2. media hanya divalidasi oleh satu ahli materi dan satu ahli media. 3. media ini hanya dinilai oleh tiga guru dan 30 siswa
I. Batasan Istilah
Agar tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa batasan istilah yang perlu
dijelaskan adalah sebagai berikut: 1
Pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada
Sukmadinata, 2014:164. 2
Media Adobe Flash dalam penelitian ini merupakan sebuah aplikasi virtual yang dibuat dengan software Adobe Flash CS6. Dalam pengoperasiannya,
media ini membutuhkan peralatan multimedia.
3 Metode Teams Games Tournamen MTGT adalah metode kooperatif dengan
sistem permainan turnamen antar kelompok yang dikembangkan oleh Slavin.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Deskripsi teori yang peneliti gunakan dalam penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Teks Drama untuk SMP Kelas VIII dengan MTGT
Metode Teams Games Turnament Berbasis Software Adobe Flash ini adalah: 1 Permasalahan pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah; 2 Media pembelajaran
untuk meningkatkan motivasi dan menciptakan pembelajaran yang efektif; 3 Landasan Pemilihan Metode Teams Games Turnamen; 4 Software Adobe Flash
dalam Pembelajaran Berbasis Multimedia; 5 Pembelajaran Membaca Teks Drama di Sekolah
1. Permasalahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah
Tak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Tanpa dasar penguasaan keterampilan bahasa secara memadai,
mustahil orang dapat memahami karya-karya sastra dengan baik apalagi menciptakan suatu karya sastra yang bernilai.
Pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama yang berkenaan dengan kemampuan dan kebiasaan membaca dan menulis siswa masih dinilai kurang baik.
Suryaman 2012: 36 mengungkapkan bahwa permasalahan terbesar dan mendasar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini adalah permasalahan yang
berkenaan dengan kemampuan dan kebiasaan membaca dan menulis siswa yang masih rendah. Hal itu tentu membawa dampak yang kurang baik dalam
pembelajaran sastra di sekolah. Sebab, di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,