Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

11 relevan bagi penggunanya dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan Kristanto,1996.

4.2 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Sekolah Di SMK N 1 Wonosobo 4.2.1 Tahap Analisis 4.2.1.1 Analisis kebutuhan sistem informasi Sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo sebelum pengembangan sistem yang baru masih dilakukan secara manual. Seluruh data kegiatan akademik didokumentasikan dalam bentuk paperbase dan file-file yang tersebar dalam komputerlaptop bagian kurikulum, wali kelas, bagian ketenagaan dan petugas pembagian kelas yang bertugas ditahun tersebut. Ketersediaan hardware di beberapa unit kerja sudah tersedia, tetapi untuk pengelolaan data akademik yang menggunakan software khusus belum tersedia. Di SMK N 1 Wonosobo pemanfaatan komputerIT hanya untuk mengolah dan membuat laporan evaluasi hasil belajar siswa, laporan pembagian kelas, laporan data siswa, pembuatan perangkat pembelajaran dan sebagai media pembelajaran. Sedangkan data yang ada masih disimpan berupa kertas kerja belum menggunakan basis data dan ketika data tersebut dibutuhkan kadang melakukan dari awal pengolahan data. Sehingga mengakibatkan informasi yang 12 dihasilkan tidak lengkap, tidak tersedia saat dibutuhkan dan mengakses data sulit dilakukan bahkan tingkat keakuratan dari informasi tersebut sangat rendah. Akibatnya jika informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak dapat segera diperoleh, maka kegiatan untuk mengevaluasi akademik menjadi kurang optimal. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem informasi manajemen sekolah masih berjalan secara manual. Walaupun sudah tersedia komputer tetapi pemanfaatannya masih sederhana belum menggunakan DBMS sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh informasi secara cepat. Salah satu sasaran mutu SMK N 1 Wonosobo adalah puasnya pelanggan terhadap pelayanan sekolah. Dengan demikian dibutuhkan sistem informasi manajemen sekolah yang merupakan sekumpulan prosedur terkomputerisasi yang mengumpulkan mengambil, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya dalam mendukung pengambilan dan kendali keputusan Kristanto,1996. 4.2.1.2 Analisis kebutuhan tenaga pelaksana Tenaga pelaksana sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo sebanyak 12 orang guru piket bertugas mengumpulkan data absensi siswa dan 13 mengolahnya menjadi rekapan absensi siswa, 34 orang wali kelas bertugas mengumpulkan data nilai dan rekapitulasi keadaan siswa, memasukkan ke format leger siswa dan format nilai rapor, mengolah data dan membuat laporan keadaan siswa dan laporan hasil belajar siswa rapor yang digunakan oleh kepala sekolah untuk evaluasi akademik dan laporan leger siswa ang akan digunakan oleh bagian untuk mengisi format buku induk sekolah. Gambaran tenaga yang terkait dengan sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Petugas Pelaksana Sistem Informasi Manajemen Sekolah Di SMK N 1 Wonosobo No Petugas Jenis Tugas Jumlah 1. Guru Piket - Mengumpulkan data absensi siswa. - Mengolah data absensi siswa. - Membuat laporan yang dibutuhkan oleh wali kelas. 12 orang 2. Wali kelas - Mengumpulkan data nilai dan absensi siswa. - Mengolah data nilai dan absensi siswa. - Membuat laporan yang digunakan oleh bagian TU dan Kepala Sekolah. 34 orang 4.2.1.3 Analisis Kebutuhan Informasi Jogiyanto 2005, menyatakan bahwa output keluaran adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat, dapat berupa hasil di media keras seperti 14 kertas atau hasil di media lunak berupa tampilan di layar. Output merupakan salah satu elemen sistem setelah dilakukan kegiatan pemrosesan data yang menghasilkan keluaran berupa informasi atau laporan yang dibutuhkan pada sistem informasi manajemen sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, kebutuhan- kebutuhan informasi yang berupa laporan untuk mendukung pengambilan keputusan pada tiap level manajemen dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Kebutuhan data dan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan pada tiap level manajemen No Pengguna Sistem Kebutuhan Informasi 1. Kepala Sekolah a. Struktur kurikulum b. Daftar kompetensi keahlian c. Jumlah rombel d. Daftar kelas e. Daftar guru piket f. Daftar wali kelas g. Daftar pembagian tugas mengajar h. Jadwal pelajaran i. Laporan keadaan siswa j. Daftar nilaileger k. Daya serap kurikulum 2. Wakil Kepala Sekolah a. Data siswa b. Data gurukaryawan c. Struktur kurikulum d. Daftar kompetensi keahlian e. Jumlah rombel f. Daftar