40
yang rendah dapat menghalangi usaha meskipun individu memiliki keterampilan dan menyebabkan mudah putus asa Newstrom Davis, 1989:
140. Berdasarkan uraian diatas, perilaku prokrastinasi akademik pada
mahasiswa mempunya hubungan dengan efikasi diri. Berawal dari keyakinan mahasiswa yang rendah terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
sehingga mengakibatkan menunda-nunda dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi, tidak akan
pantang menyerah dalam berbagai tindakan dan siap menghadapi kesulitan- kesulitan. Hal ini ditegaskan bagi mahasiswa yang dalam setiap
perkuliahannya memiliki
beban tugas
yang menumpuk
sehingga membutuhkan banyak energi, pembagian waktu yang cukup, dan sering kali
mengalami kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya.
C. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang dikemukakan di atas, maka dapat dilihat hubungan antara variabel bebas yaitu efikasi diri
dengan variabel tergantung yaitu prokrastinasi. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan paradigma yang dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah
ini. Hipotesis
Gambar 1. Paradigma Penelitian Efikasi Diri
Prokrastinasi
41
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif
antara efikasi diri self efficacy dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling angkatan 2010 Universitas
Negeri Yogyakarta. Artinya semakin tinggi efikasi diri mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungan mahasiswa untuk melakukan perilaku
prokrastinasi akademik, dan sebaliknya semakin rendah efikasi diri mahasiswa, maka semakin tinggi kecenderungan mahasiswa untuk melakukan
perilaku prokrastinasi akademik.
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010: 14.
Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian korelasional. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau
menguji hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu antara variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif korelasional. Dikatakan pendekatan
kuantitatif karena data atau informasi yang dikumpulkan diwujudkan dalam bentuk kuantitatif atau angka-angka. Dikatakan korelasional karena penelitian
ini mencari hubungan antar variabel.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta .