39
BAB IV PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DALAM PEMBUATAN e-KTP
DI KELURAHAN GEDUNG JOHOR KOTA MEDAN
A. Masalah yang belum memiliki e-KTP
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang merupakan penjabaran amanat Pasal 26 ayat 3 UUD 1945
bertujuan untuk mewujudkan tertib Administrasi Kependudukan dengan terbangunnya database kependudukan secara nasional serta keabsahan dan
kebenaran atas dokumen kependudukan yang diterbitkan. Administrasi kependudukan sebagai suatu sistem bagi penduduk
diharapkan dapat memberikan pemenuhan atas hak-hak administrasi penduduk dalam pelayanan publik serta memberikan perlindungan yang berkenaan dengan
penerbitan Dokumen Kependudukan tanpa ada perlakuan yang diskriminatif melalui peran aktif Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Penerapan e-KTP yang saat ini dilaksanakan merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat serta mendukung akurasi terbangunnya database
kependudukan yang terintegrasi di seluruh kabupatenkota, provinsi maupun database kependudukan secara nasional.
Penerapan e-KTP secara nasional merupakan hal yang penting dalam penataan sistem administrasi kependudukan sesuai dengan amanat Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006. Adapun manfaat penerapan E-KTP
adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mencegah dan menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu, sehingga memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi masyarakat;
2. Untuk mendukung terwujudnya database kependudukan yang akurat,
sehingga data pemilih dalam pemilu dan pemilukada yang selama ini sering bermasalah tidak akan terjadi lagi, dan semua warga negara
Indonesia yang berhak memilih terjamin hak pilihnya;
Universitas Sumatera Utara
3. Dapat mendukung peningkatan keamanan negara sebagai dampak positif
dari tertutupnya peluang KTP ganda dan KTP palsu, di mana selama ini para pelaku kriminal termasuk teroris, TKI Ilegal maupun perdagangan
orang yang pada umumnya menggunakan KTP ganda dan KTP palsu; 4.
Mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan untuk pengurusan berbagai izin dari Lembaga Pemerintah dan Swasta, karena
tidak lagi memerlukan KTP setempat; 5.
Dapat dipergunakan sebagai ID Card untuk ATM, asuransi atau sebagai kartu pemilih pada Pemilu;
6. NIK yang ada di E-KTP juga menjadi dasar penerbitan paspor, SIM,
NPWP, polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen identitas lainnya.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa penerapan E-KTP yang sudah dicapai sudah signifikan, yaitu telah mencapai 145.000.000 penduduk yang
sudah terjamin ketunggalannya dari target 245.609.453 80. Dengan demikian, program E-KTP yang masih belum dapat terealisasi adalah 20.
35
Untuk pencapaian 100, Pemerintah melakukan langkah strategis pada
Tahun 2014 dan seterusnya, pencetakan e-KTP akan diserahkan kepada Pemerintah kabupatenkota
dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanah dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mensukseskan program
e-KTP termasuk percepatannya pada Tahun 2014, Pemerintah telah melakukan koordinasi antar instansi dan antar daerah, membentuk sistem, pedoman, dan
standar, serta melakukan pembinaan, pembimbingan, supervisi, pemantauan, evaluasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah kabupatenkota.
Lebih lanjut masih diperlukan langkah-langkah yang perlu dilakukan agar diperoleh kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan publik di bidang
35
http:www.setkab.go.idartikel-12603-.html , diakses tanggal 23 Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
administrasi kependudukan, di antaranya adalah: menciptakan suatu sistem yang disebut dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK yang telah
tersambung secara online dengan semua kabupatenkota dan kecamatan. Namun demikian tentu masih dijumpai adanya berbagai kendala
diantaranya masih belum dilakukannya pendistribusian blanko e-KTP ke kabupatenkota, jumlah dan kualifikasi tenaga operator yang disiapkan untuk
pelayanan e-KTP masih kurang bahkan ada beberapa kabupaten belum mempunyai tenaga operator sehingga diperlukan perekrutan tenaga operator untuk
melakukan pelayanan E-KTP.
B. Kendala Kelurahan Gedung Johor Kota Medan dalam pembuatan e-KTP