kelas g. Daftar guru piket h. Daftar wali kelas 15 No Pengguna Sistem Kebutuhan Informasi i. Rekapitulasi absensi siswa s,i,a j. Daftar pembagian tugas mengajar k. Jadwal pelajaran l. Daftar penggunaan ruang praktek m. Data absensi jumlah siswa n. Nilai mata pelajaran ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester o. Analisis nilai ulangan harian p. Daftar nilaileger q. Daya serap kurikulum 3. Bag. Tata Usaha a. Data siswa b. Data gurukaryawan c. Jumlah rombel d. Daftar kelas e. Daftar wali kelas f. Jadwal pelajaran g. Daftar penggunaan ruang praktek h. Daftar nilaileger i. Laporan keadaan siswa 4. Wali KelasGuru Piket a. Data siswa b. Struktur kurikulum c. Daftar kompetensi keahlian d. Jumlah rombel e. Daftar kelas f. Rekapitulasi absensi siswa s,i,a g. Jadwal pelajaran h. Daftar penggunaan ruang praktek i. Data absensi jumlah siswa Kebutuhan user dengan dibangunnya sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai 16 bahan pendukung keputusan mulai dari manajemen tingkat atas Kepala Sekolah, manajemen tingkat menengah wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan KTU, dan manajemen tingkat bawah guru yang terdiri dari guru piket dan guru wali kelas. Selain itu informasi juga dibutuhkan oleh pengguna eksternal yaitu siswa, orang tua masyarakat, instansi terkait dan dunia usahadunia industri. Karena sistem yang saat ini ada belum berbasis komputer, belum mempunyai basis data dan belum ada software khususnya untuk mendukung pengambilan keputusan, mengakibatkan informasi yang dihasilkan tidak tersedia dengan cepat dan sering kali kurang lengkap. 4.2.1.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam proses pengembangan sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo ini dibutuhkan beberapa perangkat lunak. Perangkat lunak yang dibutuhkan diantaranya : a. Sistem Operasi Pada penelitian ini dipilih Microsoft Windows dengan pertimbangan pengguna user sudah bisa menggunakan sistem operasi tersebut. Sistem informasi yang bersifat single user mempunyai keuntungan yaitu bahwa data dan informasi dapat terjamin karena pengguna sistem terbatas pada user akses pada sistem, sehingga selain pengguna sistem tersebut tidak dapat 17 mengakses data dan informasi secara bebas. Namun sistem informasi yang diusulkan ini dapat dikembangkan menjadi jaringan komunikasi data dengan menggunakan layanan internet berbasis web melalui Local Area Network LAN. b. Software tools Beberapa software tools yang dapat digunakan untuk membangun sistem informasi antara lain Microsoft Visual Basic MS VB, Hypertext Preprocessor PHP, Borland Delphi. Pada penelitian ini, software yang digunakan untuk pemrograman adalah PHP karena Davis, 1991. a PHP merupakan salah satu development tools untuk membuat sebuah aplikasi. Aplikasi yang dibuat dengan menggunakan PHP lebih dikhususkan untuk database. b PHP dikategorikan sebagai bahasa pemrograman yang mudah dimengerti dan berbasis visual. c PHP merupakan bahasa pemrograman yang open source gratis Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pengembangan sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basisdata menggunakan tools MySQL dengan pertimbangan MySQL adalah salah satu jenis basisdata server yang dapat berperan sebagai client yang open source dengan kemampuan dapat 18 berjalan baik di OS Operating System maupun dengan Platform Windows Nugroho, 2005. 4.2.1.5 Analisis kebutuhan perangkat keras Dalam pengembangan sistem informs manajemen sekolah ini selain membutuhkan perangkat lunak, dibutuhkan juga perangkat keras minimum. Berikut perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan perangkat lunak tersebut, yaitu : Tabel 4.3 Spesifikasi minimum perangkat keras Spesifikasi Minimum Prosesor Pentium IV 2.0 GHz RAM 512 Mb Hardisk 20 GB Resolusi Monitor 1024 x 768 4.2.2 Tahap Perancangan Dari tahap sebelumnya, maka didapatkan gambaran umum tentang sistem informasi manajemen yang akan dikembangkan. Tahapan selanutnya dibuat desain atau rancangan sistem informasi manajemen sekolah yang tetap mengacu pada analisis secara umum. