Tujuan dan Fungsi Pelatihan
17 perencanaan yang menggambarkan urutan kegiatan sistematika
mengenai suatu program”. Hal ini di perjelas oleh Hamalik 2001: 20 menyatakan bahwa “model pelatihan adalah suatu bentuk
pelaksanaan pelatihan yang di dalamnya terdapat program pelatihan dan tata cara pelaksanaanya”. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka model pelatihan merupakan gambaran secara menyeluruh tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan
dalam siklusnya terbagi kedalam tiga tahapan yaitu; tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Adapun Soekamto, dkk trianto, 2009: 22 mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar”. Dari model-model pelatihan yang ada, dapat dilihat
diantaranya sebagaimana di kembangkan Nedler 1982:12, yang dikenal dengan The Critical Events model CEM.
18
The Critical Events Model
Gambar 1. The critical events model sumber: Nadler 1982: 12 Pendekatan critical event model ini terdiri atas delapan
tahap, yaitu; 1 mengidentifikasi kebutuhan organisasi, 2 spesifikasi pelaksanaan pekerjaan, 3 mengidentifikasi
kebutuhan peserta, 4 menentukan tujuan, 5 memilih kurikulum, 6 memilih strategi pembelajaran, 7 mendapatkan
sumber-sumber pembelajaran, dan 8 melakukan pelatihan. Dalam setiap langkah dari model pelatihan yang dikembangkan
Nedler selalu di evalausi untuk memberikan umpan baliksaran. Perputaran ini bertujuan untuk melihat keunggulan dan
Evaluation and Feedback Conduct
training
Obtain instructional
Select instructional
Build curriculum
Specify job perfomence
Identify learner needs
Determine objectives
Identify the needs of the
19 kelemahan dari pelatihan yang telah dilaksanakan, apakah masih
perlu diadakan perbaikan atau memang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh organisasi.
Orientasi model memuat tentang sasaran, dan tujuan digunakannya sebuah model, sehingga pelatihan memahami arah
dari penggunaan model yang akan dipergunakanya. Komponen sebuah model menjelaskan tentang tindakan-tindakan yang
dilakukan dalam suatu model. Suatu model pelatihan dirumuskan dengan mempertimbangkan orientasi nilai tertentu dalam,
menentukan tujuan dan metode-metode yang dipergunakan dalam pencapaian tujuan tersebut. Model pelatihan hendaknya
tidak menjadi aturan baku tetapi merupakan suatu pedoman yang penerapanya mampu mengembangkan gagasan dan kreatifitas
dalam penerapannya