25
dengan instrumen angket yang mencakup perilaku keselamatan yang berasal dari faktor pengetahuan, sikap, dan tindakan. Uji coba
instrumen dilakukan terhadap 20 mahasiswa Prodi Ikora. Uji coba instrumen menggunakan teknik Kuder Ricardson KR-20. Dari uji
coba diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,868. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan
presentase. Hasil penelitian menunjukkan perilaku keselamatan berolahraga mahasiswa Prodi Ikora adalah baik 7,50, cukup baik
87,50, kurang baik 5,0, tidak baik 0, dan hasil rerata sebesar 64,24. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku
berolahraga mahasiswa Prodi Ikora adalah cukup baik.
C. Kerangka Berfikir
Setiap aktivitas manusia pasti mengandung sebuah resiko, baik besar ataupun kecilnya resiko tersebut. Makin kompleks suatu aktivitas
pastinya akan semakin besar resiko yang terkandung di dalamnya.Dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan erat
hubungannya dengan pendidikan keselamatan. Seorang guru pendidikan jasmani seharusnya memiliki pemahaman dan juga perhatian lebih
terhadap keselamatan siswanya, maka secara otomatis hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pencapaian tujuan pembelajaran penjas di SD
dan untuk mencapai tujuan, baik tujuan kognitif, afektif, dan juga psikomotoriknya perlu disertai dengan aspek-aspek yang mendukungnya,
salah satunya yaitu aspek keselamatan siswa di dalam proses
26
OLAHRAGA
PRESTASI
PENGETAHUAN GURU PENJASORKES
PENDIDIKAN REKREASI
PEMAHAMAN PENGALAMAN
KESELAMATAN
SISWA
pembelajaran, dikarenakan pembelajaran penjas terkait dengan aktifitas fisik melalui olahraga yang kemungkinan terjadi cedera atau kecelakaan
cukup besar, jika didalam pembelajaran penjas terjadi cedera atau kecerobohan seorang guru penjas hal tersebut akan membuat anak trauma
dan dapat membuat siswa tidak berantusias lagi dengan pembelajaran penjas.
Penelitian ini untuk mengungkapkan besarnya tingkat pemahaman guru penjas terhadap konsep keselamatan pembelajaran penjas di gugus I
dan gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo.
Gambar 2. Bagan pemahaman konsep kerangka berfikir
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan keadaan objek atau peristiwa Sutrisno Hadi,
1990: 3. Penelitian ini sampai taraf melukiskan keadaan objek yaitu, seberapa tingkat pemahaman guru penjasorkes tentang konsep
keselamatan dalam pembelajaran penjaskes di gugus 1 dan II Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah Tingkat Pemahaman guru penjasorkes tentang Konsep Keselamatan dalam pembelajaran Penjasorkes
di gugus I dan II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Definisi operasional variabel yang digunakan pada penelitian di atas yaitu :
1. Pemahaman Pemahaman atau komprehensi adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan guru mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini guru tidak hanya hafal secara
verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan.
2. Konsep keselamatan merupakan pendidikan tentang keselamatan dalam rangka mencegah, menghindari, atau menanggulangi terjadinya