisted pair berkecepatan 100 Mbps.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi
ring umumnya menggunakan kabel fiber optik walaupun ada juga yang menggunaakan
twisted pair. Topologi bus banyak menggunakan kabel
coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel
coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
Network Interface Card yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan
star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat
pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Topologi jaringan dan jenis kabel yang sering digunakan
Topologi Jaringan Jenis Kabel yang Umum Digunakan
Topologi Bus Coaxial, Twisted Pair, Fiber
Topologi Star Twisted Pair, Fiber
Topologi Ring Twisted Pair, Fiber
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu Coaxial cable, Fiber optik, Twisted pair UTP unshielded twisted pair dan
shielded twisted pair.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1 Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, yaitu kawat tembaga keras dan kaku
sebagai inti dan konduktor silindris yang berbentuk jalinan anyaman. Konduktor bagian luar kabel ditutup dengan pelindung plastik yang aman. Kabel
coaxial memiliki jarak jangkau yang relatif jauh, yaitu 200 meter dengan kecepatan 10 Mbps. Kabel ini hampir
tidak terpengaruh oleh noise. Penggunaan kabel ini tidak aman, karena konektor-T dapat
digunakan untuk membuat percabangan pada kabel. Terdapat dua jenis kabel coaxial,
yaitu coaxial baseband dengan impedansi karakteristik 50 Ohm yang digunakan untuk
transmisi digital dan broadband dengan impedansi 75 Ohm untuk transmisi analog.
2.7.2 Kabel Serat Optik
Salah satu terobosan terbesar dalam transmisi data adalah pengembangan sistem komunikasi serat optik. Serat optik merupakan media transmisi yang dapat menyalurkan
informasi berkapasitas besar dengan kehandalan yang tinggi, sehingga serat optik sangat baik jika digunakan sebagai media transmisi pada LAN khususnya jaringan tulang
punggung backbone. Berikut adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh serat optik :
a. Redaman transmisi yang kecil.
b. Bidang frekuensi yang lebar.
c. Ukurannya kecil dan ringan.
d. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
e. Tidak ada hubungan elektrik antara pengirim dan penerima.
f. Tingkat keamanannya tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3 Kabel Twisted Pair
Kabel twisted pair banyak digunakan kabel telepon. Kabel ini terdiri dari
pasangan kawat tembaga terisolasi yang dipilin menjadi satu dengan ketebalan rata-rata 1 mm. Keuntungan penggunaan
twisted pair adalah kemudahan dalm membangun instalasi. Namun jarak jangkau datanya relatif terbatas dan sangat terpengaruh
noise. Kabel twisted pair terdiri atas dua jenis, yaitu shielded twisted pair STP yaitu twisted pair yang
memiliki lapisan pelindung pada setiap pasangnya dan unshielded twisted pair UTP
yaitu kabel twisted pair yang tidak memiliki lapisan pelindung pada setiap pasangnya.
Kecepatan kabel UTP sekarang ini sudah semakin meningkat. Berdasarkan kecepatan
transfer data, kabel UTP dibagi atas 7 kategori, yaitu : a.
Kategori 1 yaitu kabel UTP yang digunakan untuk komunikasi suara voice dan digunakan untuk kabel telepon dirumah-rumah.
b. Kategori 2 terdiri dari empat pasang kabel UTP dan digunakan untuk komunikasi
data sampai kecepatan 4 Mbps. c.
Kategori 3 digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan untuk protokol
Ethernet. d.
Kategori 4 digunakan untuk transmisi data mencapai 16 Mbps. e.