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan arsitektural, perancangan antarmuka dan perancangan prosedur 4.2.2.1 Perancangan Arsitektural a. Perancangan Output, Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat, yang terdiri dari tampilan di media keras, misalnya kertas atau hasil di media lunak, misalnya tampilan di layar video. Output sendiri ada 2 dua tipe yaitu, internal output 19 dan external output. Internal output adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Sedangkan output eksternal adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak lain yang membutuhkan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan user maka diperoleh kebutuhan output sebagai berikut: Tabel 4.3 Rancangan output sistem informasi manajemen sekolah No Nama Output Format Output Media Output Alat Output Distribusi 1. Informasi jumlah rombongan belajar rombel Tabel Kertas Printer - Ketua Kompetensi Keahlian - Wakil kepala sekolah - KTU - Kepala sekolah 2. Laporan rekapitulasi keadaan siswa tiap tingkat. Tabel Kertas Printer - Wali Kelas - KTU 3. Informasi jumlah siswa secara lengkap. Tabel Kertas Printer - Wali Kelas - Ketua Kompetensi Keahlian - Wakil kepala sekolah - KTU - WMM - Kepala sekolah 4. Laporan akademik Tabel Kertas Printer - Guru - Wali kelas - Guru piket - Ketua Kompetensi Keahlian 20 No Nama Output Format Output Media Output Alat Output Distribusi - Wakil kepala sekolah - KTU - WMM - Kepala sekolah - Orang TuaSiswa 5. Laporan statistik akademik Tabel dan grafik Kertas Printer - Wali kelas - Wakil kepala sekolah bag. kurikulum - Kepala sekolah b. Perancangan Input, perancangan input bertujuan memberikan bentuk-bentuk masukan di dokumen dan di layar ke sistem informasi. Masukan input merupakan langkah awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah informasi adalah data yang terjadi pada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data hasil transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi Zulkifli,1997. Berdasarkan tipenya, input seperti juga output dibagi menjadi internal input dan eksternal input. Internal input adalah input yang berasal dari dalam organisasi, sebaliknya eksternal input adalah input yang berasal dari luar organisasi. Input dari sistem informasi manajemen sekolah berasal dari internal dan eksternal SMK N 1 Wonosobo. Rancangan input pada sistem informasi manajemen sekolah yang akan dikembangkan dapat dilihat pada tabel 4.4. 21 Tabel 4.4 Rancangan input sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo No Nama Input Format Input Alat Input Petugas 1. Data siswa Form Keyboard Bag. Kurikulum 2. Data gurukaryawan Form Keyboard Bag. Kurikulum Ketenagaan 3. Data matapelajaran Form Keyboard Bag. Kurikulum 4. Daftar Kompetensi Keahlian Form Keyboard Ketua Kompetensi Keahlian 5. Data kelasruang teori dan praktek Form Keyboard Bag. Kurikulum Ketenagaan 6. Daftar guru piket Form Keyboard Bag. Kurikulum 7. Daftar wali kelas Form Keyboard Bag. Kurikulum 8. Daftar pembagian tugas mengajar Form Keyboard Bag. Kurikulum 9. Nilai siswa Form Keyboard Guru mapel Pada tabel 4.4 terdapat 9 sembilan data input pada sistem informasi yang baru, sesuai dengan kegiatan akademik. Pada tabel 4.4 juga dapat dilihat, bahwa input device kesemuanya adalah menggunakan keyboard. Alat input dapat digolongkan menjadi 2 dua golongan, yaitu : alat input langsung online input device dan alat input tidak langsung offline input device. Alat input langsung merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU pada komputer, misalnya keyboard, mouse atau touchscreen. Kebalikannya, alat input tidak langsung, merupakan alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan 22 CPU, misalnya KTC key to card, KTT key to tape dan KTD key to disk Whitten,2004. Dengan demikian, pada sistem informasi manajemen sekolah yang baru ini, seluruh alat input adalah termasuk dalam alat input langsung. Sistem informasi dengan alat input langsung, mempunyai 2 dua tahapan proses input, yaitu penangkapan data data capture, dan pemasukan data data entry. Penangkapan data adalah proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar. Sedangkan pemasukan data adalah proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer. 4.2.2.2 Perancangan antarmuka Perancangan dialog antar muka merupakan rancang bangun dari dialog antara pemakai sistem dengan komputer. Dialog ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada pemakai atau dapat keduanya. Salah satu cara membuat dialog layer komputer adalah dengan menggunakan menu. Perancangan dialog antar muka sistem informasi manajemen sekolah ini menggunakan menu karena mudah dipahami dan digunakan oleh pemakai. Menu berisi beberapa alternatif atau pilihan yang disajikan pada pemakai. Salah satu menu yang digunakan untuk 23 perancangan dialog antar muka penelitian ini adalah pull-down menu, yang terdiri dari bar menu yang menjadi pilihan dan dapat dipilih dengan menggerakkan kursor ke kiri, kanan, atas dan bawah. Antar muka yang ditampilkan berupa user login, attendance dan