Gambar 2.6 Topologi Cincin Ring
2.4.4 Topologi Jala Mesh
Topologi mesh adalah topologi jaringan dimana semua perangkatnya terhubung satu sama lain, ada dua tipe yang dikenal dalam topologi jenis ini yaitu
full connected dan partial connected. Pada tipe full connected semua perangkat dalam sebuah jaringan saling
terhubung satu sama lain. Sedangkan pada partial connected hanya beberapa perangkat
saja yang saling berhubungan. Untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 [2].
Gambar 2.7 Tipe Full Connected pada Topologi Jala Mesh
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Tipe Partial Connected pada Topologi Jala Mesh
Pada topologi jala mesh masing-masing perangkat tidak hanya berfungsi sebagai
penerima data bagi dirinya sendiri tapi juga sebagai penyedia data bagi perangkat yang lain.
Topologi jaringan jenis ini dapat di rancang menggunakan teknik flooding atau
bisa juga dengan teknik routing. Ketika menggunakan teknik routing sinyal data
menyebar diseluruh jalur jaringan, melalui dari satu perangkat ke perangkat yang lain hingga menemukan perangkat yang dituju.
2.4.5 Keuntungan dan Kerugian Masing-masing Topologi
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam memilih topologi jaringan, yaitu : biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran dan konektivitas. Selain faktor-faktor di atas,
perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis topologi yang ada, seperti yang dijelaskan pada Tabel 2.1 [1].
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Keuntungan dan kerugian masing-masing topologi
Topologi Keuntungan
Kerugian
BUS 1. Hemat kabel.
2. Layout kabel sederhana.
3. Tidak membutuhkan kendali pusat. 4. Penambahan atau pengurangan stasiun
dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. 2. Kepadatan lalu lintas transmisi data tinggi
akan mengurangi kinerja jaringan. 3. Keamanan data kurang terjamin jika
terjadi tabrakan. 4. Kecepatan data akan menurun jika
pemakai bertambah banyak. STAR
1. Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah.
2. Penambahan atau pengurangan stasiun tidak mengganggu bagian lain.
3. Kontrol terpusat akan memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan.
4. Hub juga berfungsi sebagai multiplexer.
1. Membutuhkan banyak kabel. 2. Perlu penanganan khusus.
3. Hub merupakan elemen kritis.
RING 1. Hemat kabel.
2. Penataan kabel sederhana. 3. Dapat melayani lalu lintas yang padat.
1. Peka terhadap kesalahan. 2. Pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Kerusakan pada media pengirim dapat melumpuhkan kerja seluruh sistem.
MESH 1. Konfigurasi jaringan menggunakan
sistem point to point.
2. Privasi dan keamanan data sangat terjaga.
3. Jika terdapat gangguan diantara dua jalur maka hanya jalur yang
bersangkutan yang akan terkena dampaknya, sedangkan jaringan secara
keseluruhan tidak terpengaruh. 1. Biaya mahal karena banyak kabel yang
dibutuhkan. 2. Instalasi lebih rumit dan ruang yang
dibutuhkan lebih besar.
2.5 Local Area Network LAN