13 beerbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja dalam
memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik
manajemen, dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber
pengadaan, dan organisasi yang baru.
Menurut Zimmerer 1996 dalam sumber yang sama bentuk kewirausahaan sebagai berikut:
1 Part-time enterpreneur, yaitu wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi.
Kegiatan bisnisnya bisanya hanya bersifat sampingan. 2 Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari
rumah atau tempat tinggalnya. 3
Family-owner bussiness, yaitu usaha yang dilakukan atau memiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun-
temurun. 4 Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang
wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar bentuk kewirausahaan adalah kewirausahaaan yang dilakukan
sehari-hari atau rutin, kewiraushaan part-time, kewirausahaan turun-temurun, dan kewirausahaan kelompok.
2. Kajian Tentang Pelatihan Kewirausahaan
a. Pengertian Pelatihan
Rosidah 2003: 175 menegaskan bahwa “pelatihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu
arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional”. Hendry Simamora dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI
2007: 467 mengkaji pelatihan dan menyimpulkan sebagai berikut:
14 1 pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untuk
meningkatkan berbagai keahlian, pengetahuan, pengalaman: yang berarti perubahan sikap.
2 pelatihan merupakan penciptaan lingkungan tertentu dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap,
kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang secara spesifik berkaitan dengan pekerjaan.
3 pelatihan berkenaan dengan memperoleh keahlian-keahlian tertentu yang diarahkan untuk membantu pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan mereka pada saat ini dengan lebih baik.
Dari berbagai definisi tentang pelatihan dapat disimpulkan
bahwa pelatihan merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan meninggkatkan sumber daya
manusia yang meliputi peningkatan kemampuan, keahlian, pengetahuan, keterampilan dan produktivitas seseorang.
b. Tujuan dan Fungsi Pelatihan
Hendry Simamora dalam Rosidah 2003: 176 mengemukakan tujuan pelatihan dan pengembangan meliputi:
1 Memperbaiki kinerja memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
2 Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi kompeten dalam pegawai.
3 Membantu memecahkan masalah operasional. 4 Mempersiapkan karyawan untuk promosi.
5 Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Oemar Hamalik 2005: 14 mengemukakan tujuan pelatihan bersumber pada kualitas manusia seperti yang diharapkan antara
lain terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: 1 Peningkatan semangat kerja.
2 Peminaan budi pekerti.