1
Bab 4 Hasil Dan Pembahasan
4.1 Profil Sistem Informasi Manajemen Sekolah di
SMK N 1 Wonosobo Sebelum Pengembangan.
4.1.1 Sejarah Singkat SMK N 1 Wonosobo
SMK Negeri 1 Wonosobo berdiri pada tahun 1966 yang diprakarsai oleh Drs. Darojat Bupati KDH Tingkat
II Wonosobo dengan guru-guru Sekolah Menengah Ekonomi Pertama SMEP Wonosobo antara lain
Subiyanto, Sudarto, Sugiyatno, Sudadi dan Nakiyo. Berdasarkan Surat Keputusan Kanwil Propinsi
Jawa Tengah
melalui Bidang
Nomor: IDPE
IDPE288II-B66 tanggal
28 September
1966 disahkan sebagai SMEA Persiapan Negeri Wonosobo.
Setelah 2 tahun berdiri terbit Keputusan Menteri Pendidikan
dan Pengajaran
RI Nomor
112UUKK31968 tanggal 26 Maret 1968 resmi menjadi SMEA Negeri Wonosobo terhitung sejak tanggal
1 Januari 1968 dengan Nomor Statistik Sekolah NSS 34103079001.
Pada awal berdiri SMEA Wonosobo menempati SD Negeri 1, SD Negeri IV, SMP Negeri 1 dan Pendopo
Kecamatan Wonosobo. Barulah pada tahun 1973 bisa menempati gedung sendiri, tepatnya di Jl Sindoro No. 9
2
sebelah timur alun-alun Wonosobo sampai tahun 1992, sekarang Gedung Adipura Kencana.
Pada tahun 1992 menempati gedung baru yang merupakan bantuan pembangunan unit gedung baru
lengkap dengan fasilitas pemelajaran dari pemerintah melalui Bank Pembangunan Asia ADB dengan dana
Proyek Vocational Educatioan II VOCED II. Dengan berlakunya Kurikulum 1994 dan UU No. 2
1989 tentang Sistem pendidikan Nasional serta Kepmendikbud, mulai tahun 19971998 SMEA Negeri
Wonosobo berubah nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan kelompok bisnis dan manajemen yang
disingkat menjadi SMK Negeri 1 Wonosobo. Seiring dengan perubahan kebijakan di lingkungan pendidikan
kejuruan, SMK Negeri 1 Wonosobo mulai tahun pembelajaran 20042005 menambah bidang keahlian
baru teknologi informasi dan komunikasi komputer. 4.1.2
Visi dan Misi 4.1.2.1
Visi SMK N 1 Wonosobo Visi merupakan pandangan jauh ke depan ke
mana SMK Negeri 1 Wonosobo akan dibawa atau gambaran masa depan apa yang diinginkan agar
terjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya. Dalam rangka menuju SMK yang berstandar nasional
dan internasional, SMK Negeri 1 Wonosobo mempunyai visi:
3
Menghasilkan lulusan kompeten-kompetitif sesuai kebutuhan dunia kerja nasional dan internasional
serta siap berwirausaha 4.1.2.2
Misi SMK N 1 Wonosobo Sedang misi merupakan cara, kegiatan atau
langkah-langkah yang
akan dilakukan
untuk mewujudkan visi. Ada 6 tindakan sebagai misi SMK
Negeri 1 Wonosobo, yaitu:
a. Membangun sikap adaptip dan inovatif serta
memiliki komitmen yang tinggi terhadap hasil yang dicapai.
b. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dan Unit
Produksi UP dalam pengembangan sekolah. c.
Meningkatkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki kompetensi berstandar nasional dan
internasional d.
Melaksanakan program diklat dan pengujian serta sertifikasi kompetensi berstandar nasional dan
internasional untuk dapat terjun di dunia kerja. e.