Kategori 5 yaitu kabel UTP yang dapat menangani transmisi data dengan kecepatan hingga 100 Mbps.
f. Kategori 6 memiliki kecepatan transfer data mencapai 1 Gbps.
g. Kategori 7 adalah kabel UTP yang dengan kecepatan 10 Gbps.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Protokol
Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefenisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan atau
file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi
tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar. Konsep dasar protokol adalah
handshaking. Dengan adanya handshaking, maka masing-masing ujung pada jalur komunikasi akan terlihat oleh ujung yang lain. Ujung pemberi informasi akan
terlihat oleh ujung yang akan mengirimkan informasi. Hal itu berarti bahwa data akan dikirim ketika penerima siap untuk menerima informasi sehingga pada saat pengiriman
komunikasi akan terjadi dengan sukses. Secara umum, protokol komunikasi melaksanakan dua fungsi yaitu :
a. Membuat hubungan antara pengirim sumber data dengan penerima receiver.
b. Menyalurkan informasi dengan tingkat kehandalan yang tinggi.
2.8.1 Standarisasi Protokol
Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standar protokol yang dapat digunakan oleh beragam perangkat
tersebut. Salah satu standar protokol yang dikembangkan ISO International Standard
Organization adalah model referensi OSI Open System Interconnection. Protokol model referensi OSI ini dibentuk dengan beberapa tujuan sebagai berikut :
a. Menjadi pedoman dalam pengembangan prosedur komunikasi pada masa
mendatang.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas
yang sama dan memenuhi kebutuhan pemakai kini dan mendatang berorientasi ke pengembangan masa depan.
c. Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi substruktur.
d. Open system dengan tujuan agar dapat terjalin kerjasama antar terminal dan
peralatan dari berbagai produk dan produsen yang berbeda.
2.8.2 OSI dan TCPIP
Didunia ini dikenal dua standar penting dalam komunikasi data, yaitu OSI Open
System Interconnection yang dikembangkan oleh ISO International Organization for Standardization, dan TCPIP Transmission Control ProtocolInternet Protocol yang
dikembangkan oleh DARPA Defense Advanced Research Project Agency. Standar
TCPIP merupakan standar defacto jaringan internet saat ini.
2.8.2.1 Open System Interconnection OSI
Model OSI dikembangkan oleh ISO International Organization for
Standardization sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-standar protokol. Model ini memberikan
gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi.
Open System Interconnection merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang
lainnya. Model referensi OSI memiliki tujuh lapisan seperti terlihat pada Gambar 2.17 [1].
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Lapisan OSI Fungsi masing-masing lapisan pada Gambar 2.17 diatas adalah :
a. Lapisan 7 : Lapisan Aplikasi, bertanggungjawab dalam menyediakan pelayanan
jaringan untuk proses aplikasi. b.
Lapisan 6 : Lapisan Presentasi, memastikan bahwa suatu data dapat terbaca oleh suatu sistem.
c. Lapisan 5 : Lapisan Session, bertanggungjawab dalam membuka, mengatur dan
menutup suatu hubungan komunikasi antar end-system.
d. Lapisan 4 : Lapisan Transport, bertanggungjawab memastikan transportasi data
dilakukan dengan baik dalam koneksi end-system.
e. Lapisan 3 : Lapisan Network, bertanggungjawab dalam pengalamatan dan routing
antar end-system.
f. Lapisan 2 : Lapisan Data Link, bertanggungjawab memberikan transfer data yang
terjamin bebas dari kesalahan. g.
Lapisan 1 : Lapisan Fisik, bertanggungjawab transmisi data dalam bit secara elektrik.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2.2 Transmission Control ProtocolInternet Protocol TCPIP
Pada TCPIP tidak ada model protokol yang resmi sebagaimana yang ada dalam OSI. Pada saat ini, TCPIP memiliki keunggulan sehubungan dengan kompabilitasnya
dengan berbagai perangkat keras dan sistem operasi. Bila didasarkan pada standar-standar protokol yang telah dikembangkan, lapisan TCPIP terdiri dari empat lapisan seperti
terlihat pada Gambar 2.18 [1]. Application
Transport Internet
Network Access Layer
Gambar 2.18 Lapisan TCPIP Fungsi lapisan-lapisan yang terlihat pada Gambar 2.18 di atas yaitu :
a. Lapisan Aplikasi Application Layer
Lapisan ini berisi bermacam-macam protokol tingkat tinggi. Protokol-protokol terdahulu terdiri dari terminal virtual TELNET,
transfer file FTP, surat elektronik SMTP. Pada lapisan ini berisikan logik yang dibutuhkan untuk
mendukung berbagai aplikasi user.
