42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010: 14.
Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau
menguji hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu antara variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif korelasional. Dikatakan pendekatan
kuantitatif karena data atau informasi yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk kuantitatif atau angka-angka. Dikatakan korelasional karena penelitian
ini mencari hubungan antar variabel.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta .
43
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian untuk pengumpulan data dilakukan pada bulan September 2012.
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas X dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus. Sementara itu, variabel terikat Y
sebagai variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu efikasi diri merupakan variabel
bebas X, sedangkan variabel terikat adalah perilaku prokrastinasi Y.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
tahun angkatan 2010 yang berjumlah 77 mahasiswa .
Mahasiswa tersebut merupakan remaja yang berumur sekitar 19-21 tahun. Jumlah populasi
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Keadaan Populasi Subjek Penelitian
No. Kelas
Jumlah Mahasiswa 1.
A 33
2. B
44 Jumlah
77
44
2. Sampel
Penentuan sampel atau teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sample kelompok atau cluster sampling karena
pengambilan sampel dari populasi telah sesuai dengan karakteristik kelompok sampel yang diinginkan yaitu mahasiwa jurusan Bimbingan dan
konseling angkatan 2010 yang berada dalam rentang usia 19-21 tahun. Pada penelitian ini jumlah populasinya yaitu sebanyak 77 mahasiswa.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Efikasi Diri Self Efficacy Efikasi diri self efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki
seseorang terhadap kemampuannya untuk mengontrol diri dalam melakukan suatu kegiatan sehingga kegiatan tersebut sesuai dengan
harapan. Efikasi diri diukur dengan menggunakan skala efikasi diri yang
disusun berdasarkan komponen efikasi diri pada remaja mahasiswa yang dikemukakan oleh Bandura dikutip dari Romi: 2011,20
Adapun komponen efikasi diri pada remaja mahasiswa yaitu sebagai berikut.
a. Magnitude tingkat kesulitan tugas, yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu.
b. Strength kekuatan keyakinan, yaitu berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya.
c. Generality generalitas, yaitu hal yang berkaitan cakupan luas bidang tingkah laku di mana individu merasa yakin terhadap kemampuannya.
45
Hasil skor yang didapat akan menentukan tingkat efikasi diri subjek pada kategori tinggi, sedang, atau rendah. Skor tinggi yang dimiliki
subjek, akan menunjukan tingkat efikasi diri yang tinggi. Skor yang sedang akan menunjukan bahwa subjek memiliki tingkat efikasi diri
sedang. Kemudian, skor yang rendah akan menunjukan bahwa subjek memiliki tingkat efikasi diri yang rendah.
2. Perilaku Prokrastinasi Prokastinasi adalah suatu penundaan tugas yang dilakukan secara
sengaja dan berulang-ulang dengan melakukan aktivitas lain dan sebagai perilaku yang tidak efisien dalam penggunaan waktu, sehingga kinerja
menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, serta sering terlambat dalam perkuliahan.
Perilaku prokrastinasi
diukur dengan
menggunakan skala
prokrastinasi berdasarkan ciri-ciri prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari dkk dalam Dwi Irmawati, 2009: 32. Ketiga aspek tersebut adalah
sebagai berikut. a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas
yang dihadapi. b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Hasil skor yang didapat akan menentukan tingkat perilaku
prokrastinasi subjek pada kategori tinggi, sedang, atau rendah. Skor tinggi yang dimiliki subjek, akan menunjukan tingkat perilaku prokrastinasi yang
46
tinggi. Skor yang sedang akan menunjukan bahwa subjek memiliki tingkat perilaku prokrastinasi sedang. Kemudian, skor yang rendah akan
menunjukan bahwa subjek memiliki tingkat perilaku prokrastinasi yang rendah.
F. Teknik Pengumpulan Data