official website, digital library, information dan live chat. 4.2.2.3 Perancangan Prosedur Prosedur pengoperasian sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo dioperasikan oleh seluruh guru dan karyawan SM N 1 Wonosobo yang terdiri dari 12 orang guru piket bertugas mengumpulkan data absensi siswa dan mengolahnya menjadi rekapan absensi siswa, 34 orang wali kelas bertugas mengumpulkan data nilai dan rekapitulasi keadaan siswa, memasukkan ke format leger siswa dan format nilai rapor, mengolah data dan membuat laporan keadaan siswa dan laporan hasil belajar siswa rapor yang digunakan oleh kepala sekolah untuk evaluasi akademik dan laporan leger siswa ang akan digunakan oleh bagian untuk mengisi format buku induk sekolah. Dari gambaran tersebut petugas yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen sekolah mempunyai tugas rangkap yaitu wali kelas selain melakukan pengumpulan data juga melakukan 24 pemasukkan data hasil pengumpulan ke dalam format yang telah disediakan, pengolahan data hasil pengumpulan serta membuat rekapitulasi keadaan siswa. Bahkan wali kelas selain mengolah data juga mempunyai tugas membuat laporan yang dibutuhkan untuk evaluasi akademik. Kondisi tersebut menjadi beban bagi petugas karena pada waktu tertentu akan menguras waktu dan mngebaikan tugas utamanya, hal ini dapat menimbulkan pemasalahan. Didukung oleh adanya kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data untuk keperluan evaluasi akademik yang masih dilaksanakan secara manual belum terotomatisasi, sehingga laporan atau informasi yang dihasilkan belum lengkap dan tidak dapat tersedia dengan cepat. Kondisi tersebut mengakibatkan evaluasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah belum dapat dilakukan dengan optimal. Bagi seorang manajer membutuhkan informasi yang cepat dan lengkap guna pengambilan keputusan yang tepat. 4.2.3 Tahap Pengembangan Tujuan dari tahap ini adalah membangun pemrograman dan menguji sistem sesuai kebutuhan dan spesifikasi rancangan, mengimplementasikan interface antara sistem baru dan sistem yang ada. Uraian dari tiap tujuan dijelaskan sebagai berikut : 25 4.2.3.1 Pemrograman Tahap ini bertujuan untuk mengkonversikan hasil perancangan logika ke dalam kegiatan operasi pengkodean dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga konsep logikal yang sudah dirancang dapat diterjemahkan ke dalam fungsi-fungsi program yang dapat digunakan pemakai dengan mudah dan memastikan bahwa semua fungsi atau modul program dapat dibuat dan dapat berjalan secara benar. Pada penelitian ini mengingat keterbatasan waktu program sistem informasi manajemen sekolah dikerjakan peneliti dibantu oleh seorang programmer yang tergabung dalan tim ICT. Adapun program dibuat berdasar perancangan meliputi : a. Pembuatan Basis Data Pada perancangan basisdata dimulai dari perancangan model menggunakan diagram konteks dan DAD, kemudian dimodelkan dengan ERD sehingga didapatkan tabel-tabel yang selanjutnya dilakukan normalisasi untuk mendapatkan tabel yang bebas redudansi.6 Tabel basis data dibuat dengan tools-tools database MySQL dengan komponen row dan columns. b. Pembuatan Form Masukan Form masukan dibuat sesuai dengan rancangan input yang ada dan dibuat langsung dengan bahasa pemrograman PHP Script Language version 2.11. Dasar 26 dari pembuatan form masukan adalah dari formulir- formulir data maupun laporan yang selama ini telah dipergunakan di SMK N 1 Wonosobo, misalnya form masukan data siswa atau nilai ulangan, form absensi siswa. c. Pembuatan output Laporan atau output, dibuat berdasarkan hasil wawancara dengan responden dimana dapat diketahui kebutuhan manajemen terhadap informasi yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi manajerial khususnya dalam rangka pengambilan keputusan. Kebutuhan manajemen terhadap informasi berbeda- beda. Laporan ini dibuat dengan merealisasikan masing-masing tabel yang terdapat pada basis data. 4.2.3.2 Pembuatan antar muka menu utama design dialog Desain antar muka merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau keduanya. Antar muka menu utama dibuat sesuai dengan urutan-urutan proses yang telah dirancang. Persyaratan dalam merancang menu dialog antar muka adalah pemakai sistem user harus selalu mengerti apa yang akan dikerjakan selanjutnya terhadap sistem. 27 Artinya sistem harus menyediakan instruksi-instruksi apa yang harus dikerjakan oleh pemakai sistem. 