Aspek Antecedents Perencanaan Penilaian
88 yang dilakukan oleh guru dikatakan baik apabila sudah mencakup komponen-
kompenen penilaian dalam kelas. Melihat hasil data yang diperoleh dalam penelitian di SMK N 7 Purworejo,
secara umum pelaksanaan penilaian dapat dikategorikan baik karena rata-rata persentase ketercapaian aspek pelaksanaan penilaian dari kuesioner siswa dan
kuesioner guru mencapai 77,71. Sedangkan apabila dilihat dari hasil masing- masing sumber data, persentase ketercapaian aspek pelaksanaan penilaian dari
kuesioner siswa sebesar 78,02 sedangkan dari kuesioner guru sebesar 77,40. Berdasarkan kuesioner siswa, aspek pelaksanaan penilaian dapat
dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan skor yaitu sebesar 193,5 dari skor tertinggi ideal 248. Aspek pelaksanaan penilaian dalam kuesioner
siswa mencakup 6 enam indikator yaitu penilaian portofolio, penilaian unjuk kerja, penilaian penugasan, penilaian hasil kerja, penilaian sikap, dan penilaian tes
tertulis. Berdasarkan analisis dari indikator penilaian portofolio, dalam kuesioner siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 168,33 sehingga dapat dikategorikan baik.
Hasil analisis dari indikator penilaian unjuk kerja diperoleh nilai rata-rata sebesar 189 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian
penugasan diperoleh nilai rata-rata sebesar 195,33 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian hasil kerja diperoleh nilai rata-rata
sebesar 189,67 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian sikap diperoleh nilai rata-rata sebesar 189,33 sehingga dapat
dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian tes tertulis diperoleh nilai rata-rata sebesar 215 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Dengan demikian,
berdasarkan analisis dari masing-masing indikator dalam pelaksanaan penilaian
89 menurut kuesioner siswa dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan
proses penilaian dengan baik sesuai dengan metode penilaian dalam kelas terutama dalam melaksanakan penilaian melalui tes tertulis.
Berdasarkan kuesioner guru, aspek pelaksanaan penilaian dapat dikategorikan baik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata perolehan skor yaitu sebesar
15,48 dari skor tertinggi ideal 20. Aspek pelaksanaan penilaian dalam kuesioner guru mencakup 8 delapan indikator yaitu penilaian dalam kelas, penilaian
portofolio, penilaian unjuk kerja, penilaian penugasan, penilaian hasil kerja, penilaian sikap, penilaian tes tertulis, dan menentukan nilai akhir. Berdasarkan
analisis dari indikator penilaian dalam kelas, dalam kuesioner guru diperoleh nilai rata-rata 16,67 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Hasil analisis dari
indikator penilaian portofolio, diperoleh nilai rata-rata sebesar 13,33 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian unjuk kerja
diperoleh nilai rata-rata sebesar 15,67 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian penugasan diperoleh nilai rata-rata sebesar 14,67
sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian hasil kerja diperoleh nilai rata-rata sebesar 15,33 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil
analisis dari indikator penilaian sikap diperoleh nilai rata-rata sebesar 14 sehingga dapat dikategorikan baik. Hasil analisis dari indikator penilaian tes tertulis diperoleh
nilai rata-rata sebesar 17,25 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan untuk hasil analisis dari indikator menentukan nilai akhir diperoleh nilai rata-rata
sebesar 16,33 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Dengan demikian, berdasarkan analisis dari masing-masing indikator dalam pelaksanaan penilaian
menurut kuesioner guru dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan proses
90 penilaian dengan baik sesuai dengan metode penilaian dalam kelas terutama
dalam melaksanakan penilaian melalui tes tertulis dan menentukan nilai akhir. Jika mengkaji hasil data dari kuesioner siswa dan guru, dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat kesenjangan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif sudah sesuai dengan metode
penilaian dalam kelas dan dilaksanakan untuk semua siswa. Dalam wawancara dengan Bapak Drajat, beliau menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan penilaian
khususnya dalam menentukan nilai akhir mata pelajaran produktif, guru menggunakan sistem pembobotan nilai yaitu 30 untuk nilai teori yang terdiri dari
nilai tugas dan nilai tes tertulis, dan 70 untuk nilai praktik. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran produktif, nilai praktik
lebih mempengaruhi dalam menentukan nilai akhir bagi siswa.