Relating mengaitkan Strategi REACT

C. Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Strategi

REACT Pembelajaran matematika dapat disajikan dengan berbagai model pembelajaran bertujuan untuk merencanakan suatu pola pembelajaran di kelas. Salah satu model pembelajaran adalah pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran matematika yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis masalah berlandaskan konstruktivisme dan mengakomodasikan keterlibatan siswa dalam belajar serta terlibat dalam pemecahan masalah yang konstekstual. Pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan intelektual siswa sehingga membutuhkan sebuah strategi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu strategi REACT. Model pembelajaran berbasis masalah yang dikombinasi dengan strategi REACT dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa yang aktif membuat suasana kelas semakin kondusif untuk belajar dan membuat belajar menjadi lebih bermakna. Dalam lima tahapan pembelajaran berbasis masalah akan dipadukan dengan lima unsur pada strategi REACT, di antaranya adalah: Tabel 2.2 Perpaduan Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi REACT Tahap Pembelajaran Berbasis Masalah Unsur Strategi REACT Pembahasan Tahap 1: Orientasi siswa terhadap masalah Relating mengaitkan Guru pada tahap ini mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah. Masalah yang dimunculkan disesuaikan dengan konteks nyata yang sering dialami siswa, sehingga siswa akan berusaha untuk mengaitkan masalah tersebut dengan pengalamannya relating. Siswa yang melakukan proses relating lebih mudah untuk menyusun rencana dalam memecahkan masalah yang disajikan. Tahap 2: Mengorganisasi- kan siswa untuk belajar Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok- kelompok belajar kooperatif untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah yang disajikan. Pembentukan kelompok didasarkan pada tujuan yang akan dicapai dan mengupayakan agar semua siswa aktif dalam kegiatan penyelidikan. Tahap 3: Membimbing penyelidikan indivual atau kelompok Experiencing mengalami, Applying menerapkan, dan Cooperating bekerjasama Pada tahap ini, siswa bertindak secara langsung experiencing untuk menemukan ide dan mengumpulkan sejumlah informasi yang sesuai dalam menyelesaikan masalah. Infomasi atau ide yang telah didapatkan siswa diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah applying. Selama tahap ini, semua kegiatan siswa dilakukan secara kerjasama cooperating sehingga siswa mampu berdiskusi, saling berbagi dan merespon