4.2.4 Tahap Pengujian Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem, verifikasi dan validasi sistem, revisi dan review sistem, implementasi sistem, analisis hasil dan penilaian terhadap aspek informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen sekolah. Langkah- langkah tersebut adalah : 4.2.4.1 Pengujian perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Pengujian sistem informasi manajemen sekolah berikut menggunakan data uji berupa pengolahan data, pengolahan proses dan pengolahan laporan serta informasi kelengkapannya. Tabel 4.5 Rencana pengujian perangkat lunak sistem informasi manajemen sekolah. Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian Login Pengecekan user name dan password yang sudah ada Black Box Pengisian data Pengisian Data siswa, Data gurukaryawan, Data mata pelajaran, Daftar Kompetensi Keahlian, Data kelasruang teori dan praktek, Daftar guru piket, Daftar wali kelas, Daftar pembagian tugas mengajar, Nilai siswa Black Box Pengujian Laporan Data siswa, Data Black Box 28 Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian laporan gurukaryawan, Daftar guru piket Rekap absensi gurukaryawan, Laporan keadaan siswa, Catatan keterlambatan siswa, Jadwal mengajar, Jadwal pemakaian ruang, Data ulangan harian UH, Analisis ulangan, Nilai matapelajaran, Daftar nilaileger, Nilai rapor siswa, dan Arsip nilai rapor siswa 4.2.4.2 Verifikasi dan Validasi Sistem Dalam melakukan verifikasi dan validasi system, tentu saja ada objek yang harus diuji dimana setelah itu akan didapat hasil dari verifikasi dan validasi system tersebut. 29 a. Validasi login Validasi login sebagai berikut : Tabel 4.6 Validasi login Verifikasi dan Validasi Sistem data normal Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username: Holistic Password: Holistic Klik tombol login Menampilkan Menu Utama Menu Utama Tampil Diterima Verifikasi dan Validasi Sistem data salah Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Username: Holistic Password: Salah Klik tombol login Menampilkan pesan peringatan Peringatan pesan muncul Diterima 30 b. Validasi pengisian data Validasi pengisian data sebagai berikut : Tabel 4.7 Validasi pengisian data Verifikasi dan Validasi Sistem data normal Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Penambahan data Data masuk ke dalam database Data masuk ke dalam database Diterima Penyimpanan data Data baru disimpan ke dalam database Data masuk ke dalam database Diterima Perubahan data Data dapat diubah hingga data lama dapat dirubah menjadi data yang baru Data pada database berubah Diterima Penghapusan data Data dapat dihapus pada database Data terhapus pada database Diterim a Pencarian data Data yang dicari dapat ditemukan berdasarkan kata kunci Data terhapus Diterim a Verifikasi dan Validasi Sistem data salah Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pencarian data berdasarkan kata kunci jika tidak sesuai dengan data yang telah ada. Muncul pesan bahwa data tidak ditemukan Pesan muncul Diterima 31 c. Validasi pengujian laporan Validasi pengujian laporan sebagai berikut : Tabel 4.8 Validasi pengujian laporan Verifikasi dan Validasi Sistem data normal Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih Laporan Muncul laporan Laporan muncul Diterima 4.2.4.3 Revisi dan Review Sistem Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi sistem dengan kasus Black box dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak dapat mengetahui fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi, kesalahan terminasi dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan sehingga system informasi manajemen sekolah ini layak untuk di implementasikan di sekolah sebagai sarana untuk pengambilan keputusan pada tiap level manajemen. 4.2.4.4 Implementasi Setelah sistem informasi manajemen sekolah ini dikatakan layak berdasarkan validasi oleh ahli dan telah diadakan perbaikan, maka tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi. Implementasi dari system ini diujicobaan kepada para guru dan karyawan SMK N 1 Wonosobo. Tahapan impelementasi sistem informasi 32 manajemen sekolah di SMK N 1 wonosobo diuraikan sebagai berikut : a. Implementasi Sistem Implementasi sistem dilakukan dengan mensosialisasikan sistem informasi manajemen sekolah dalam bentuk pelatihan bagi guru dan karyawan. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari yang diikuti oleh 12 orang sebagai guru piket, 34 orang sebagai wali kelas, 10 orang sebagai wakil kepala sekolah dan staffnya. 