51
1. Uji Validitas Instrument
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki ketepatan dan kecermatan. Secara sederhana yang dimaksud dengan valid adalah shaih.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Menurut Sugiyono 2011:173 valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sugiyono 2011: 255 menjelaskan bahwa tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. sebelum angket
disebar kepada
responden, maka
terlebih dahulu
peneliti melakukan uji coba angket. Uji coba angket
tersebut ditujukan untuk mengetahui validitas angket. Validitas angket dengan konsultasi kepada
ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing. setelah konsultasi dengan ahli, angket dianalisis terhadap susunan kalimat berkaitan dengan hal – hal
yang diteliti. Validitas juga dilakukan dengan melalui hasil uji coba angket yang diisi oleh responden uji coba, bila diketahui bahwa hasil angket telah
diisi oleh responden, berarti angket tersebut mampu dipahami oleh responden.
Dalam penelitian ini menggunakan uji validitas konstrak, menurut Saifuddin Azwar 2006: 48, bahwa konsep validitas konstrak sangat
berguna pada tes yang mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal. Dalam bukunya, Sugiyono 2011: 178 berpendapat bahwa
52
pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skror total. Bila korelasi tiap faktor
tersebut positif dan besarnya 0.3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan
bahwa instrument tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik . Validitas yang digunakan adalah uji validitas Korelasi Product
Moment dengan bantuan pengolahan data program SPSS 16.0 for windows. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas kriteria
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor dan mengkorelasikan skor faktor
dengan skor
total. Kriteria
untuk pengambilan
keputusan dalam
menentukan valid tidaknya instrumen dilakukan dengan cara menarik garis dari taraf signifikan yang dikehendaki dipertemukan dengan jumlah
subyek n maka diperoleh bahwa, untuk n=30, taraf kesalahan 5 maka harga rtabel = 0,361, sehingga syarat minimum untuk memenuhi syarat
validitas adalah apabila rhitung ≥ 0,361. Jadi, jika nilai rhitung kurang dari 0,361 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Dari hasil uji validitas terhadap 30 subyek yang diolah dengan program SPSS 16.0 for windows menjelaskan bahwa dari keseluruhan
butir pernyataan yang berjumlah 55 butir 18 butir status sosial ekonomi orang tua dan 21 butir minat berwirausaha remaja, diperoleh hasil total 4
butir tidak valid 2 butir status sosial ekonomi orang tua dan 2 butir minat
53
berwirausaha remaja. Sehingga butir intrumen yang tidak valid tersebut tidak digunakan untuk mengumpulkan data.
Hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Coba Validitas Instrument Status Sosial Ekonomi