Membangun jiwa wirausaha yang handal dan berakhlak mulia.
f. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup yang
bermanfaat dan lestari. 4.1.3
Sasaran Mutu SMK N 1 Wonosobo Sasaran yang ingin dicapai sekolah, yaitu:
4.1.3.1 Prosentase kelulusan ≥ 95
4
4.1.3.2 Perolehan nilai Ujian Nasional mata diklat:
Matematika : ≥ 6,00, lebih atau sama dengan 50 dari peserta
Bhs Indonesia : ≥ 7,00, lebih atau sama dengan 50 dari peserta
Bhs Inggris : ≥ 7,00, lebih atau sama dengan 50 dari peserta
Mata diklat lainnya : ≥ 7,00, lebih atau sama dengan 75 dari peserta
4.1.3.3 Minimal 75 siswa melaksanakan prakerin
pada bidang pekerjaan yang relevan. 4.1.3.4
Minimal 90 siswa memiliki sertifikat kompetensi
yang dikeluarkan
Dunia UsahaIndustri.
4.1.3.5 Prosentase kelulusan dari Asosiasi Profesi
atau Lembaga Sertifikasi Profesi ≥ 5 4.1.3.6
Daya serap lulusan ke dunia kerja ≥ 30 4.1.3.7
Meraih prestasi juara 1, 2 atau 3 minimal 20 dari lomba pertandingan yang diikuti
serendah-rendahnya tingkat kabupaten. 4.1.3.8
Pelanggaran tata tertib siswa maksimal 10 4.1.3.9
Ketidakhadiran siswa maksimal 2 4.1.3.10
Ketidakhadiran pegawai maksimal 2 4.1.3.11
Minimal 90 pelanggan siswa, orang tua dan Dunia UsahaIndustri menyatakan puas
terhadap pelayanan sekolah.
5
4.1.3.12 Minimal 2 orang guru bahasa Inggris memiliki
sertifikat TOEICTOEFL dengan skor minimal 600.
4.1.3.13 Minimal 6 guru produktif memiliki sertifikat
kompetensi dari Asosiasi Profesi, Dunia UsahaIndustri atau Lembaga Sertfifkasi yang
ditunjuk pemerintah. 4.1.4
Struktur Organisasi Gambar 4.1.
Struktur organisasi SMK N 1 Wonosobo Tahun pelajaran 20112012
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
langsung terhadap
bidang-bidangunit kerja
di bawahnya. Sementara itu, garis koordinasi terhubung
antara seluruh bidangunit kerja yang menunjukkan
6
bahwa koordinasi dapat dilakukan antara bidangunit kerja yang satu dengan lainnya sesuai dengan
kebutuhan. Dari gambar di atas kita dapat menentukan level
manajemennya dan menjelaskan input-proses-output yang terjadi dari masing-masing level tersebut. Berikut
klasifikasi level
manajemen berdasarkan
Job Description yang ada di SMK N 1 Wonosobo :
a. Manajemen tingkat bawah : ketua kompetensi
keahlian, gurukaryawan. b.
Manajemen tingkat menengah : wakil kepala sekolah beserta stafnya
c. Manajemen tingkat atas : kepala sekolah.
4.1.5 Identifikasi sistem informasi manajemen sekolah
Di SMK N 1 Wonosobo sebelum pengembangan sistem baru.
Sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo sebelum pengembangan sistem yang baru
masih dilakukan secara manual. Seluruh data kegiatan akademik didokumentasikan dalam bentuk paperbase
dan file-file yang tersebar dalam komputerlaptop bagian kurikulum, wali kelas, bagian ketenagaan dan
petugas pembagian kelas yang bertugas ditahun tersebut. Ketersediaan hardware di beberapa unit kerja
sudah tersedia,
tetapi untuk
pengelolaan data
7
akademik yang menggunakan software khusus belum tersedia.
Di SMK N 1 Wonosobo pemanfaatan komputerIT hanya untuk mengolah dan membuat laporan evaluasi
hasil belajar siswa, laporan pembagian kelas, laporan data siswa, pembuatan perangkat pembelajaran dan
sebagai media pembelajaran. Sedangkan data yang ada masih
disimpan berupa
kertas kerja
belum menggunakan basis data dan ketika data tersebut
dibutuhkan kadang melakukan dari awal pengolahan data.