b. Lapisan Host to Host atau Transport
Pada lapisan ini menyediakan layanan transfer data ujung ke ujung, lapisan ini
meliputi mekanisme kehandalan, menyembunyikan detail-detail jaringan dari lapisan aplikasi. Pada lapisan ini terdapat dua protokol, yaitu TCP
Transmission Control Protocol dan UDP User Datagram Protocol.
Universitas Sumatera Utara
c. Lapisan Internet Internet Layer
Lapisan internet berfungsi untuk menghubungkan dua perangkat ke jaringan yang berbeda, diperlukan prosedur-prosedur tertentu agar data dapat melalui yang
bermacam-macam. Pada lapisan ini dipergunakan Internet Protocol IP untuk
menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang bermacam-macam. Protokol
ini diterapkan tidak hanya pada ujung sistem namun juga pada jalur-jalurnya. Tugas lapisan internet adalah untuk mengirimkan paket-paket IP ke tempat tujuan
seharusnya. d.
Lapisan Akses Jaringan Network Access Layer Lapisan ini bertanggungjawab untuk menyediakan akses ke jaringan komunikasi.
Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk mengirimkan data ke node-node yang
terletak pada jaringan yang sama.
2.9 IP
Address
Alamat IP Internet Protocol Address atau sering disingkat IP adalah deretan
angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer
host dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit untuk IPv4 dan 128-bit untuk IPv6 yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada
jaringan internet berbasis TCPIP. Internet Assigned Numbers Authority IANA yang mengelola alokasi alamat IP global.
Dalam pengertian lain, IP address dapat diartikan alamat numerik yang ditetapkan
untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya [9].
Universitas Sumatera Utara
IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D dan E.
Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas A dan IP address kelas
B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address kelas C untuk
pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP
address kelas D dan E tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan
multicast dan E untuk eksperimental [10]. Pembagian kelas-kelas IP
address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID. Host ID dari masing-masing komputerrouter di suatu jaringan harus berbeda
dengan komputer yang lain.
Gambar 2.19 Kelas-Kelas IP Address
Bit Binary Digit adalah bilangan biner yang terdiri dari dua angka 0 dan 1 oktet ,
1 oktet = 8 bit = nilainya antara 0 - 255 desimal. a.
Kelas A Format = 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh n =
Net ID, h = Host ID Bit Pertama = 0
Panjang Net ID = 8 bit 1 oktet
Universitas Sumatera Utara
Panjang Host ID = 24 bit 3 oktet
Oktet pertama = 0 – 127 Range IP address = 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx 0 dan 127
dicadangkan Jumlah
Network = 126 Jumlah IP
address = 16.777.214 b.
Kelas B Format = 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh n =
Net ID, h = Host ID 2 bit pertama = 10
Panjang Net ID = 16 bit 2 oktet
Panjang Host ID = 16 bit 2 oktet
Oktet pertama = 128 – 191 Range IP address = 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network = 16.384
Jumlah IP address = 65.534
c. Kelas C
Format = 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh n = Net ID, h = Host ID
3 bit pertama = 110 Panjang
Net ID = 24 bit 3 oktet Panjang
Host ID = 8 bit 1 oktet Oktet pertama = 192 – 223
Range IP address = 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx Jumlah
Network = 2.097.152
Universitas Sumatera Utara
Jumlah IP address = 254
d. Kelas D
Format = 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm 4 Bit pertama = 1110
Bit multicast = 28 bit
Bit inisial = 224 - 247 Deskripsi = Kelas D adalah ruang alamat
multicast e.
Kelas E Format = 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama = 1111 Bit cadangan = 28 bit
Byte inisial = 248 - 255 Deskripsi = Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan
eksperimental.
2.10 Subnet Mask