Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran PENUTUP

3 Terdapat macam-macam jenis kera; 4 Terdapat jenis ikan air tawar; 5 Terdapat jenis burung dengan suara merdu tetapi relatif sedikit yang berwarna indah. Jenis faunanya, antara lain gajah, lembu, tapir, harimau, orang utan, kera, siamang, kijang, kambing, burung kutilang, badak bercula satu, musang, burung belibis, banteng, beruang, elang, ikan air tawar ikan arwana, pesut. Berikut ini adalah gambar-gambar dari fauna tipe Asiatis: Jalak Bali Gajah Orang Utan Harimau Pesut Badak b. Fauna Tipe Peralihan Tersebar di antara wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Barat Indonesia Tengah, yaitu wilayah Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna di wilayah ini memiliki ciri khusus yang hanya terdapat di daerah tersebut dan tidak terdapat di daerah lain atau biasa disebut fauna endemik. Jenis faunanya, antara lain: anoa, babi rusa, kuskus, burung maleo, tarsius, bengkarung, dan komodo. Berikut ini adalah gambar-gambar dari fauna tipe Peralihan: Komodo Anoa Burung Maleo Tarsius Kuskus Babi rusa c. Fauna Tipe Australis Terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, yaitu Papua, Maluku, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Ciri dari fauna tipe ini adalah: 1 Terdapat banyak binatang berkantung; 2 Terdapat mamalia yang ukuran tubuhnya kecil; 3 Tidak terdapat jenis kera; 4 Jenis ikan air tawar jumlahnya sedikit; 5 Terdapat banyak jenis burung berwarna indah tetapi tidak bersuara merdu. Jenis faunanya, antara lain kanguru pohon, tikus berkantung, musang berkantung, burung kasuari, burung cenderawasih, burung kakatua. Berikut ini adalah gambar-gambar dari fauna tipe Australis: Kanguru pohon Cenderawasih Burung Kasuari Menurut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Satwa Dan Bunga Nasional, tiga jenis satwa yang masing- masing mewakili satwa darat, air, dan udara, dinyatakan sebagai Satwa Nasional, dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai berikut: a. Komodo Varanus komodoensis, sebagai satwa nasional; b. Ikan Siluk Merah Selerophages formosus, sebagai satwa pesona; dan c. Elang Jawa Spizaetus bartelsi, sebagai satwa langka.