Amplifier Kesesuaian Impedansi Pengkabelan a. Konektor Audio
I n s t a l a s i S o u n d S y s t e m | 37
3 Sub Woofer
Speaker sub woofer menghasilkan suara lebih rendah dari woofer
.
Gambar29. Speaker Sub Woofer
4 Full Range
Speaker jenis ini mampu menghasilkan suara yang merata antara 20 Hz hingga 19 KHZ.
Gambar30. Speaker Full Range
5 Speaker Monitor
Speaker monitor mempunyai karakteristik yang sama dengan speaker jenis full range tetapi berbeda fungsinya. Speaker monitor berfungsi sebagai
monitor pemain yang sedang beraksi memainkan alat musiknya.
Gambar31. Speaker Monitor Sumber:
http:d-mm.blogspot.com
Sumber: http:www.pulse-audio.co.uk
I n s t a l a s i S o u n d S y s t e m | 38
6 Fill in Speaker
Untuk pemakaian di panggung, speaker ini berfungsi sebagai monitor oleh pembawa acara atau pemain musik yang tampil.
Gambar32. Fill in Speaker
7 Array
Karakteristik speaker array sama dengan high and medium cabinet, perbedaan antara keduanya adalah posisi peletakannya yang berbeda.
Array speaker dipasang dalam sebuah mountain rak.
Gambar33. Speaker Array
5. Pengkabelan dan Grounding Untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, awali dengan kabel yang
baik. Semakin baik bahan konduktor yang digunakan konektor semakin baik pula tingkat efisiensi transmisi sinyal audionya.
Pepatah jawa mengatakan “ana rega, ana rupa
” dimana harga suatu jenis kabel mahal maka barang tentu dijamin pula kualitasnya.
Pengguna hendaknya mengetahui tentang material penyusun kabel tidak merugi pada akhirnya. Bahan utama sebuah kabel ialah tembaga. Tapi pada
Pengkabelan dan Grounding
5.
Sumber: http:d-mm.blogspot.com
I n s t a l a s i S o u n d S y s t e m | 39
umumnya tembaga yang tersedia tidaklah murni. Kesulitan yang timbul dari tembaga yang tak murni ialah mudah teroksidasi jika terjadi kontak dengan udara.
Oleh karenanya, beberapa produsen memberi label OFC Oxygen Free Cable yang bermakna kabel tersebut memiliki pembungkus yang sangat baik sehingga
oksigen tidak dapat masuk sampai ke bagian tengah kabel. Idealnya sebuah kabel berfungsi sebagai penghantar gelombang listrik yang tidak boleh menambah atau
mengurangi karakter sinyal yang dihantarkan. Tapi sekarang ini nilai tambah dalam memilih kabel yang tepat selain berfungsi sebagai penghubung dua komponen
elektronik juga harus dapat menciptakan sinergi di antara dua komponen elektronik yang dihubungkan.
4 hal yang mendasar yang perlu diamati pada saat menganalisa spesifikasi kabel, yaitu: konduktor, geometri kabel, bahan dielektrik dan konstruksi dielektrik
konektor. Konduktor sebagai media penghantar listrik memiliki peran yang besar dalam menentukan kualitas kabel. Bahan konduktor yang sering dipakai untuk
kabel audio ialah : Tough Pitch, Copper, Metal Alloy Conductor, Oxygen Free CopperSilver, Silver Plated OFC, Single Crystal CopperSilver. Pada umumnya
penampang konduktor yang ada ialah penampang bundar, penampang persegi, penampang oval dan lainnya.
Geometri pada kabel berperan sebagai solusi mengatasi problem skin efek, bunching efek, medan elektromagnetik dan banyak lagi. Dalam kabel audio ada
beberapa geometri kabel seperti geometri bipolar, geometri litz, geometri balance, geometri anyaman tikar, geometri hyper litz, geometri kepang dan lainnya. Bahan
insulasi atau dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor yang mempunyai beberapa fungsi seperti : menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem
skin efek, isolasi tegangan. Untuk pemilihan sebuah konektor yang sering disebut pin, jack, banana atau spade juga memegang peranan yang penting. Semakin baik
bahan konduktor dan konstruksi yang digunakan konektor semakin baik pula tingkat efisiensi transmisi sinyal audio yang dihasilkan.