6 orang sebagai ketua kompetensi keahlian dan 5 karyawan sebagai administrasi perkantoran. Pelaksanaan waktu diklat pada siang hari setelah jam pembelajaran selesai. Dalam implementasi ini setiap guru mencoba login sesuai dengan username masing-masing dan mencoba semua menu yang ada dalam sistem tersebut. Berikut ini adalah hasil sistem informasi manajemen sekolah untuk mendukung pengambilan keputusan pada tiap level manajemen : 33 a Halaman Utama Gambar 4.2 Tampilan halaman utama sistem informasi manajemen sekolah Halaman utama merupakan tampilan yang pertama kali dilihat oleh pengguna. Pada halaman utama terdapat enam menu berupa link untuk mengakses halaman lain meliputi : user login, attendance dan official website, digital library, information dan live chat. Selain itu juga dihalaman ini ditampilkan informasi mengenai tanggapan maupun kritik serta masukan dari para pengguna. b Halaman user login Gambar 4.3 halaman user login 34 Halaman user login merupakan tampilan dimana pengguna yang mempunyai akses tertentu bisa melakukan inputing, editing, printing dan sebagainya. c Halaman Attendance Gambar 4.4. halaman attendance Halaman attendance merupakan menu untuk absensi siswa dengan menggunakan barcode yang ada di kartu pelajar. d Halaman Official Website Gambar 4.5. halaman official website 35 Halaman ini akan menuju link ke website SMK N 1 Wonosobo e Halaman Information Gambar 4.6. halaman information Halaman ini memuat profil dari SMK N 1 Wonosobo. b. Uji Coba Sistem Tujuan dari uji coba sistem adalah untuk mengetes apakah sistem yang dibuat bebas dari kesalahan- kesalahan Jogiyanto,2005. Responden yang terlibat dalam uji coba sistem informasi manajemen sekolah ini adalah Kepala Sekolah, KTU, Wakil kepala sekolah bag. kurikulum, guru guru piket dan wali kelas. Uji coba sistem yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi manajemen sekolah dapat mendukung pengambilan keputusan pada tiap level manajemen di SMK N 1 Wonosobo. 36 a Uji coba kemudahan mendapat informasi Uji coba dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan kemudahan dalam mendapat data maupun informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru. Untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata-rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.9 Rata rata skor uji coba aksesbilitas Kemudahan mendapatkan informasi aksesbilitas Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Data dan informasi akademik mudah diakses dibagian anda karena terhubung dengan jaringan. 2,6 3,4 2. Data dan informasi akademik mudah diakses dibagian anda karena tersedianya basis data. 2,67 3,53 3. Tersedia arsip data dan laporan 2,25 3,5 4. Laporan mudah disiapkan dan disajikan dari dokumen yang telah tersimpan. 2,75 3,5 5. Data dan informasi mudah dicari jika dibutuhkan. 2,25 3,25 Rata-rata tertimbang 2,51 3,44 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk kemudahan mendapatkan informasi sebelum pengembangan sistem 2,51 dan sesudah pengembangan sistem 3,44, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan, kemudahan mendapatkan informasi, sesudah pengembangan sistem lebih baik 37 dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,93. b Uji coba konsistensi informasi Uji coba dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan konsistensi data maupun informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru. Untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Rata rata skor uji coba konsistensi Informasi Konsistensi informasi Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Terdapat data yang konsisten terhadap form masukan input. 3,25 4,75 2. Terdapat data yang konsisten pada rekapitulasi pengolahan data. 3,25 4,75 3. Dilakukan penyajikan data atau informasi dengan grafik. 3 3 4. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data mudah dipahami dan tidak mengandung arti yang lain. 3,25 3,75 5. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tiap level manajemen 3,25 3,75 Rata-rata Tertimbang 3,20 3,80 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk konsistensi informasi sebelum pengembangan sistem 3,20 dan sesudah 38 pengembangan sistem 3,80, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa konsistensi informasi sesudah pengembangan sistem lebih baik dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,60. c Uji ketepatan waktu Uji ini dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan ketepatan waktu mendapat data maupun informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata-rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Rata rata skor uji coba ketepatan waktu Ketepatan waktu Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Tepat waktu dalam menginput mengumpulkan data 3 3,25 2. Tepat waktu dalam