Sehingga mengakibatkan
informasi yang
dihasilkan tidak
lengkap, tidak
tersedia saat
dibutuhkan dan mengakses data sulit dilakukan bahkan tingkat keakuratan dari informasi tersebut
sangat rendah. Berdasarkan studi pendahuluan, penyimpanan data
siswa yang
masih diberbagai
bagian dapat
menyebabkan ketidakakuratan informasi data siswa ketika ada perubahan terhadap data siswa tersebut
sehingga akan
menimbulkan redundansi
data. Demikian juga dalam melakukan kegiatan kesiswaan
ditemui kesulitan untuk mendapatkan informasi secara cepat mengenai data siswa dan laporan hasil belajar
siswa tersebut
serta tidak
lengkapnya informasilaporan yang dihasilkan. Misalnya informasi
mengenai laporan keadaan siswa sering sekali belum
8
tersedia atau belum terekapitulasi oleh petugas. Ketersediaan informasi sangat mempengaruhi level
manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan akademik
dalam rangka
meningkatkan kualitas
pembelajaran. Sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1
Wonosobo melibatkan bagian-bagian berikut : a.
Guru Piket b.
Wali kelas c.
Bagian TU d.
Kepala sekolah Kegiatan akademik di SMK N 1 Wonosobo
mempunyai prosedur sebagai berikut : a.
Guru Piket Memasukkan absensi siswa ke dalam buku piket
yang selanjutnya melaporkan hasil rekapitulasi absensi siswa tersebut ke wali kelas masing-masing. Hasil
kegiatan guru piket ini untuk keperluan wali kelas dalam pembuatan laporan keadaan siswa dan laporan
hasil belajar siswa rapor yang dibutuhkan oleh bagian TU dan Kepala Sekolah.
b. Wali Kelas
Melakukan pengumpulan data nilai siswa dari guru mapel, nilai siswa dari kegiatan ektrakurikuler dan nilai
kepribadian dari guru PKn dan guru Pendidikan Agama. Wali kelas melakukan input nilai-nilai tersebut
9
ke dalam form nilai rapor dengan menggunakan program Microsoft office excel selain itu juga membuat
rekapitulasi keadaan siswa setiap bulan dari laporan guru piket dan jurnal kelas. Hasil kegiatan wali kelas
ini kemudian dilaporkan ke bagian TU dalam bentuk nilai leger siswa dan laporan keadaan siswa dan
laporan hasil belajar siswa rapor untuk keperluan pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh Kepala
Sekolah. c.
Bagian TU Menerima laporan keadaan siswa per bulan, leger
siswa per tahun, kemudian melakukan input data ke dalam buku induk sekolah.
d. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menerima laporaninformasi dari wali kelas yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
kegiatan akademik
dan membantu
pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas
akademik. Dari prosedur kegiatan tersebut, sistem informasi
manajemen sekolah untuk mendukung pengambilan keputusan sudah berjalan tetapi belum optimal karena
laporaninformasi yang
dibutuhkan oleh
kepala sekolah belum dihasilkan secara lengkap dan belum
bisa tersedia
secara cepat.
Berdasarkan hasil
pengamatan, informasi mengenai jumlah keadaan
10
siswa perkelas disajikan hanya sebulan sekali, belum menyajikan laporan pertahun dan belum disajikan
dalam bentuk grafik. Hal ini didukung oleh pernyataan Kepala Sekolah:
“ ….laporan tidak bisa didapatkan secara cepat misalkan laporan leger siswa per semester karena
laporan untuk kegiatan evaluasi dibuat setahun sekali, itupun dikerjakan secara manual rekapannya
jadi lama. Selain itu saya belum bisa optimal memantau
keadaan siswa
untuk kepentingan
supervisi. Sehingga kegiatan evalausi pun menjadi kurang optimal.”
Akibatnya jika informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak dapat segera diperoleh, maka
kegiatan untuk
mengevaluasi akademik
menjadi kurang optimal. Hal tersebut dapat terjadi karena
sistem informasi manajemen sekolah masih berjalan secara manual. Walaupun sudah tersedia komputer
tetapi pemanfaatannya
masih sederhana
belum menggunakan DBMS sehingga membutuhkan waktu
yang lama untuk memperoleh informasi secara cepat. Salah satu sasaran mutu SMK N 1 Wonosobo
adalah puasnya pelanggan terhadap pelayanan sekolah. Dengan
demikian dibutuhkan
sistem informasi
manajemen sekolah yang merupakan sekumpulan prosedur
terkomputerisasi yang
mengumpulkan mengambil, mengolah, menyimpan dan menyebarkan
informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan
11
relevan bagi
penggunanya dalam
mendukung pengambilan dan kendali keputusan Kristanto,1996.
4.2 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen