Aspek Tindak Lanjut Penilaian Outcomes
86 Berdasarkan kuesioner siswa, aspek perencanaan penilaian dapat
dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan skor yaitu sebesar 178,5 dari skor tertinggi ideal 248. Aspek perencanaan penilaian dalam kuesioner
siswa mencakup satu indikator yaitu mengenai aspek penilaian pembelajaran. Jadi apabila melihat dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa menurut siswa, guru
telah menjelaskan aspek-aspek penilaian pada mata pelajaran produktif diawal pembelajaran dengan baik. Selain itu guru juga telah menjelaskan dengan baik
tentang sistem penilaian yang dipakai, batasan materi pada pelaksanaan ujian, serta pembobotan nilai dalam sistem penilaian yang dipakai.
Berdasarkan kuesioner guru, aspek perencanaan juga dapat dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan skor yang diperoleh yaitu sebesar
14,89 dari skor tertinggi ideal 20. Aspek perencanaan penilaian dalam kuesioner guru mencakup 3 tiga indikator yaitu pedoman sistem penilaian, kisi-kisi penilaian
mata pelajaran, dan instrumen penilaian berbentuk tes dan nontes. Berdasarkan analisis dari indikator mengenai pedoman sistem penilaian, diperoleh nilai rata-rata
sebesar 15,67 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator kisi- kisi penilaian mata pelajaran, diperoleh nilai rata-rata sebesar 15,67 sehingga
dapat dikategorikan baik. Sedangkan hasil analisis dari indikator instrumen penilaian berbentuk tes dan nontes, diperoleh nilai rata-rata sebesar 13,33
sehingga dapat dikategorikan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru telah memahami dengan baik mengenai pedoman sistem penilaian, membuat
kisi-kisi penilaian mata pelajaran, dan instrumen penilaian berbentuk tes dan nontes.
87 Jika mengkaji hasil data dari kuesioner siswa dan guru, dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat kesenjangan. Hal ini dikarenakan perencanaan penilaian yang telah dibuat oleh guru, telah disampaikan dengan baik kepada siswa baik
diawal pembelajaran maupun pada saat proses pembelajaran sehingga siswa dapat memahami sistem penilaian yang dipakai oleh guru khususnya pada mata
pelajaran produktif. Dalam wawancara yang dilakukan kepada Bapak Drajat Hariswanto S.T. selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyatakan bahwa
kegiatan perencanaan penilaian di SMK N 7 Purworejo sudah mengacu pada pedoman penilaian karena semua guru telah mendapatkan pelatihan yang
berhubungan dengan sistem penilaian yaitu setiap satu tahun sekali diawal tahun pembelajaran.
Berdasarkan pembahasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan penilaian yang baik diperlukan kesiapan yang
baik pula dari guru maupun dari siswa. Penyampaian perencanaan penilaian oleh guru terhadap siswa juga dinilai sangat penting agar siswa dapat memahami
sistem penilaian yang dipakai oleh guru sehingga dalam proses pelaksanaan penilaian dapat berjalan dengan maksimal.