mengolah dan memproses data 2,75 3 3. Tepat waktu dalam penyajian pelaporan informasi 2,5 3,25 4. Tersedia laporan bagi pemakai tepat waktu saat dibutuhkan 2,5 3 Rata-rata Tertimbang 2,69 3,13 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk ketepatan waktu mendapatkan data maupun informasi sebelum pengembangan sistem 2,69 dan sesudah pengembangan sistem 3,13, berdasarkan 39 nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan informasi sesudah pengembangan sistem lebih baik dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,44. d Uji relevansi informasi Uji relevansi ini dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan ketepatan waktu mendapat data maupun informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Rata rata skor uji coba relevansi informasi Relevansi informasi Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Informasi yang dihasilkan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab tiap level manajemen. 2,87 3,47 2. Informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi pihak penerima pengguna. 3,4 3,4 3. Informasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan program sekolah 2,73 3,34 4. Informasi yang dihasilkan dapat membantu pemecahan suatu permasalahan dalam menentukan putusan pada tiap level manajemen. 2,73 3,13 5. Output sistem informasi dapat mendukung pengambilan keputusan bagi tiap level manajemen. 2,4 3,34 Rata-rata Tertimbang 2,83 3,34 40 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk relevansi informasi sebelum pengembangan sistem 2,83 dan sesudah pengembangan sistem 3,34, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan informasi sesudah pengembangan sistem lebih baik dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,52 e Uji coba keakuratan informasi Uji coba dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan ketepatan waktu mendapat data maupun informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru Untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.13 Rata rata skor uji coba keakuratan informasi Keakuratan informasi Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Data akademik yang diperoleh masih terdapat kesalahan. 2,06 3,34 2. Informasi akademik yang dihasilkan masih terdapat kesalahan. 2,13 2,73 3. Data maupun informasi akademik yang dihasilkan telah dapat dipercaya sehingga tidak menyesatkan bagi pihak penerima. 2,6 3,27 Rata-rata Tertimbang 2,27 3,13 41 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk keakuratan informasi sebelum pengembangan sistem 2,27 dan sesudah pengembangan sistem 3,13, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan informasi sesudah pengembangan sistem lebih baik dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,86. f Uji coba kelengkapan informasi Uji coba dilakukan dengan mengobservasi penerimaan responder terhadap sistem yang baru, membandingkan kelengkapan informasi yang berkaitan dengan sistem yang lama dan sistem yang baru untuk menilai hal tersebut, dilakukan penilaian dengan menggunakan rata-rata pada skor jawaban yang diisikan pada daftar check list dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.14 Rata rata skor uji kelengkapan informasi Keakuratan informasi Rerata Pre Test Rerata post Test 1. Data akademik yang ada memuat semua data yang dibutuhkan. 2,56 2,99 2. Informasi akademik yang dihasilkan sudah memuat semua laporan yang dibutuhkan. 2,45 3,26 Rata-rata Tertimbang 2,51 3,13 Hasil diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertimbang untuk kelengkapan informasi sebelum pengembangan sistem 2,51 dan sesudah 42 pengembangan sistem 3,13, berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan informasi sesudah pengembangan sistem lebih baik dari sebelum pengembangan sistem dengan selisih rata-rata tertimbang adalah 0,61.

4.3 Evaluasi Penilaian Kualitas Informasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo T2 942009064 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo T2 942009064 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo T2 942009064 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah di SMK N 1 Wonosobo

0 0 26

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB IV

0 0 34

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Praktek Kerja Industri Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB IV

0 0 49

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB IV

0 1 30

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di SMK Negeri 1 Sayung T2 BAB IV

0 0 62

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB IV

0 0 23