Pengertian Motivasi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang T2 942009040 BAB II

9 BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari motive atau dengan bahasa latinnya, yaitu movere, yang berarti “mengerahkan”. Martoyo dalam Elqorni 2008 menyatakan, motif ada- lah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Motivasi merupakan sebuah konsep penting dalam studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Definisi motivasi menurut Schiffman dan Kanuk 1991:5: “Motivation can be described as the driving force between individuals that impels them to action”. Penjelasan terhadap motivasi tersebut dapat digam- barkan sebagai kekuatan penggerak di antara individu-individu yang mendorong mereka untuk bertindak. Kekuatan penggerak tersebut disebabkan adanya ketegangan yang timbul karena adanya 10 kebutuhan yang tidak terpenuhi. Sedangkan menurut Robbins 2008: “Motivation is the processes that account for individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal”, yang berarti motivasi merupakan suatu proses yang men- jelaskan kesediaan seseorang untuk berusaha men- capai ke arah tujuan, yang dikondisikan oleh kemam- puanintensitas seseorang dalam memenuhi kebutuh- annya. Menurut Gitosudarmo dan Mulyono dalam Elqorni, 2008 motivasi adalah suatu faktor yang men- dorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu. Oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Pentingnya moti- vasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal Wahyuddin, 2010. Sedangkan menurut Prabu 2005 motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil maksimal. Dari berbagai definisi motivasi tersebut di atas, motivasi selalu dikaitkan dengan kata-kata: hasrat, keinginan, harapan, tujuan, sasaran, dorongan, dan insentif. Luthans 2005 secara komprehensif menye- 11 but definisi motivasi adalah proses yang dimulai dari defisiensi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif. Dengan kata lain, kebutuhan memben- tuk dorongan yang bertujuan pada insentif, sehingga dapat digambarkan proses motivasi sebagai berikut: Sumber: Luthans 2005 Gambar 2.1 Proses motivasi Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan, dorongan serta insentif:

1. Kebutuhan

Kebutuhan tercipta saat tidak adanya keseim- bangan fisiologis atau psikologis. Misalnya, kebutuhan muncul di saat sel-sel di dalam tubuh kehilangan makanan atau air.

2. Dorongan

Dorongan atau motif terbentuk untuk mengu- rangi kebutuhan. Dorongan fisiologis dan psikologis adalah tindakan yang berorientasi menghasilkan daya 12 dorong dalam meraih insentif. Hal tersebut adalah proses motivasi.

3. Insentif

Pada akhir siklus motivasi adalah insentif, didefinisikan sebagai semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan dan dorongan. Dengan demikian, memperoleh sebuah insentif cenderung memulihkan keseimbangan fisiologis atau psikologis dan akan mengurangi dorongan.

2.2 Fenomena Guru Tidak Tetap GTT

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang T2 942009040 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang T2 942009040 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang T2 942009040 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Menjadi Guru Tidak Tetap di SMK N 1 Pringapus Kabupaten Semarang

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo T2 942009064 BAB II

0 0 16

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Praktek Kerja Industri Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB II

0 0 28

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Inventori Kematangan Karier Untuk Siswa SMK Negeri 1 Sayung Di Kabupaten Demak T2 BAB II

0 0 29

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB II

0 0 21

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB II

0 1 27