Hakekat Kewirausahaan Kajian Kewirausahaan

12 3 Fabian enterpreneurship yang dicirikan oleh sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniru menbjadi jelas sekali, bahwa apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif mereka didalam industri yang bersangkutan. 4 Drone enterpreneurship yang dicirikan dengan penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluamg untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi, sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi dengan produsen lain. Dari keempat jenis kewirausahaan di atas setiap jenisnya mempunya ciri-ciri khas masing-masing dan mempunyai kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

e. Bentuk-Bentuk kewirausahaan

Berbagai ahli mengemukakan profil kewirausahaan dengan bentuk yang berbeda-beda. Roopke Soeharto W. Dkk, 1995:5 bentuk kewirausahaan berdasarkan perannya, sebagai berikut : 1 Kewiraushaan rutin yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan kepada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional, fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan peerbaikan –perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan pengalokasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi, misalnya seorang pegawai atau manager. Wirausaha rutin dibayar dalam bentuk gaji. 2 Kewirausahaan arbitrase yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang untuk kegiatan penemuan pengetahuan dan pemanfaatan pembukaan. Misalnya, bila tidak terjadi ekuilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar, maka ia akan membeli dengan murah dan menjualnya dengan mahal. Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaab harga jual dan harga beli. 3 Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkam ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang 13 beerbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru. Menurut Zimmerer 1996 dalam sumber yang sama bentuk kewirausahaan sebagai berikut: 1 Part-time enterpreneur, yaitu wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai hobi. Kegiatan bisnisnya bisanya hanya bersifat sampingan. 2 Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah atau tempat tinggalnya. 3 Family-owner bussiness, yaitu usaha yang dilakukan atau memiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun- temurun. 4 Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama. Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar bentuk kewirausahaan adalah kewirausahaaan yang dilakukan sehari-hari atau rutin, kewiraushaan part-time, kewirausahaan turun-temurun, dan kewirausahaan kelompok.

2. Kajian Tentang Pelatihan Kewirausahaan

a. Pengertian Pelatihan

Rosidah 2003: 175 menegaskan bahwa “pelatihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional”. Hendry Simamora dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI 2007: 467 mengkaji pelatihan dan menyimpulkan sebagai berikut: