Uji Validitas Uji Coba Instrumen

42 Keterangan: = Koefisienan korelasi X dan Y = Skor yang ada butir item = Total skor N = Jumlah subyek = Jumlah nilai X = Jumlah nilai Y = Jumlah perkalian dari X dan Y = Jumlah = Jumlah Perhitungan uji validitas menggunakan SPSS 17 dengan kriteria pengambilan keputusan valid tidaknya suatu instrumen yaitu dengan membandingkan r hitung dengan r kritis 0,30, dengan tingkat kepercayaan 95 dan taraf signifikansi 5. Jika r hitung r kritis, maka butir pernyataan valid, sedangkan jika r hitung r kritis, maka butir pernyataan tidak valid. Tabel 7. Uji validitas lingkungan kerja Butir Instrumen r hitung Keterangan 1. 0,407 Valid 2. 0,256 Tidak valid 3. 0,642 Valid 4. 0,742 Valid 5. 0,521 Valid 6. 0,471 Valid 7. 0,546 Valid 8. 0,779 Valid 9. 0,366 Valid 10. 0,536 Valid 11. 0,365 Valid 43 Butir Instrumen r hitung Keterangan 12. 0,400 Valid 13. 0,455 Valid 14. 0,669 Valid 15. 0,532 Valid 16. 0,422 Valid 17. 0,511 Valid 18. 0,613 Valid 19. 0,530 Valid 20. 0,431 Valid 21. 0,516 Valid 22. 0,229 Tidak valid Tabel 8. Uji validitas kinerja karyawan Butir Instrumen r hitung Keterangan 1. 0,671 Valid 2. 0,715 Valid 3. 0,519 Valid 4. 0,305 Valid 5. 0,361 Valid 6. 0,363 Valid 7. 0,024 Tidak valid 8. 0,196 Tidak valid 9. 0,408 Valid 10. 0,495 Valid 11. 0,471 Valid 12. 0,420 Valid 13. 0,044 Tidak valid 14. 0,181 Tidak valid 15. 0,599 Valid 16. 0,414 Valid 17. 0,461 Valid 18. 0,353 Valid 19. 0,289 Tidak valid 20. 0,098 Tidak valid Hasil uji validitas yang telah dilakukan kepada 30 sampel menunjukan bahwa untuk variabel lingkungan kerja dengan jumlah 22 butir, terdapat 2 butir yang tidak valid, sedangkan untuk variabel kinerja karyawan dengan jumlah 20 butir, terdapat 6 butir yang tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut 44 peneliti melakukan serangkaian perbaikan dengan beberapa pertimbangan, yaitu apabila nilai r hitung kurang dari 0,3 maka butir pernyataan tersebut diperbaiki penggunaan kalimatnya, namun apabila nilai r hitung tersebut sangat kurang dari 0,3 dan tidak mewakili dalam sub indikator, masih ada butir lain yang mewakili maka butir pernyataan tersebut dihapus, sehingga setelah mengalami revisi maka jumlah pernyataan untuk variabel lingkungan kerja sebanyak 22 butir dan variabel kinerja sebanyak 19 butir.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen penelitian Husein Umar, 2011: 58. Menurut Sugiyono 2010: 183-187, pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan eksternal test-retest, equivalent , dan gabungan keduanya, dan internal internal consistency . Cara yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan Internal consistency , dilakukan dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan dan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown Suharsimi Arikunto, 1986: 145. r 11 = ⁄ ⁄ ⁄ ⁄ Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen. r ½ ½ = r XY yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen. 45 Selanjutnya untuk mengetahui instrumen tersebut memiliki reliabilitas sangat kuat, kuat dll, maka dikonsultasikan dengan kriteria indeks reliabilitas instrumen menurut Suharsimi Arikunto 2003: 75, yaitu. Antara 0,800 – 1,00 = sangat kuat Antara 0,600 – 0,799 = kuat Antara 0,400 – 0, 599 = cukup Antara 0,200 – 0,399 = rendah Antara 0,000 – 0,199 = sangat lemah Tabel 9. Hasil uji reliabilitas lingkungan kerja Cronbachs Alpha N of Items ,858 22 Tabel 10. Hasil uji reliabilitas kinerja karyawan Cronbachs Alpha N of Items .845 20 Hasil uji reliabilitas di atas menunjukan bahwa untuk instrumen lingkungan kerja mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,858 0,799 dan instrumen kinerja karyawan mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,845 0,799, maka keduanya mempunyai reliabilitas sangat kuat. 46

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif Di dalam suatu penelitian, teknik analisis data terbagi menjadi dua yaitu teknik analisis data statistik deskriptif dan teknik analisis data statistik inferensial. Di dalam penelitian ini teknik yang digunakan yaitu teknik analisis data statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2010: 207, statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Statistik deskriptif menurut Arief Furchan 2007: 141, mempunyai dua kegunaan, pertama untuk melukiskan dan merangkum pengamatan yang telah dilakukannya. Kedua, untuk menyimpulkan bahwa gejala yang diamati dalam kelompok terbatas, yaitu sampel akan berlaku juga bagi populasi yang lebih besar yang tidak diamati. Setelah data dari seluruh responden terkumpul, maka terlebih dahulu dilakukan analisis data. Kegiatan analisis data menurut Sugiyono 2010: 207, yaitu mengelompokan data, berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan hipotesis yang telah diajukan. a Menentukan skor tertinggi dan skor terendah Skor tertinggi = Skor terendah = b Menetukan rentang data Rentang data = skor tertinggi – skor terendah